Reebonz: Ekosistem Baru bagi Produk Branded Mewah
Demam e-commerce ternyata tidak hanya milik produk massal, produk mewah
pun mulai dilirik untuk dijual secara online. Menurut McKinsey, penjualan
online menyumbangkan 6% dari total transaksi produk mewah global pada tahun
2014 dan akan terus meningkat hingga mencapai 12% di tahun 2020.
Di Indonesia, penggemar barang-barang mewah kian
bertambah seiring meningkatnya jumlah individu dengan tingkat penghasilan
sangat tinggi (high networth individual).
Knight Frank memprediksi, sepuluh
tahun lagi, populasi jutawan, multijutawan, miliarder, dan triliuner Indonesia
melesat lebih dari 100 persen.
Reebonz, situs belanja online terpercaya untuk membeli
dan menjual brand fashion ternama,
yang mencakup brand new dan pre-owned items – juga merasakan animo
yang kian positif. Hal ini dijelaskan oleh Reebonz disela-sela acara Reebonz Exclusive Gathering bagi Partner dan
Media yang diadakan di Bottega Ristorante, Jakarta hari ini.
“Kami hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang
ingin merayakan pencapaian hidup mereka dengan memiliki produk mewah yang
berkualitas dan terjamin keasliannya”, jelas Sharanjit Kaur, Senior Manager Global Marketing Reebonz.“Kami
sangat senang, kehadiran kami disambut dengan sangat baik oleh para pecinta fashion. Hal ini ditunjukkan dengan
pertumbuhan pasar Reebonz di Asia yang berkembang begitu cepat, lewat 4,5 juta
akun aktif, dan terus bertambah, melakukan aktivitas jual beli lebih dari 139.000
jenis barang dari 550 brand ternama
di dunia melalui Reebonz,” tambah Kaur.
Sebagai pionir dalam bisnis produk branded, Reebonz menghadirkan berbagai keutamaan yang memperkuat
posisinya sebagai the new ecosystem of
luxury, “Melihat pertumbuhan pasar yang begitu cepat, inovasi merupakan hal
yang krusial bagi kami sebagai pionir dalam bisnis produk mewah. Hari ini kami
hadir untuk kembali mengukuhkan posisi kami sebagai the new ecosystem of luxury” lanjut Kaur.
Lewat ekosistem online, Reebonz memberikan berbagai
kemudahan bagi pelanggannya untuk mengakses produk branded ternama dunia lewat berbagai fitur, seperti; Reebonz
Closets, aplikasi yang diluncurkan pada 22 Maret 2016 di Indonesia ini,
menghubungkan para pecinta fashion
untuk saling menjual dan membeli barang-barang pre-loved dari desainer ternama dunia; Reebonz Marketplace, menawarkan akses bagi para anggota terhadap
ratusan koleksi produk branded langka
yang berasal dari para pemilik butik maupun kurator vintage; dan Reebonz SPACE
yang merupakan versi offline dari
Reebonz yang telah hadir di beberapa negara seperti Singapura, Australia dan
Thailand.
Tidak hanya website, inovasi Reebonz pun hadir dalam
bentuk aplikasi mobile. Saat ini,
pengguna aplikasi tersebut di Indonesia telah menembus angka 300.000 dan
jumlahnya terus meningkat. Member
Reebonz di Indonesia rupanya lebih banyak bertransaksi lewat mobile application.“Sesuai dengan tren
penggunaan mobile phone di Indonesia
yang begitu tinggi, lebih dari separuh unique
visitors berasal dari mobile apps”,
jelas Bernardi Widjaja Ng, Senior
Marketing Manager Reebonz Indonesia.
Menanggapi hangatnya sambutan para pecinta produk fashion branded tanah air, dalam
kesempatan yang sama Reebonz meluncurkan koleksi Reebonz Scarf edisi terbatas yang merupakan hasil kolaborasi dengan tiga
desainer muda Indonesia; Albert Yanuar,
Patrick Owen, dan Yosafat Dwi Kurniawan.
Ke-3 koleksi scarf
exclusive Peacock (Albert), Samudra (Patrick,) dan Borobudur (Yosafat)
merupakan bentuk apresiasi terhadap pelanggan setia mereka di Indonesia dan
sekaligus menandai jejak Reebonz dalam 7 tahun kehadirannya di dunia fashion global, khususnya Indonesia.
“Kolaborasi yang kami lakukan dengan para desainer muda
merupakan langkah yang kami yakini tepat untuk mempererat relasi yang sudah
kami jalin dengan konsumen kami di Indonesia. Dengan adanya scarf yang bisa dimiliki oleh seluruh
konsumen kami yang bergabung menjadi VIP
member Reebonz khusus di bulan Juni.
Konsumen Reebonz tidak hanya bisa mendapatkan koleksi asli dari brand ternama dunia, namun juga dapat
terus mengikuti tren fashion lokal,”
jelas Bernardi.
Setiap desainer dari Reebonz Scarf mewakili gaya yang berbeda-beda; Albert Yanuar, Peacock -
sangat iconic and timeless, membuat scarf ini akan menjadi favorit dari
konsumen Reebonz dari segala jenjang usia, Patrick Owen, Samudra - bergaya loud and young, membuatnya digemari oleh
anak-anak muda non arus utama, dan Yosafat Dwi Kurniawan, Borobudur - sangat classy and stylish, scarf ini akan menjadi favorit untuk usia profesional.
“Reebonz Scarf
dibuat sangat terbatas untuk mempertahankan eksklusivitasnya. Kolaborasi ini
diharapkan dapat mempromosikan karya desainer Indonesia sekaligus menyentuh
pelanggan kami di seluruh lapisan usia maupun selera,” lanjut Bernardi.
Salah satu desainer muda Indonesia yang berkolaborasi
dengan Reebonz Indonesia dalam peluncuran koleksi scarf edisi terbatas ini, Yosafat
Dwi Kurniawan, menyatakan antusiasmenya, “Pengalaman bekerja sama dengan
Reebonz Indonesia sungguh merupakan kebanggaan tersendiri bagi saya dan rekan
lainnya, karena karya kami dapat bersanding dengan brand ternama di dunia dan juga dinikmati para penikmat fashion di seluruh Indonesia,” ungkap
Yosafat.
Scarf karya
desainer-desainer muda Indonesia ini bisa didapatkan dengan berbelanja di situs
www.reebonz.co.id dengan total
nominal 27 juta rupiah dalam sekali pembelian, atau meregistrasikan diri
menjadi VIP Member di Reebonz.