Tampilkan postingan dengan label a6 plus 2018. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label a6 plus 2018. Tampilkan semua postingan

Review: Samsung Galaxy A6+ (2018)

Samsung Galaxy A6+ (2018)
via: twitter/Smartprix
Persaingan harga smartphone saat ini semakin memanas. Terlebih, setelah masuknya smartphone asal Tiongkong ke Indonesia. 

Akibat persaingan tersebut, dampaknya merusak harga ponsel di pasaran dan tentu saja berimbas pada semua vendor smartphone di Indonesia.

Misalnya ,vendor besar seperti Samsung. Mereka pun harus rela menurunkan harga ponselnya, seperti Galaxy A6+ (2018) yang memiliki kapasitas RAM 4GB dengan harga sekitar Rp 4 jutaan.

Selain memiliki RAM 4GB, Samsung Galaxy A6+ (2018) memiliki kamera yang dapat diandalkan di setiap momen. Terlebih, bagi kamu yang hobi selfie

Untuk kamera depan, smartphone ini dilengkapi demgan kamera 24MP dengan bukaan lensa f/1.9, 27mm

Sedangkan kamera belakangnya, memiliki 2 buah kamera untuk menciptakan foto bokeh. Yakni 16 MP, f/1.7, 26mm, PDAF dan 5 MP, f/1.9, depth sensor.

Untuk prosesornya, Samsung menyematkan chipset Qualcomm Snapdragon 450 dengan CPU Octa-core berkecepatan 1.8 GHz Cortex-A53,  Grafis GPU Adreno 506, Android Oreo 8.0 dan baterai 3500 mAh.

Design body Samsung Galaxy A6+ 2018
photo: unbox ph
Kesan pertama untuk Samsung Galaxy A6+ (2018) ini, sangat berbeda dengan Samsung seri A lainnya. Bentuknya lebih mirip dengan Samsung seri J karena material body Samsung Galaxy A6+ (2018) terbuat dari metal, sedangkan samsung seri A lainnya terbuat dari kaca. 

Jika Samsung seri A lainnya sudah dilengkapi dengan sertifikat water resistant IP67/68. Seri ini tidak dilengkapi dengan sertifikat tersebut. 

Bahkan, connector pengisian daya pada Samsung A6+ (2018) masih menggunakan micro usb belum menggunakan connector usb type-c.

Perbedaan A6 dan A6+
Perbedaan Samsung A6 dan A6+ (2018)

Untuk perbedaan seri A6+ dan A6 (2018) terlihat hanya pada layar super amoled yang lebih besar yakni 6.0" FHD (1080x220), kapasitas baterai dan resolusi kamera. 

Sedangkan, untuk prosesornya Samsung A6 (2018) hanya menggunakan chipset Qualcomm SDM450 Snapdragon 450 dengan CPU Octa-core 1.6 GHz Cortex-A53.

Perbedaan lain, Samsung Galaxy A6+ (2018) memiliki fitur alway on display dimana akan terlihat sangat bagus ketika layar smartphone dimatikan dan ini tidak dimiliki oleh seri A6 (2018).

Untuk Antutu Benchmark, Galaxy A6+ (2018) memiliki score  di angka 69602. Meski hanya dibekali Snapdragon 450, ponsel ini dapat memainkan game yang cukup berat seperti mobile legends dengan lancar.

Layar amoled Samsung A6+ (2018)
via: phone arena

Hasil Kamera
Hasil kamera Samsung A6+ 2018 
via: instagram.com/i.m.devendra
Dengan dibekali dua kamera (16MP dan 5MP) dan bukaan lensa yang cukup besar F1.7. Gambar pada siang hari terlihat warna yang natural, fokus, tajam dan menghasilkan bokeh yang  pas.


via: instagram.com/i.m.devendra
Sedangkan  malam hari, atau kondisi minim cahaya. Galaxy A6+ (2018) masih dapat mengambil gambar yang cukup baik. 


Fitur Live Focus

Nah, ini juga salah satu pembeda yang sangat terasa jika memotret menggunakan fitur camera A6+ (2018) dengan live focus. Saat mengaktifkan fitur ini, foto akan tampak bokeh seperti menggunakan kamera mirrorless atau dslr.

Bagaiamana tertarik  membeli Samsung Galaxy A6+ (2018) ?