Perjalanan dan Persaingan Bisnis Burger King


source: business insider
Burger merupakan makanan yang digemari banyak orang karena kepraktisannya. Kudapan ini terbuat dari roti bundar, irisan daging, sayur, hingga keju. Burger juga tidak sulit ditemukan karena banyak dijual pada jaringan restoran cepat saji di berbagai negara.

Salah satu jaringan restoran cepat saji yang menyajikan burger, sebagai menu utama adalah Burger King. Restoran ini pertama kali dibuka pada 1954 di Miami Florida oleh James McLamore dan David Edgerton. Keduanya merupakan alumni Cornell University School of Hotel Administration.

Pada 1953, sebelumnya Burger King bernama Insta Burger King. Didirikan oleh Kieth J.Kramer dan Matthew Burns yang terinspirasi dari restoran cepat saji McDonald’s, restoran ini memiliki alat Insta-Broiler untuk memudahkan memasak daging burger.

Namun sayang, Insta Burger King mengalami kesulitan keuangan sehingga diambil alih oleh James McLamore dan David Edgerton. Kemudian mereka melakukan rebranding dari Insta Burger King menjadi Burger King.

James dan David ternyata memiliki insting bisnis yang cukup tajam, mereka berhasil mengembangkan Burger King menjadi 40 lokasi pada 1955.

Dari 1961 hingga 1967, Burger King menjalankan sistem kepemilikan pribadi. Setelah memiliki lebih dari 250 cabang dengan sistem waralaba, Burger King dijual ke Pillsbury Company pada 1967.

Dalam meningkatkan citra produknya, Burger King melakukan pemasaran dengan beriklan di televisi pada akhir 1960-an. Produk unggulan yang sering ditonjolkan adalah Whopper, dengan slogan dan jingle “The bigger the burger, the better the burger”.

Setelah akuisisi  oleh Pillsbury Company, Burger King membuka cabang di Kanada pada 1969. Kemudian pada 1970, Burger King membuka 167 outlet baru dan mereka harus bersaing dengan McDonald’s.

Pada tahun yang sama, McDonald’s membuka 249 restoran baru dan meluncurkan program pemasaran "You Deserve a Break Today".

Tahun berikutnya, Burger King membuka 107 restoran baru, sementara McDonald's membuka 384 restoran. Akhirnya McDonald's lah yang menjadi market leader dan Burger King menjadi pemain kedua.

Pendapatan Burger King sempat menurun dan beberapa restorannya terpaksa harus ditutup. Isu turunnya kualitas produk, hingga ketatnya persaingan restoran siap saji semakin sengit. Tercatat pada 2002, Wendy’s menyalip posisi Burger King.

Perang bisnis Burger King dan McDonald’s juga semakin memanas ketika pendiri McDonald's Ray Kroc mendeklarasikannya. Persaingan keduanya terlihat dari peniruan produk, hingga perang iklan yang saling menyindir.

Selama setengah abad Burger King telah empat kali berganti kepemilikan. Hal ini sempat membuat pemilik franchisee resah. Di tangan Diageo (sebuah perusahaan minuman beralkohol asal Inggris), membuat merek Burger King semakin terpinggirkan.

Beberapa franchisee besar sempat memiliki performa buruk. Peragantian kepemimpinan membuat hubungan franchisee dan franchisor kurang  baik.

Para pemilik modal swasta mengaku, tidak sehatnya perusahaan disebabkan kurangnya perhatian perusahaan induk yang sedang fokus pada bisnis lain.

Pada Desember 2002, perusahaan investasi Amerika, Texas Pacific Group (TPG) bekerjasama dengan Bain Modal dan Goldman Sachs, membeli jaringan Burger King sebesar1,5 miliar dollar AS dari Diageo.

Kepemilikan baru Burger King melakukan penataan ulang seperti manajemen perusahaan, peningkatan sumber daya, layanan pelanggan, efisiensi waktu, dan semangat kerja.
Pemilik baru juga kerjasama dengan kreditor untuk membantu para franchisee dalam merenovasi restoran.

Setelah empat tahun, TPG mengambil langkah strategis dengan menjual saham burger King pada 2006. Tercatat, Burger King menghasilkan nilai kapitalisasi sebesar 425 juta dollar AS dan sebagai IPO terbesar di Amerika untuk kategori jaringan rumah makan.

Total pendapatan Burger King pada 2006, tumbuh 2.0 miliar dollar AS dari 1.66 miliar dollar AS pada 2002. Laba bersihnya mencapai 2.7 juta dollar AS dan 98 persen restoran Burger King sehat secara finansial.

Pada 2010, TPG menjual saham Burger King kepada 3G Capital sebesar 3.26 miliar dollar AS. Saham tersebut dihargai 46 persen lebih tinggi dari harga pasar, senilai 24 dollar AS per lembar saham.

Penjualan saham kepada 3G Capital, diharapkan dapat mengimbangi persaingan Burger King dengan McDonald’s.  Tak lama, 3G Capital mengakuisisi penuh kepemilikan perusahaan dan menarik saham dari publik. 3G Capital juga melakukan restrukturisasi pada Burger King seperti penambahan menu baru hingga mengubah konsep outlet restoran.

Meski sudah sering berganti kepemilikan dan restrukturisasi, Burger King menjadi merek restoran siap saji yang masuk dalam urutan 6 Top 10 Global Fast Food Chains versi Forbes. Restoran ini pada 2016 tercatat memiliki pendapatan sebesar 4.1458 miliar dollar AS, dengan jumlah 15.738 outlet di 100 negara.


Mark Zuckerberg, Menjadi Miliarder Sebelum 30 Tahun

source: cnet
Seringkah Anda menggunakan Facebook? Facebook adalah jejaring sosial terpopuler di dunia yang didirikan sejak 2004 dan memiliki jumlah pengguna aktif 1,7 miliar secara global tiap bulan.

Facebook terus berinovasi dengan mengembangkan berbagai fitur agar terus diminati oleh para penggunanya. Selain itu, Facebook menguatkan posisinya dengan mengakuisisi beberapa aplikasi seperti Instagram, WhatsApp dan MSQRD.

Tentu ada orang hebat di belakang kesuksesan Facebook. Ia adalah Mark Zuckerberg. Pria kelahiran 1984 ini, membuat Facebook ketika masih berstatus mahasiswa di Universitas Harvard.

Sejak kecil Zuckerberg suka mengu­tak-atik komputer, mencoba berbagai program komputer dan belajar membuatnya. Di Harvard, Zuckerberg menemukan ide membuat direktori mahasiswa karena universitasnya tidak membagikan buku mahasiswa yang memuat foto dan identitas.

Harvard menolak usul tersebut karena memiliki alasan tersendiri. Meski ditolak, Zuckerberg membuat proyek pertamanya yang bernama Coursematch.com. Situs ini, memungkinkan teman-teman sekelasnya untuk berkomunikasi satu sama lain.

Pada tahun kedua, Zuckerberg meretas data dan foto sejumlah mahasiswa Harvard dan memasukannya ke dalam website buatannya bernama Facemash. Pada foto-foto tersebut, ia juga menambahkan sebuah kalimat yang membandingkan dua buah foto dan meminta para pengunjung untuk menentukan mana foto yang paling hot atau cantik.

Sejak website tersebut diluncurkan, banyak para mahasiswa yang marah dan meminta Zuckerberg menutup website tersebut. Pihak Harvard juga mengetahui hal ini dan memperkarakan Zuckerberg karena mencuri data mahasiswa.

Zuckerberg meminta permohonan maaf, namun tidak menyesali perbuatan tersebut. Sebab, ia merasa informasi tersebut harus tersedia secara online.

Kemudian, Zuckerberg membuat situs baru bernama thefacebook.com yang merupakan penyempurnaan dari Facemash. Situs yang diluncurkan pada 4 Februari 2004 tersebut, memiliki tujuan sebagai wadah pertemanan dan komunikasi sesama mahasiswa Harvard.

Hanya dalam waktu 24 jam sejak situs thefacebook diluncurkan, ada 1200 mahasiswa Harvard yang telah bergabung. Jumlah ini, setara dengan setengah jumlah mahasiswa tingkat akhir di Harvard.
Tak lama setelah peluncuran Thefacebook, co-founder Nepster, Sean Parker menemukan situs Thefacebook di komputer pacarnya. Kemudian Parker pergi ke New York untuk bertemu Zuckerberg dan menjadi penasihat secara tidak formal.

Thefacebook mendapatkan investasi pertama pada Juni 2004 dari Peter Theil, founder PayPal senilai 500 ribu dollar AS sebagai ganti dari 10.2 persen saham perusahaan. Akhir 2004 thefacebook telah mencapai 1 juta pengguna dan menjaring lebih dari 30 kampus.

Agustus 2005, Thefacebook berganti nama menjadi Facebook dengan harga 200 ribu dollar AS. Facebook juga mendapatkan banyak investor serta bekerjasama dengan Apple dan Microsoft.
Akhir 2005,  Facebook telah tersebar di Amerika, Mexico, Canada, Inggris, Australia, dan Irlandia.
Meski mendapatkan banyak investor, tahun-tahun berikutnya Facebook sempat mengalami kerugian hingga 3,6 juta dollar AS dan harus menjual sahamnya.

Untuk mengembangkan Facebook versi mobile. Facebook mendapat kucuran dana sebesar 25 juta dollar AS dari Greylock Partners dan Meritech Capi­tal Partners.

Oktober 2007, Microsoft membeli saham Facebook sebanyak 1,6 persen dengan nilai 240 juta dollar AS. Sehingga nilai perusahaan Facebook setara 15 miliar dollar AS kala itu.

Pada 2010, Zuckerberg terpilih sebagai Person of the Year versi majalah Time. 2011 kekayaan pribadinya ditaksir mencapai 17,55 miliar dollar AS. Sedangkan pada 2015, menurut Forbes total kekayaan Zuckerberg mencapai 35,8 miliar dollar AS.

Meskipun memiliki kekayaan sebanyak itu, di usia sangat muda. Kehidupan pribadi Zuckerberg terkenal sebagai sosok yang sangat sederhana.

Ketika bekerja, Zuckerberg selalu memakai kaos abu-abu yang sama setiap hari. Bahkan ia kerap dicap sebagai pria dengan fesyen terburuk oleh sejumlah media gaya hidup di Amerika.
Jika banyak miliarder menggunakan mobil-mobil mewah berharga fantastis, Zuckerberg  hanya menggunakan mobil seharga 30 ribu dollar AS.

Bahkan, pesta pernikahan Zuckerber dengan Priscilla Chan pada 2012 lalu,hanya dilakukan di halaman rumahnya di Palo Alto, California dan dihadiri sekitar 100 orang undangan.

Menjadi seorang pemimpin tertinggi di Facebook, tidak membuat Zuckerberg menjaga jarak dengan para karyawan. Ia sering duduk satu meja demi membangun kedekatan dan kerjasama yang baik dengan para karyawannya.

Mencicipi Manisnya Bisnis Game



Bisnis mobile game terus meningkat selama lima tahun terakhir ini. Mengutip data Statista, pendapatan mobile game di seluruh dunia melonjak pesat dari 17,6 miliar dollar AS (Rp 248,5 triliun) pada 2013 menjadi 40,6 miliar dollar AS (Rp 573,2 triliun) pada 2017.

Jumlah uang yang menggiurkan tersebut mendorong beberapa pengusaha untuk mencicipi bisnis ini, tak terkecuali vendor telepon seluler (ponsel). Saat ini, banyak produsen ponsel yang meluncurkan ponsel untuk bermain gamealias gaming.

Salah satunya adalah Xiaomi. Produsen ponsel asal Tiongkok ini resmi merilis ponsel gaming flagship-nya, Black Shark pada April lalu. Ponsel yang harganya dipatok Rp 8,25 juta ini dibekali prosesor Snapdragon 845.

Berkat kejeliannya dalam mengamati peluang tersebut, Xiaomi pun berhasil membukukan keuntungan. Hanya dalam waktu sekejap, Xiaomi Black Shark dilaporkan sudah mencatat angka 1 juta pemesanan. 
Tak hanya Xiaomi, perusahaan perangkat komputer game asal Amerika Serikat, Razer telah lebih dulu menyasar pasar ini lewat Razer Phone lewat ponsel gaming yang dirilis pada akhir 2017. Razer Phone menggunakan Snapdragon 835 dan dibekali RAM lebih besar, 8GB telah dijual di beberapa toko online (daring) dengan banderol sekitar Rp 9 juta.

Dilansir Detik, kesuksesan Razer ini pun telah memunculkan rumor bahwa produsen peripheral komputer ini ketagihan bikin ponsel lagi. Menurut rumor, Razer tengah menyiapkan penerus Razer Phone yang diduga bernama Razer Phone 2. Konon, ponsel ini akan dirilis September 2018. 

Game Digital
Tak hanya perusahaan skala besar, pengembang game digital di Indonesia terus meningkat. Salah satu alasannya adalah pasar game yang menjanjikan. Koordinator Internasional Game Development Association (IGDA) Indonesia, Samuel Henry, mengatakan, prospek bisnis pembuatan game digital sangat menjanjikan. 

Samuel mencatat, pada 2012 saja sedikitnya terdapat 60 studio hingga 70 studio pembuatan game skala menengah dan besar yang aktif. Jumlah tersebut meningkat hingga 100 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya. 

Menurut dia, para pembuat game ini menjual produknya ke berbagai pihak, mulai perorangan, perusahaan telepon seluler seperti Samsung dan Nokia, agensi, hingga operator telekomunikasi penyedia konten game seperti XL dan Telkom. 

Nilai penjualan sebuah konten game juga cukup tinggi dan bervariasi, tergantung tingkat kerumitan pembuatannya. Seperti dikutip Kompas, rata-rata game jenis ini dihargai 2.000 dollar AS hingga 5.000 dollar AS per game.

5 Prinsip Starbucks Dalam Menjalankan Bisnis

source: campaign
Siapa yang tidak mengenal Starbucks? Starbucks merupakan salah satu jaringan kedai kopi terbesar di dunia yang menghadirkan kopi dan teh sebagai menu utamanya. Starbucks bermula dari sebuah kedai kopi kecil yang didirikan oleh tiga sahabat Jerry Baldwin, Zev Siegl dan Gordon Bowker ketika mereka masih kuliah di University of Seattle pada tahun 1971.

Seperti dilansir pada halaman Wikipedia, saat ini Starbucks  memiliki 20.336 gerai yang tersebar di 61 negara. Sedangkan di Indonesia, Starbucks pertama kali dibuka di Plaza Indonesia pada tahun 2002.

Hingga kini Starbucks di Indonesia memiliki 248 gerai yang tersebar diseluruh Indonesia dan jumlahnya terus bertambah melalui PT Sari Coffee Indonesia (anak usaha dari PT Mitra Adiperkasa Tbk). Lalu apakah yang membuat Starbucks berkembang pesat baik di Indonesia maupun negara-negara lain?

Berikut 5 prinsip Starbucks dalam buku “The Starbucks Experience” yang  bisa Anda terapkan pada bisnis atau perusahaan Anda: 
Prinsip 1 : Make it Your Own
Starbucks merupakan perusahaan yang beriorientasi pada kepuasan karyawan. Dimana para karyawan Starbucks atau mitranya diberi kebebasan menjalankan bisnis sesuai dengan cara mereka sendiri. Dengan harapan konsumen mendapatkan pelayanan terbaik sehingga puas dan datang kembali.

Prinsip 2 : Everthing Matters
Para karyawan Starbucks terlatih dalam memperhatikan detail-detail terkecil yang penting bagi konsumen. Misalnya kebersihan kedai yang selalu terjaga, kenyamanan atmosfir, penyajian kopi yang selalu konsisten dengan cita rasanya, hingga yang terkecil seperti penyediaan tissue daur ulang.

Di starbucks aktivitas ini juga dibedakan menjadi dua yaitu above deck (yang terlihat) dan below deck yang tidak terlihat.

Prinsip 3:  Surprise and Delight
Starbucks  mengoptimalkan kemampuan karyawan dalam  memberikan kepuasaan pelanggannya melebihi apa yang mereka harapkan. Sehingga karyawan harus mampu memberikan kejutan-kejutan atau kesenangan dari hal-hal yang tidak terduga.

Prinsip 4:   Embrace Resistance
Para karyawan Starbucks selalu menerima saran dan kritik para konsumennya baik positif maupun negatif. Pada kritik negatif, Starbucks menyikapinya sebagai pembelajaran untuk melakukan pengembangan ke depannya.

Prinsip 5:   Leave Your Mark
Starbucks memiliki komitmen kuat disekitar mereka. Prinsip ini terfokus pada aspek sosial perusaahaan, termasuk di dalamnya aktivitas tentang lingkungan dan masalah sosial atau biasa disebut dengan Corporate Social Responsibility (CSR).

LINE Engineers Bidik Masa Depan dengan DEV WEEK 2018



DEV WEEK 2018 telah usai pada tanggal 20 April, dengan 1.000 developers LINE Corporation dari seluruh dunia berkumpul di Seoul selama empat hari untuk mengikuti workshops mendalam dan mendengarkan presentasi mengenai tantangan terbesar yang dihadapi masa depan TI. Insinyur LINE mengeksplorasi ide dan teknologi yang akan membawa LINE ke tingkat selanjutnya sebagai smart portal dan platform komunikasi all-in-one.

Ini merupakan DEV WEEK keempat yang diadakan sejak 2013, dan sekali lagi acara ini memberikan kesempatan bagi developers untuk mempelajari tren dan kemajuan terbesar yang terbaru dari LINE, serta mendapatkan gambaran besar tentang bagaimana rencana perusahaan untuk berkembang di masa depan. Dengan para insinyur dari Korea, Jepang, Taiwan, Thailand, Vietnam, Indonesia, dan China, para peserta menikmati workshops yang dilaksanakan dalam tiga hari, diikuti dengan acara sharing, debat, dan presentasi yang berlangsung di hari terakhir.


Add caption

Dari 17 hingga 19 April, workshops mencakup sekitar 30 topik. Developers dari masing-masing bidang mengadakan diskusi mendalam mengenai berbagai hal, termasuk kesulitan yang dihadapi dalam pekerjaan mereka beserta solusi yang memungkinkan, dan roadmap untuk proyek-proyek besar di tahun 2018. Pada 20 April, masing-masing pemimpin dari bagian utama LINE memberikan presentasi dan diakhiri dengan pidato utama oleh Chief Technology Officer Euivin Park kepada semua peserta.

Fokus utama presentasi Park melihat pada ekspansi global dari lokasi para developer LINE - sekarang terdapat di Jepang (Kyoto), Vietnam (Hanoi, Kota Ho Chi Mihn) dan China (Dalian) - dan bagaimana insinyur di semua lokasi tersebut bekerja sama untuk menyelesaikan berbagai proyek penting. Dia juga mencatat bagaimana LINE, sebagai bagian dari dedikasinya untuk membangun ekosistem teknologi, memiliki rencana untuk memungkinkan penyesuaian layanan pesan melalui offering PaaS (Platform as a Service) di berbagai pasar.

Dengan dirilisnya messaging API pada DEVELOPER DAY 2016 di Jepang, lebih dari 283.000 chatbots LINE telah dibuat, menunjukkan komitmen LINE untuk memperluas ekosistem bot. Saat ini LINE berencana untuk menyediakan keragaman jenis pesan yang lebih besar untuk menciptakan dunia API terbuka bagi pengguna dan developers.

Chief Technology Officer Euivin Park menyampaikan pidato utamanya pada 2018 DEV WEEK, bersama dengan Jaeseung Kang (Biz Platform Dev Lead di LINE Biz Plus Corporation), Marco Chen (Platform Biz & Service Office Lead di LINE Taiwan), dan Ikebe Tomohiro (Senior Executive Officer and Head of Service Development di LINE Corporation)


Park juga menjelaskan bagaimana LINE bekerja membangun ekonomi token dengan mengadopsi teknologi blockchain ke berbagai fitur LINE dan membuka dApps berdasarkan layanan informasi berjenis insentif. Namun, LINE juga akan melangkah lebih jauh, dengan rencana untuk mendukung dalam mempercepat pengembangan layanan dApp di luar platform LINE dan mengembangkan mainnet blockchain sendiri dalam waktu dekat. Untuk mencapai hal ini, LINE secara aktif mengatur lokasi para developer dan mempercepat rekrutmen di wilayah lain serta menambah unblock dan Blockchain Lab di Korea dan Jepang.

 “Kemampuan luar biasa dan kebulatan tekad para developers LINE telah memainkan peran yang sangat penting dalam menciptakan berbagai layanan terdepan milik LINE serta reputasi yang terpercaya,” kata Euivin Park. “LINE berupaya semaksimal mungkin untuk membangun budaya di mana developers saling mendukung dan tumbuh bersama. DEV WEEK adalah landasan untuk membentuk pendekatan kolaboratif, menyediakan forum untuk semua developers kami di seluruh dunia dan membantu menjadikan LINE pemimpin teknologi di seluruh dunia.”

5 Hal yang Sebaiknya Tidak Dilakukan Ketika Membersihkan Kamar Mandi


Memiliki desain seperti koleksi kamar mandi modern memang menyenangkan. Semua terlihat selalu elegan dan bersih. Bersih? Yakin?

Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan dalam membuat kamar mandi terlihat bersih dan terawat. Tidak hanya asal membersihkan dengan cara menyikatnya saja. Untuk hasil yang optimal, Anda harus menghindari hal-hal berikut ini saat membersihkan kamar mandi

1. Tidak membersihkan tirai shower
Saat tirai shower mulai dihinggapi lumut atau spot hitam, jangan langsung dibuang. Anda bisa menyucinya dengan air panas bersuhu sedang dan taburi deterjen di dalam mesin cuci. Untuk perawatan, biasakan membuka tirai lebar-lebar setelah digunakan.

2. Menyimpan sikat toilet basah
Bakteri sangat suka berkembang biak di tempat yang lembab. Maka ubahlah kebiasaan Anda yang suka menyimpan sikat toilet dalam keadaan basah. Setelah digunakan untuk menyikat dalam dudukan toilet elektronik, pastikan sikat toilet telah benar-benar kering sebelum kembali ke tempatnya. Sebaiknya rendam sikat toilet hingga ke gagangnya ke dalam air yang telah diberi cairan pembasmi kuman setidaknya satu kali sebulan.

3. Menggunakan satu produk untuk semua
Tiap produk pembersih diciptakan khusus untuk benda tertentu, bukan semua benda. Jadi misalnya Anda tidak bisa menggunakan cairan pel lantai untuk menyikat bagian dalam toilet. Ingat, semua ada peruntukkannya sendiri.

4. Mengelap kaca dari atas ke bawah
Sering menemukan orang yang mengelap kaca dari atas ke bawah? Padahal gerakan yang harusnya dilakukan adalah membentuk huruf S. Satu lagi yang biasanya terlupa, jangan semprotkan cairan pembersih kaca langsung di permukaan kaca. Semprot pada kain lalu baru usapkan ke kaca. Hal ini dilakukan karena jika cairan pembersih disemprotkan langsung ke kaca, dikhawatirkan akan terjadi pengendapan gumpalan debu dan bakteri yang masuk ke dalam partikel kaca.

5. Pembersih yang mengandung racun
Larutan pembersih digunakan untuk membunuh kuman dan bakteri. Namun ternyata ada beberapa produk pembersih yang dilarang beredar di banyak negara dengan alasan kesehatan untuk manusia sendiri. Pembersih yang mengandung racun ini ternyata bisa menyebabkan kanker, kebutaan, dan lain-lain. Jadi sebaiknya beralihlah ke metode alami yang aman. Misalnya karbol dari bahan sereh, campuran baking soda dan lemon, dan lainnya.

Ir. Ciputra Bapak Properti Indonesia

foto: Riza Firli

Ir. Ciputra merupakan pengusaha Indonesia keturunan Tionghoa yang  dikenal sebagai pengembang properti. Seperti dilansir dari Forbes, Ciputra menempati posisi 15 dari daftar 50 orang terkaya di Indonesia pada 2016. Kekayaannya mencapai 1,5 miliar dollar Amerika.

Pria yang akrab disapa Pak Ci ini, banyak dikagumi dan menjadi tokoh properti  di Indonesia. Ia banyak membangun  perumahan, pusat perbelanjaan, tempat rekreasi, dan pada bidang pendidikan Ciputra memiliki sekolah dan universitas.

Bagi kamu yang ingin mengenal lebih dalam sosok Ciputra. Berikut 8 hal menarik dari perjalanannya yang menginspirasi:

1. Masa Kecil
source: Youtube
Ciputra memiliki nama lahir Tjie Tjin Hoan, lahir di Parigi Sulawesi Tengah 24 Agustus 1931(85 Tahun). Saat kecil Ciputra sempat mengalami kesulitan hidup karena sang Ayah Tjie Siem Poe ditangkap oleh tentara Jepang karena dianggap mata-mata, setelah kejadian tersebut sang Ayah tidak pernah kembali.

2. Pendidikan
source: ITB

Lahir di Sulawesi Tengah, Ciputra dibesarkan di Gorontalo. Masa perang dan penjajahan membuatnya lulus Sekolah Dasar (SD) di usia 16 tahun. Beranjak remaja Ciputra melanjutkan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Manado dan melanjutkan pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB) agar suatu hari kelak bisa menjadi arsitek.

3. Awal Karier
source: blog.edx.org
Sejak kecil Ciputra sudah giat bekerja membantu keluarga terutama ketika sang ayah sudah tiada. Ketika masih berstatus mahasiswa arsitektur  ITB, Ciputra bersama  teman kuliahnya Ismail Sofyan dan Budi Brasali mendirikan perusahaan konsultan arsitektur bernama PT Daya Cipta. Kala itu ketiganya sudah mendapatkan kontrak kerja yang nilai lumayan besar.

6. Pemimpin Sukses
source: cdc.ulm
Sejak sekolah hingga kuliah Ciputra senang belajar bersama-sama dan ia sering ditunjuk sebagai ketua kelompok. Dengan bekal kepemimpinan tersebut, tak heran Ciputra berhasil menjadi pemimpin di tiga perusahaan seperti  Jaya Group , Metropolitan Group, dan Ciputra Group.

4. Pembangunan Jaya Ancol
source: Detik x

Saat membangun kawasan Ancol dan Dunia Fantasi (Dufan), Ciputra  terinspirasi dari Disneyland yang berada di luar negeri.  Proyek yang awal dibangun pada 1954 ini, dibiayai dengan dana pinjaman dari Bank milik Pemerintah. Pada 2014 pendapatan PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. dari real estate, tiket, hotel dan restoran mencapai Rp1,01 triliun dengan laba bersih Rp 235 miliar.

5. Membangun Kota Satelit
source: tangselpos
Selain membangun kota Jakarta, Ciputra juga membangun kota satelit seperti Bintaro, BSD, Pantai Indah Kapuk, Pondok Indah dan juga kota-kota lain di Indonesia.

7. Krisis Ekonomi
source: Lasdipo
Sekitar tahun 1997 dampak krisis ekonomi sudah cukup terasa. Hal ini membuat beberapa perusahaan Ciputra seperti Bank Ciputra dan Asuransi Jiwa Ciputra Allstate, yang baru saja seumur jagung terpaksa ditutup.

Namun dengan adanya kebijakan moneter pemerintah dan diskon bunga dari beberapa Bank. Ciputra berkesempatan untuk merestrukturisasi utang-utangnya. Saat ini Ciputra group telah bangkit bahkan tidak hanya membangun Indonesia, tetapi juga melakukan pembangunan diluar negeri seperti India, kamboja, dan Tiongkok.

8. Memajukan Pendidikan
source: ciputrarecruitmentcenter
Di usia ke-75,  Ciputra terjun untuk mengembangkan pendidikan di Indonesia. Ia mendirikan sekolah dan Universitas Ciputra yang menitik beratkan pada pembelajaran kewirausahaan atau entrepreneurship.

Para lulusannya disiapkan menjadi entrepreneur karena entrepreneur adalah cara terbaik untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia. Ciputra tidak hanya mendirikan sekolah elit saja, tetapi juga mendirikan sekolah yang lebih menengah, bahkan tersedia kuliah gratis secara online di Universitas Ciputra entrepreneurship Online (UCEO).

“Dengan entrepreneur maka kita memiliki kemerdekaan untuk menciptakan keinginan kita sendiri” – Ir. Ciputra