Yang Harus Diperhatikan Ketika Membangun Personal Branding

shares


Personal branding adalah proses membentuk persepsi masyarakat terhadap aspek-aspek yang dimiliki seseorang seperti kepribadian, kemampuan, atau nilai-nilai yang membentuk citra positif.

Menurut Erwin Parengkuan dan Becky Tumewu dalam bukunya Personal Brand Inc, fungsi dan tujuan personal branding antara lain memperkenalkan dan mempertajam citra diri seseorang, memudahkan orang lain untuk mengingat kita, memudahkan dalam menentukan pilihan, dan berkarier secara fokus.

Di era digital, media sosial menjadi salah satu alat yang dapat digunakan untuk membangun personal branding. Maka segala tindakan kamu di media sosial harus berhati-hati karena citra atau karier kamu adalah taruhannya.

Lalu, apa saja yang harus diperhatikan dalam membentuk personal branding di dunia nyata maupun di dunia maya? Berikut tipnya:

Harus Asli
Meskipun dalam personal branding ada hal yang dibentuk tetapi kamu harus menunjukan karaktermu yang sesungguhnya, tidak boleh berpura-pura atau menjadi diri orang lain. Sebab keaslian dan keunikan dari diri kamulah yang akan ditonjolkan.

Komponen Utama dan Tambahan
Dalam membangun personal branding ada dua komponen yang harus kamu miliki di dalam diri, yaitu komponen utama dan komponen tambahan. Komponen utama adalah value, skill dan behaviour. Sedangkan komponen tambahan, yaitu total look, uniqueness dan authentic.

Bukan Hanya Untuk Public Figure
Terkadang banyak orang yang salah paham. Personal branding bukan hanya untuk kalangan public figure atau orang-orang yang berhadapan dengan publik. Personal branding bisa digunakan oleh siapa saja yang mau membangun karier dan citranya di dunia profesional.

Tidak Memposting Hal Pribadi
Walaupun di media sosial kamu bisa memposting apa saja, namun sebaiknya hindarilah hal-hal yang bersifat sangat pribadi, seperti mencurahkan keresahan hati, memposting data pribadi, seperti KTP, alamat rumah, atau data lainnya yang bisa disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Bagaimana pun kamu harus memiliki area privasi.

Kroscek Sumber Informasi
Saat ini, banyak sumber informasi atau berita yang cukup sensitif, dilebih-lebihkan dan menjadi pro dan kontra. Maka sebaiknya sebelum share sebuah berita atau informasi, cobalah untuk mencari tahu terlebih dahulu kebenarannya. Bila perlu, kamu harus kroscek kepada narasumber terkait. Hindari beropini dan berasumsi tanpa fakta atau data yang jelas.

Etika Bermedia Sosial
Dalam menggunakan media sosial kamu tidak boleh melupakan nilai-nilai atau norma di masyarakat. Sebelum memposting sesuatu, sebaiknya pikirkan terlebih dahulu apakah yang kamu bagikan layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat atau para netizen? Sebab jika tidak, bisa berdampak pada citra yang sudah kamu bangun atau bahkan kamu bisa menjadi korban perundungan di media sosial.

by: riza firli/ smart-money.co/feb 2018

Related Posts