Jessica Eveline miss model of asia berbagi pengalaman dunia modeling

shares



Miss Model of The World adalah sebuah ajang pemilihan model international yang berbasis di Turki. Ajang ini sudah ada sejak tahun 1988 pertama kali diadakan di Turki diikuti oleh 42 negara. Ajang Miss Model of The World nampaknya memang kurang terdengar bagi masyarakat Indonesia, tidak seperti ajang ratu kecantikan Miss Universe dan Miss World yang pernah di adakan di Nusa Dua, Bali pada tahun 2013.

Saat awal-awal ajang Miss Model of The World ada di tahun 1988, Indonesia memang berniat mengirimkan kandidatnya. Namun saat itu dikarenakan kurangnya persiapan, maka pengiriman kandidat dari Indonesia dibatalkan. Hingga pada ajang Miss Model of The World ke-26 yang diselenggarakan bulan November 2014 tahun lalu, untuk pertama kalinya Indonesia mengirimkan kandidatnya.


Dan siapa sangka Jessica Eveline (22) kontestan asal Indonesia, yang merupakan alumni Gadis Sampul 2007 dan Wajah Femina favorit 2013 tersebut. Menjadi runner-up 4 di ajang Miss Model of The World 2014 yang diikuti 72 negara.

Saat ditemui di sela-sela kesibukannya, setelah menjalani rangkaian acara Miss Model of The World di Shenzen, Tiongkok Mei 2015 lalu. Jessica membagikan pengalamannya mengenai profesi dunia modeling yang sudah digelutinya sejak duduk dibangku SMP.

Awalnya saya tertarik menjadi model, ketika melihat ajang pemilihan model yang ada di majalah. Saat itu saya bilang ke mami kalau ingin masuk majalah. Namun saat itu mami hanya menjawab: "nanti saja kalau kamu sudah pintar di sekolah dan memiliki prestasi", kenangnya.

Menginjak kelas 1 SMP saat masih cupu-cupunya, jelas Jessica. Saya mencoba untuk mengirimkan foto dan formulir di ajang Gadis Sampul 2006. Namun sayang usaha saya kala itu belum membuahkan hasil hingga akhirnya mengirimkan kembali untuk kedua kalinya ditahun 2007, baru setelah itu saya terpilih menjadi finalis.

Setelah menginjak SMA hingga kuliah di tahun pertama, Jessica banyak mendapatkan panggilan casting, catwalk dan pemotretan. Namun ia merasa kariernya di Surabaya kurang berkembang. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk ke Jakarta dan pindah kuliah dari jurusan manajemen keuangan Universitas Kristen Petra ke jurusan marketing management, Binus.

Untuk pindah dan berkarier di Jakarta memang tak semudah yang dibayangkan. Karena sang Papa saat itu tidak setuju anaknya menjadi seorang model, dan lebih menginginkan Jessica nantinya bekerja di bidang finance.

Menginjak tahun 2013 Jessica mencoba peruntungannya kembali dengan mengikuti pemilihan model Wajah Femina. Walaupun pernah mengikuti pemilihan Gadis Sampul yang masih satu naungan dengan majalah Femina, ternyata tak semudah itu untuk bisa menjadi finalis. Satu tahun sebelumnya di 2012, ia pernah mengirimkan foto dan formulir namun tidak tembus. Baru di 2013 ia masuk menjadi finalis dan berhasil membawa pulang gelar juara favorit.

Setelah membuktikan prestasi baik di bidang pendidikan dan dunia modeling. Akhirnya saat ini sang papa sudah mendukung karier Jessica sepenuhnya.

“Mengikuti pemilihan model di tingkat international, juga menambah pengalaman, mempelajari banyak karakter dari banyak negara, melatih mental, hingga banyak belajar untuk lebih profesional dan bertanggung jawab” Ucap model yang bercita-cita bisa berjalan di New York atau Hongkong Fashion Week.

Related Posts