Kisah Domino's Pizza Menjadi Delivery Expert

shares



Bagi kaum urban di kota-kota besar, Pizza merupakan makanan yang cukup bergengsi karena  dijual di restoran ataupun jaringan waralaba dengan brand yang sudah cukup ternama di berbagai negara. Namun siapa sangka Pizza memiliki sejarah yang cukup unik karena awalnya makanan ini adalah sebuah adonan yang dibuat untuk menentukan temperature oven dan ketika pizza belum terkenal, makanan ini banyak dikonsumsi warga miskin dan dijual di pinggir jalan.

Salain Pizza Hut, restoran waralaba Pizza asal Amerika yang cukup terkenal di Indonesia adalah Domino’s Pizza. Restoran ini dibawa oleh PT Mitra Adi Perkasa pada tahun 2008, cabang pertamanya berlokasi di kawasan elit Pondok Indah Jakarta Selatan.

Sedangkan Domino’s Pizza pertama kali didirikan pada tahun 1960 oleh dua bersaudara Tom dan James Monaghan. Mereka memulai bisnisnya dengan cara membeli pizza dari orang lain lalu menjualnya kembali dengan nama Dominick bermodalUS$ 1400.

Selang delapan bulan setelah restoran mereka berdiri, Tom mengambil penuh kontrol dan bisnis restoran tersebut. Dikarenakan James tidak mau berhenti dari pekerjaan utamanya sebagai tukang pos. Beberapa tahun kemudian restoran yang dirintisnya pun berkembang pesat dan ia membuka dua cabang baru di dekat restoran utama pada tahun 1965.



Ketika Tom memiliki cabang baru, pemilik asli dari Dominick’s tidak mengizinkan Tom untuk menggunakan nama tersebut di tempat barunya. Alhasil Tom mengubah sedikit nama Dominick’s menjadi Domino’s.

Jika diperhatikan pada logo Domino’s Pizza sekarang, ada unsur tiga titik putih dalam sebuah kotak merah.  Makna tiga titik tersebut diambil dari tiga cabang restoran pertama yang dimiliki oleh Tom.

Kala itu kendaraan operasional untuk layanan pesan antar pizza, Tom menggunakan mobil VW Beetle tua milik James.

Perjalanan bisnis Domino’s Pizza juga mengalami berbagai masalah seperti yang terjadi di tahun 1975. Restoran ini dituntut karena menggunakan nama yang mirip oleh Domino Sugar, tetapi pengadilan memutuskan memenangkan kasus tersebut untuk Domino’s Pizza.

Sejak berdiri pada 1960 Domino’s Pizza tidak pernah menambahkan menu lain, yakni hanya pizza sebagai menu utama dengan 11 toping pilihan dan minuman cola. Baru pada tahun 1989 Domino’s menambahkan variasi makanan dan minuman pada menu restorannya.



Saat ini Domino's Pizza telah berkembang pesat di lebih dari 70 negara, memiliki 11.900 lebih jaringan restoran dan menjual 1,5 juta pizza setiap harinya.

Perkembangan Domino Pizza di Indonesia juga sangat pesat, sejak masuk ke Indonesia pada tahun 2008 hingga kini ada 60 cabang Domino’s Pizza yang  tersebar di berbagai kota seperti Jabodetabek, Bandung dan Bali.

Pada Oktober 2015 Domino's Pizza menjadi satu-satunya restoran pizza Amerika yang membuka cabang di Milan, Italia. Banyak orang yang terkejut ketika Domino's Pizza masuk ke negara asal pizza tersebut, karena orang Italia sangat menghargai pembuatan pizza secara homemade, berbeda dengan pizza ala Amerika yang terkesan instan.

Oleh karena itu Domino's Pizza di Milan menggunakan bahan-bahan lokal dengan resep otentik sehingga sesuai dengan selera  orang Italia.  Pemesanan online dan delivery orderpizza di Italia seperti yang dilaporkan Market Watch tidak berkembang dan sebanyak  di Amerika Serikat sehingga diharapkan Domino's  dapat mengembangkan bisnisnya dengan membuat kenyamanan dan pemesanan yang lebih cepat di Italia.

Domino’s Pizza juga terus berinovasi dalam memanjakan pelanggannya di Indonesia, seperti dapat melakukan pemesanan online untuk delivery servicenya melalui website sejak tahun 2013. Meluncurkan aplikasi mobile pada smartphone berbasis Android dan iOs pada 2015. Bahkan sejak diluncurkan aplikasi mobile pada Agustus 2015 jumlah penggunanya sudah menembus 50.000 pengguna dan masuk dijajaran 10 teratas aplikasi gaya hidup di Google Play Store Indonesia.



Related Posts