Tampilkan postingan dengan label Sun Life. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sun Life. Tampilkan semua postingan

Sun Life Financial Indonesia Membantu Memerangi Diabetes Mellitus


PT Sun Life Financial Indonesia (“Sun Life”, “Perusahaan”) hari ini mengumumkan bahwa perusahaan mendukung Divisi Metabolik Endokrin Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) /Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dalam memperingati bulan diabetes dengan mengadakan rangkaian kegiatan yang disebut dengan Bulan Diabetes Internasional 2015. Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi kasus diabetes mellitus (DM) di Indonesia dan meningkatkan kualitas hidup para pasien penderita DM.
DM adalah penyakit dengan berbagai komplikasi kronis yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula dalam darah. Berdasarkan Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013, 6,9 persen penduduk Indonesia menderita DM.
 November adalah bulan perayaan internasional yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran untuk semua jenis diabetes, tanda dan gejalanya, dan mendapatkan dukungan untuk penelitian kritis terhadap pencegahan, pengobatan yang lebih baik dan penyembuhan seluruh jenis penyakit. Dengan mendukung Divisi Metabolik Endokrin Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM dalam melakukan rangkaian kegiatan selama Bulan Diabetes Internasional 2015, kami sangat berharap dapat membantu para nasabah kami, tidak hanya dengan menyediakan produk asuransi kesehatan saja, tetapi juga dengan membantu untuk mencegah munculnya penyakit. Kita tahu bahwa DM termasuk dalam polis asuransi penyakit kritis dan penelitian Sun Life Asia Health Index 2015 terbaru kami menegaskan bahwa diabetes merupakan salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia," ucap ElinWaty, Presiden Direktur Sun Life Financial Indonesia.

Lebih dari 90 persen orang dengan DM tipe 2, muncul ketika tubuh tidak menghasilkan cukup insulin untuk berfungsi dengan baik, atau sel-sel tubuh tidak bereaksi pada insulin. Diabetes tipe 2 ini juga disebut sebagai 'penyakit gaya hidup', karena lebih umum dialami oleh orang yang tidak melakukan aktivitas fisik yang cukup dan yang kelebihan berat badan atau obesitas, selain peran faktor genetik dalam keluarga. Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa perbaikan gaya hidup dapat mencegah terjadinya diabetes dibandingkan konsumsi obat-obatan. Gaya hidup sehat dapat diterapkan, termasuk nutrisi yang sesuai dengan kalori yang dibutuhkan dengan komposisi yang seimbang; meningkatkan
asupan serat, menurunkan berat badan, dan intensitas olahraga seimbang setidaknya 30 menit lima sebanyak kali seminggu atau 150 menit seminggu.

Orang dengan diabetes dalam jangka panjang akan dihadapkan dengan berbagai komplikasiyang meningkatkan kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas), seperti penyakit jantung koroner, gagal jantung, stroke, gagal ginjal, dan gangguan aliran pembuluh darah di kaki, impotensi pada laki-laki, amputasi, gangguan penglihatan,dan lain-lain. Lebih dari lima juta orang meninggal setiap tahun akibat DM," ungkap dr. EmYunir, SpPD-KEMD, Kepala Divisi Metabolik Endokrin Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM.
Sebagai bagian dari Bulan Diabetes Internasional 2015, RSCMbekerja sama denganSun Life mendirikan poliklinik edukasi terpadu diabetes mellitus untuk pasien dengan diabetes dan keluarga mereka untuk mencegah terjadinya komplikasi. Yayasan Perhimpunan Metabolik Endokrin Salemba (PMES) telah menerima bantuan dari Sun Life. Melalui Divisi Metabolik Endokrin Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI, dimana semua karyawannya adalah anggota yayasan tersebut, bantuan itu kemudian diserahkan ke RSCM untuk mengembangkan poliklinik edukasi terpadu diabetes mellitus. Poliklinik edukasi terpadu diabetes di RSCM ini diharapkan dapat mendukung penanganan pasien diabetes dengan lebih baik. Hal ini juga membantu untuk mengedukasi pasien dan keluarga mereka untuk memahami penyakit ini lebih baik lagi dan cara mengatasi penyakit tersebu tsecara mandiri.
Orang dengandiabetes, yang sudahmengalamikomplikasi,cenderung mendapatkanperawatan di rumah sakit, dan beberapa pasien diabetes mungkin tidak dapat bekerja kembali atau bekerja seefektif yang biasa mereka lakukan seperti sebelum mengalami kondisi tersebut. Belum lagi beban keuangan yang harus ditanggung. Data dari International Diabetes Federation (IDF) menyatakan bahwa lebih dari 600 miliar dolar AS dihabiskan setiap tahunnya di seluruh dunia untuk penanganan yang berikaitan dengan DM. Jumlah inisekitar 11 persen dari pembiayaan kesehatan secara keseluruhan. Jadi, ini adalah hal yang baik untuk memiliki pendidikan mengenai pencegahan diabetes dan mempersiapkan diri secara finansial dengan asuransi kesehatan, "tambah Elin Waty.

Selain mendirikan klinik edukasi diabetes di RSCM, Bulan Diabetes Internasional 2015 juga akan diperingati dengan Jakarta Diabetes Meeting (JDM) 2015 pada 14-15 November di Jakarta dan Jakarta Diabetes Walk (JDW) 2015 pada 15 November. Jalan santai ini akan diadakan di Parkir Selatan Gelora Bung Karno, pada Minggu mulai pukul 06.00 – 12.00 WIB. Sekitar 4.500 orang diperkirakan akan berpartisipasi dalam JDW 2015. JDW dimeriahkan dengan live music, talk show, makan siang, games, dan kegiatan-kegiatan lainnya untuk semua umur. Menteri Kesehatan, Prof.Dr.dr. Nila Moeloek, Sp.M(K), akan membuka jalan santai ini. JDW 2015 bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang diabetes.