Tirto Utomo Pelopor Air Minum Dalam Kemasan di Indonesia

shares

sumber: tirtoutomo.org

Bila menyebut air minum dalam kemasan (AMDK), produk yang pertama muncul di benak masyarakat Indonesia adalah Aqua. Bahkan sering kali jika Sahabat Prioritas memesan Aqua, tetapi yang diberikan adalah merek lain.

Hal ini disebabkan karena Aqua sudah menjadi top of mind dan market leader untuk produk AMDK di Indonesia. Selain itu, Aqua adalah pionir pertama AMDK sejak 1973 yang diproduksi oleh PT Aqua Golden Misisipi atas gagasan Tirto Utomo.
Pria dibalik kesuksesan Aqua ini adalah seorang lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Ia lahir pada 9 Maret 1930, setelah lulus SMP Tirto melanjutkan ke Hogere Burgerschool  (Setingkat SMA pada era Hindia Belanda) di Semarang.
Sebelum melanjutkan pendidikan di Universitas Indonesia, Tirto sempat berkuliah di Universitas Gajah Mada selama dua tahun. Selama menempuh pendidikan di Jakarta, Tirto aktif sebagai Pimpinan Redaksi harian Sin Po dan majalah Pantja Warna.
Pada 1959, Ia diberhentikan sebagai redaksi Sin Po. Akibatnya, kondisi keuangan keluarga menjadi tidak jelas. Kondisi ini juga yang memicu dirinya agar segera lulus dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
Setelah lulus, Tirto pun mencari pekerjaan seperti para fresh graduate lainnya. Ia melamar kerja ke Perusahan Minyak Nasional (Permina) yakni cikal bakal dari Pertamina sekarang. Setelah diterima di sana, Tirto mendapatkan penempatan di Pangkalan Brandan.
Berkat kerja keras dan kegigihannya, Tirto dipercaya menjadi Wakil Kepala Bagian Hukum dan Pemasaran Luar Negeri. Namun sayang, ia memilih pensiun dini pada usia 48 tahun karena ingin menjalankan perusahaan pribadi seperti PT Aqua Golden Misisipi, PT Baja Putih, dan restoran Oasis.
PT Aqua Golden Misisipi adalah perusahaan yang dibangun Tirto bersama adik iparnya, Slamet Utomo. Perusahaan tersebut didirikan dengan modal sebesar Rp 150 juta.
Ide membuat air kemasan terpikir Tirto ketika ia bertandang ke luar negeri. Ia melihat banyak orang di berbagai negara terbiasa menyuguhkan air mineral dalam kemasan botol.
Tirto juga semakin yakin, ketika tamu ekspatriat mengalami diare parah karena meminum air langsung dari keran hotel di Jakarta.
Akhirnya, Tirto membangun pabrik pertama Aqua di jalan Sultan Agung, Bekasi dengan mempekerjakan 38 orang karyawan.
Produk pertama Aqua adalah air mineral dalam kemasan botol kaca yang berisi 950 ml. Awal kemunculannya orang-orang merasa aneh bahkan mungkin menertawakannya.
Maklum, bagi orang Indonesia membeli air putih dalam kemasan botol adalah sebuah pemborosan. Sumber air bersih juga mudah di dapat siapa saja, bahkan tanpa perlu mengeluarkan uang.
Sejak diluncurkan pada 1 Oktober 1974, penjualan Aqua masih terbatas pada kalangan atas dan para ekspatriat. Ditambah, kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap Aqua membuat sepinya penjualan.
Kondisi keuagan Aqua pun terguncang karena belum meraih keuntungan. Bahkan, Tirto kerap kali menombok uang pribadinya untuk membayar gaji karyawan. Kondisi yang terus seperti ini membuat Tirto berniat menutup Aqua per 1 Januari 1978.
Namun, Tirto tak ingin menyerah begitu saja. Ia mengumpulkan para pimpinan maupun karyawannya, untuk berdiskusi dan mencari jalan keluar demi kelangsungan hidup Aqua di masa depan.
Setelah berdiskusi, Tirto mengambil langkah dengan menaikan harga jual Aqua hampir tiga kali lipat. Bagian penjualan sempat memprediksi Aqua akan kembali mengalami penurunan.
Namun siapa sangka, keputusan tersebut malah berbuah manis menyelamatkan perusahaan. Hingga 1977 penjualan Aqua naik tajam sebesar tiga kali lipat. Kepercayaan masyarakat terhadap Aqua mulai tumbuh dan Aqua lebih di kenal masyarakat secara luas.
Hingga, pada 1998,  PT Aqua Golden Misisipi diakusisi oleh Danone sebuah perusahaan multinasional asal Perancis. Akuisisi ini menyelamatkan Aqua dari ketatnya persaingan, meningkatnya kualitas produk dan membuat Aqua semakin kuat memimpin industri AMDK di Indonesia.
Selain Indonesia, Aqua juga dijual di Singapura, Malaysia, dan Brunei.  Terdapat 14 pabrik Aqua dengan kepemilikan berbeda (3 pabrik dimiliki oleh PT Tirta Investama, 10 pabrik dimiliki oleh PT Aqua Golden Mississippi, dan pabrik di Berastagi, Sumatera Utara dimiliki oleh PT Tirta Sibayakindo).
Mendiang Tirto Utomo menjadi sosok yang berjasa besar terhadap perkembangan bisnis AMDK di Indonesia. Sebagai  seorang pelopor, Tirto berhasil menanamkan nilai-nilai bisnis AMDK di Indonesia.
Riza /2017/bca prio

Related Posts