Oprah Winfrey Menuai Kesuksesan dari Pahitnya Masa Lalu
source: thinking-minds.net |
Ingatkah Anda dengan The Oprah Winfrey Show? Sebuah acara
bincang-bincang (talkshow) yang dibawakan oleh Oprah Winfrey. Acara ini
termasuk acara yang memiliki rating paling tinggi dalam sejarah televisi
Amerika, dan telah tayang selama 25 tahun. Episodenya resmi berakhir pada 25 Mei
2011 dan ditonton sebanyak 16,4 juta pemirsa.
Oprah tidak hanya dikenal sebagai pembawa acara, ia juga dikenal
sebagai aktris, produser, pebisnis dan seorang yang dermawan. Nama Oprah pun,
masuk dalam daftar miliarder dunia dengan nilai kekayaan 3,9 miliar dollar AS
pada 2015.
Oprah lahir di Mississipi, Amerika 29 Januari 1954, dari
pasangan Afro-Amerika. Ayahnya merupakan seorang serdadu yang menjadi tukang
cukur. Sedangkan, Ibunya bekerja sebagai pembantu rumah tangga.
Sejak orang tuanya bercerai, Oprah dibesarkan oleh sang nenek di
lingkungan peternakan. Meski hidup serba kekurangan, nenek Oprah mengajarinya
membaca sejak kecil. Saat masih berusia 3 tahun, Oprah mulai tampil di muka
umum dengan membaca pusi dan ayat Alkitab di gereja setempat.
Menginjak usia 6 tahun, Oprah kembali dirawat sang Ibu yang
bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Milwaukee. Di sana, kehidupan Oprah
masih serba kekurangan. Dirinya tinggal dalam satu kamar bersama ibu dan dua
saudara tirinya.
Ibu Oprah yang setiap hari bekerja sering meninggalkan Oprah
dari pagi hingga malam. Bahkan, sang Ibu tidak memiliki waktu untuk keluarga.
Demi menarik perhatian Ibunya, Oprah sering kabur dari rumah.
Suatu hari di umur 9 tahun, Oprah mengalami pelecehan seksual
yang dilakukan saudara laki-laki dan teman ibunya. Kejadian tersebut, bahkan
tejadi berulang kali dan Oprah hanya bisa merahasiakannya.
Beranjak remaja, perilaku Oprah semakin tidak terkendali karena
tidak ada seorang pun yang membimbingnya. Ia juga sempat hamil dan mengalami depresi
di usia 14 tahun. Sayangnya bayi yang dikandungnya meninggal dunia karena lahir
secara prematur. Setelah itu, Oprah tingga di Nashville bersama ayah dan ibu
tirinya.
Di sana, ayahnya sangat disiplin untuk urusan sekolah maupun
pekerjaan rumah. Bahkan, Ayah Oprah mewajibkannya untuk membuat laporan buku
yang telah dibaca setiap minggu. Tidak lupa, sang Ayah menanyakannya kosa kata
baru.
Meski sempat membenci peraturan tersebut. Tetapi, itulah bentuk
perhatian dan cinta yang membuat Oprah bangkit dari kepahitan masa lalunya.
Bukan saja nilai-nilainya yang tinggi saat SMA, Oprah pun terpilih mewakili
sekolahnya pada suatu konferensi pemuda di Gedung Putih.
Ia juga memenangkan beasiswa sebesar 1000 dollar AS atas
pidatonya yang berjudul “Orang Negro, Konstitusi, dan Amerika Serikat”
Pada usia 17 tahun, Oprah mendapatkan pekerjaan pertamanya
menjadi penyiar radio lokal. Ia mendapatkan honor sebesar 100 dollar AS selama
satu minggu. Angka tersebut, cukup besar bagi siswa sekolah di era 1970-an.
Meskipun memperoleh beasiswa saat masuk perguruan tinggi, Oprah
tetap mempertahankan pekerjannya sebagai penyiar. Setelah dua tahun mengudara,
kemampuannya dilirik oleh sebuah stasiun televisi yang menjadikannya sebagai
reporter dan penyiar berita.
People Are Talking adalah debut talkshow pertama Oprah di
televisi. Keputusannya pindah ke Chicago, mengantarkannya kepada sebuah
kesuksesan. Berkat pengalaman hidupnya yang inspiratif, Oprah cepat dikenal di
seluruh Amerika.
Puncak karirnya, ketika ia dibuatkan sebuah acara khusus bernama
The Oprah Winfrey Show. Acara ini, mendapatkan rating berskala nasional di
Amerika dan ditonton oleh jutaan pemirsa di 126 negara.
Oprah juga memiliki kemampuan untuk berakting. Pada 1998, ia
memproduksi dan membintangi film Beloved, diadaptasi dari buku yang
ditulis oleh Toni Morrison yang merupakan pemenang hadiah nobel Amerika.
Pada tahun 2000, Oprah membuat majalah bernama O dan The Oprah
Magazine. Sebuah majalah yang membahas dunia wanita dan inspirasi. Majalah
tersebut juga sukses dalam sejarah penerbitan dengan sirkulasi 2,3 juta pembaca
tiap bulan dan popularitasnya hingga benua Afrika.
Sekalipun telah menuai kesuksesan, Oprah tidak melupakan
komitmennya terhadap kemanusiaan dan mendukung kesetaraan. Berkat masa lalunya
yang suram, Oprah tergerak untuk membantu sesama. Bersama yayasannya, Oprah
membantu rumah sakit, lembaga riset, pendidikan, hingga kaum minoritas.
Business Week mencatat Oprah sebagai dermawan kulit hitam terbaik dalam
sejarah Amerika. Oprah bersama yayasannya berhasil mengumpulkan lebih dari 51
juta dollar AS untuk program amal.
Melihat kisah hidup Oprah Winfrey menjadi sukses karena kerja
kerasnya, nilai apa yang dapat Anda ambil?
source: themodist.com |