Tampilkan postingan dengan label bisnis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label bisnis. Tampilkan semua postingan

7 Artis Indonesia yang Berbisnis Skincare

Skincare merupakan rangkaian perawatan kulit yang amat penting karena merupakan investasi jangka panjang untuk menunjang penampilan kamu.

Bayangkan jika kamu sudah aware untuk merawat kulit sejak usia 20? Sudah pasti efek buruk dari sinar uv, polusi, dan radikal bebas akan lebih terminimalisir. Sehingga saat usia 30 wajah kamu masih tampak lebih muda, kulit lebih kenyal dan juga sehat.

Selain memiliki sejumlah manfaat untuk kulit, bisnis skincare juga merupakan bisnis empuk yang menjanjikan. Bahkan kehadiran skincare lokal membawa angin segar karena masyarakat dapat membeli rangkaian produk berkualitas dengan harga yang lebih affordable dibandingkan dengan brand skincare luar.

Peluang bisnis skincare ini, juga dimanfaatkan oleh sejumlah selebritis tanah air untuk berebut kue di pasar skincare Indonesia. 

Berikut 7 artis Indonesia yang berbisnis skincare:

1. Nikita Mirzani 













2. Felicya Angelista - Scarlett











3. Angel Lelga - AL

4. Bella Shofie - Dabebeaute

5. Ashanty - AExpert

6. Nikita Willy - Dreamy


7. Maia Estianty - EMK



6 Cara Gampang UMKM Untuk Go Digital

Tren digital dan teknologi saat ini semakin berkembang, banyak teknologi yang memudahkan para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)  untuk mengembankan bisnisnya secara digital.

Melansir dari beritasatu.com hingga Oktober 2021, ada sebanyak 15.9 juta pelaku UMKM dari 65 juta yang melakukan digitalisasi.  Bahkan Pemerintah menargetkan 30 juta UMKM untuk digitalisasi hingga 2024.


Bagi Sobat pelaku UMKM yang ingin melakukan digitalisasi. Yuk simak 6 langkah mudah berikut ini :


#1 Membuat Analisis SWOT

Coba Buatlah analisis SWOT sederhana mengenai bisnis kamu yang terdiri  Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman). 


Jika sudah mengetahui kelemahan dan juga ancaman apa saja yang ada pada bisnis kamu. Cobalah cari solusi akan ancaman dan kelemahan tersebut, sambil melakukan inovasi dan melihat peluang baru yang bisa kamu lakukan.


#2  Menentukan Identitas Brand 

Sesudah melakukan analis swot, kamu bisa menentukan identitas brand yang kamu miliki ingin dikenal sebagai apa ? Contohnya jika kamu menjual permen kopi maka kamu harus menentukan ingin dikenal sebagai permen atau kopi?


Setelah memiliki identitas yang autentik, kamu harus melakukan konsistensi yang responsif, memiliki strategi yang kuat dan menonjolkan keunikan dari produk atau jasa yang kamu tawarkan.


#3 Menentukan Target Market yang Lebih Spesifik 

Setelah mengetahui brand DNA atau identitas merek yang kamu miliki, maka kamu bisa menentukan target market yang lebih spesifik. Jika diibaratkan sebagai seorang tokoh terkenal, siapa kira-kira orang yang tepat mewakilkan brand yang kamu miliki?


Kemudian riset tokoh tersebut secara mendetail, misalnya brand kamu terwakilkan oleh Dian Sastrowardoyo yang merupakan seorang wanita, pemain film Ada Apa Dengan Cinta, berkeluarga, lulusan s2 Universitas Indonesia dan lainnya.


Setelah dijabarkan secara detail dan spesifik, kamu bisa melakukan percobaan dengan memasukan hasil riset ke dalam target audience yang ada di social media ads. seperti facebook dan lihatlah seberapa banyak jumlah orang yang bisa dijangkau.


#4 Memasarkan Produk Secara Online 

Bagi kamu yang baru memulai usaha dan memiliki dana terbatas untuk promosi, namun ingin memasarkan produk secara online. Kamu bisa mencoba menggunakan facebook ads atau instagram ads, bahkan kamu bisa memasang iklan mulai dari puluhan ribu.


#5 Menggandeng Influencer atau Key Opinion Leader (KOL)

Selain beriklan, kamu juga bisa menggandeng influencer ataupun Key Opinion leader (KOL). Biasanya seorang influencer memiliki audience yang cukup spesifik dan loyal serta seorang influencer memiliki story telling yang menarik untuk mempromosikan produk secara soft selling.


#6 Mencari Pinjaman Untuk Modal Tambahan 

Buat kamu yang bingung mencari modal tambahan, kamu bisa mencoba pinjaman yang aman, cepat dan terpercaya seperti kredit usaha rakyat, koperasi simpan pinjam, ataupun dari lembaga keuangan yang sudah diawasi oleh OJK.

Antara Bisnis dan Misi Sosial Pendiri Go-Jek (2)


Setelah mengetahui pencapaian luar biasa Go-Jek hingga kini, selanjutnya kita bahas rahasia dibalik kesuksesan Go-Jek. CEO Go-Jek Indonesia Nadiem Makarim membuka rahasia tersebut di malam penghargaan Worth of Mouth Marketing (WOMM) 2015.
Lalu, apa saja strategi bisnis dan pemasaran Go-Jek? Simak berikut.
Produk yang unik
Produk Go-Jek terbilang unik, bahkan aneh bagi masyarakat umum. Seperti tukang ojek menggunakan seragam yang bisa kamu panggil melalui aplikasi. Bahkan, selain menjadi alat transportasi, Go-Jek juga menyediakan layanan berbelanja, kurir dan membeli makanan.
Menjual waktu
Produk Go-Jek sebenarnya bukan hanya sekadar menawarkan layanan transportasi, kurir maupun beli makanan. Go-Jek juga menawarkan waktu, dimana saat ini waktu sudah menjadi sesuatu yang sangat berharga.
Exclusive online marketing
Dalam memasarkan produknya, Nadiem memaparkan bahwa Go-Jek tak mengeluarkan uang di media lain, seperti media cetak, pay per click (PPC), google dan lainnya. Go-Jek hanya beriklan di sosial media (Facebook dan Twitter) dengan membayar perinstalasi aplikasi, bukan perklik.
Produk yang mendasar
Go-Jek merupakan produk yang mendasar karena transportasi dan makanan (Go-Food) merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat. Banyak orang menghabiskan uang untuk kebutuhan tersebut.
Memiliki cerita tersendiri
Berkat keunikan Go-Jek, kisah ini membuatnya menjadi viral karena kisah yang menyentuh hati. Seperti seorang ibu bisa pulang lebih cepat dengan Go-Jek, seorang bapak bisa memesan makanan favorit untuk sang anak.
Strategi pemasaran
Ketika word of mouth sudah terjadi, Go-Jek mendukung dengan insentif berupa refferal code. Cara ini akan membuat pengguna Go-Jek bisa mendapat kredit senilai Rp50 ribu, baik yang mengundang maupun yang diundang.
Pemasaran konten
Go-Jek sadar bahwa pihaknya sudah tak perlu lagi memasarkan produknya. Alasannya, masyarakat sudah merasakan layanan yang ia tawarkan. Untuk itu, Go-Jek sudah masuk ke dalam pemasaran konten (content marketing). Artinya, ada sebuah cerita dari pengguna dan supir Go-Jek.
by riza firli/ smart-money.co/21 Aug 2015

Antara Bisnis dan Misi Sosial Pendiri Go-Jek

Jakarta merupakan kota yang terkenal dengan kemacetannya. Salah satu cara menembus kemacetan ini, ojek motor bisa menjadi salah satu solusinya. Perusahaan peranti lunak PT Go-Jek Indonesia (Go-Jek) yang menyediakan layanan penghubung dari konsumen dengan ojek motor membuat kegiatan mencari tukang ojek lebih mudah.
Bagaimana tidak, awal tahun ini, Go-Jek meluncurkan aplikasi ponsel pintar untuk menghubungkan konsumen dengan tukang ojek. Tak butuh waktu lama, aplikasi ini pun ramai menjadi perbincangan di masyarakat.
Bahkan, aplikasi Go-Jek kini sudah mendapat unduhan lebih dari dua juta kali. Adalah Nadiem Makarim, pria dibalik kesuksesan Go-Jek. Pria lulusan Harvard Business School ini sebelumnya pernah bekerja di perusahaan e-commerce ZALORA.
Sayangnya, ia akhirnya memutuskan untuk membangun usahanya sendiri. Nadiem mendapat ide bisnis ini ketika sedang bercakap-cakap dengan tukang ojek motor. Ternyata, lebih dari 70% waktu para tukang ojek ini habis hanya untuk menunggu pelanggan di pangkalan.
Nadiem pun memutar otak mencari cara membantu para tukang ojek mendapat penghasilan lebih banyak. Tak hanya itu, Nadiem juga melakukan inovasi dalam layanan ojek yang kini tak hanya sekadar untuk sarana transportasi, juga untuk kurir, membeli makanan dan berbelanja.
Nadiem juga memiliki misi sosial lewat Go-Jek yang ia dirikan. Ia ingin menciptakan lapangan kerja serta menaikkan status ekonomi para tukang ojek. Saat ini, para supir Go-Jek bisa mendapat penghasilan Rp6-12 juta per bulan, tergantung seberapa keras kerja mereka.
Dalam kurun 7 bulan terakhir, Go-Jek sudah memiliki 25 ribu supir, dan dua juta unduhan. Bukan tak mungkin, pada akhir tahun Go-Jek mampu mengalahkan jumlah taksi di Jakarta.
Riza Firli/Smart-money.co / 21 Aug 2015

Mengapa Anda Perlu Mengelola Aset yang Dimiliki?


Jika Anda memiliki aset atau ingin membeli aset, maka Anda perlu memperhatikan betul cara mengelola aset tersebut. Sebab, aset merupakan investasi terbaik yang perlu dikelola agar dapat memberikan keuntungan kepada Anda. Selain itu, aset yang dikelola juga bisa memberikan banyak manfaat baik untuk kehidupan masa depan Anda. Tapi, mengapa Anda perlu mengelola aset-aset tersebut? Inilah dia beberapa alasan mengapa Anda perlu mengelola aset yang dimiliki secara rutin.
Mengembangkan potensi aset

Aset yang dikelola dengan baik bisa mencapai potensi terbaiknya. Potensi aset tersebut dapat berupa nilai aset yang meningkat hingga akhirnya membuat nilai jual aset semakin tinggi. Hal tersebut bahkan bisa membuat Anda mengembangkan potensi aset tersebut agar semakin menghasilkan keuntungan. Misalnya, ketika Anda membeli aset berupa saham, maka Anda perlu mengelola saham yang dimiliki dengan baik. Jika dikelola dengan baik, potensi return yang didapat akan semakin tinggi dan Anda pun bisa mendulang keuntungan dari saham tersebut.

Melindungi nilai aset
Pengelolaan set yang baik juga dapat melindungi nilai aset yang Anda miliki. Selain mengembangkan potensi aset, Anda juga bisa mendapatkan nilai aset yang lebih terlindungi dengan cara melakukan diversifikasi aset. Diversifikasi aset dapat meminimalisir kerugian sekaligus mengoptimalkan keuntungan yang didapat. Sehingga, ketika suatu aset investasi merugi, maka Anda bisa menekan kerugian tersebut karena aset yang lainnya tetap menghasilkan keuntungan.

Menghasilkan passive income secara rutin
Aset investasi yang Anda kelola dengan baik bisa memberikan passive income secara rutin. Passive income merupakan pendapatan secara pasif yang bisa didapat tanpa perlu mengorbankan waktu atau tenaga untuk bekerja. Anda bisa menghasilkan passive income ketika melakukan investasi pada berbagai skema investasi yang tersedia. Misalnya, ketika Anda melakukan investasi jangka pendek melalui platform peer to peer lending, Anda bisa menghasilkan passive income dalam waktu pendek secara pasti. Jika diteruskan di tiap tahunnya, passive income tersebut bisa terus menghasilkan keuntungan hingga akhirnya Anda pun bisa mencapai kondisi financial freedom.

6 Seleb Pemilik Rambut Indah yang Menjadi Bintang Shampoo

Perkembangan dunia periklanan, mengharuskan setiap brand mempunyai daya tarik terhadap iklannya.  Selain, menonjolkan keunggulan produk yang dimiliki. Dalam menarik minat konsumen, sebuah produk juga dipengaruhi oleh sosok brand ambassador.

Misalnya, ketika hendak membeli sebuah produk  shampoo. Ada dua brand atau produk, dimana kita belum pernah mencoba sama sekali kedua-duanya.

Tetapi produk yang satu, kira udah mengenal dan mengidolakan sosok brand ambassador-nya. Kira-kira, produk mana yang akan lebih kamu pilih?

Nah, itulah kira-kira gambaran sederhana fungsi dari brand ambassador. Mereka dipilih oleh sebuah brand atau perusahaan untuk  menjadi  image yang membangun kepercayaan dan menarik hati konsumen.

Berikut 6 selebriti Indonesia yang menjadi brand ambassador untuk produk shampoo:

1. Dian Sastrowardoyo - L'Oréal
source: Dewi Magazine
5 Masalah 1 solusi itulah yang dikatakan Dian Sastro ketika membintangi L'Oréal shampoo. Pemeran Cinta dalam AADC menjadi brand ambassador  L'Oréal Paris pertama kali diperkenalkan pada 2010. Tepatnya, pada perayaan ulang tahun ke 101  L'Oréal. Dan Pada 2012, Dian sebagai brand ambassador berkesempatan menghadiri dan berjalan di red carpet Cannes Film Festival 2012.


2. Agnes Monica - Clear 
Source: wootag.com
Sebagai penyanyi berkelas internasional, Agnez Mo saat ini menjadi brand ambassador CLEAR shampoo anti ketombe yang diproduksi Unilever. Sebagai mantan penyanyi cilik dan  pemain sinetron, kiprah Agnez membintangi iklan shampoo juga tidak diragukan. Sebelumnya, Agnez telah membintangi beberapa merek shampoo seperti Natur dan Zinc.


3. Raline Shah - PANTENE
source: swa
Setelah Anggun C. Sasmi, Rosa dan Annisa Pohan. Pada 2013, PANTENE (P&G) juga memilih Raline Shah sebagai duta shampoonya. Terpilihnya wanita kelahiran 4 Maret 1985 ini pun, tidak hanya cantik semata. Direktur P&G  Bambang Sumaryanto seperti dikutip kapanlagi.com mengatakan "penilaian kata-kata sesuai perbuatannya" juga menjadi nilai utama, jadi bukan cuma rambut indah tetapi karakternya.


4. Raisa - SUNSILK
source: fb sunsilk
Siapa yang tak kenal Raisa Andriana? Penyanyi bersuara emas yang diidolakan banyak remaja ini. Pun, sudah lama didaulat oleh Sunsilk seabgai bintang shampoonya. Bahkan pada 2014, saat Raisa menjadi juri di Indonesian Idol. Sunsilk bekerjasama dengan  ajang  pencarian bakat tersebut, sehingga para calon kontestan bisa mendapatkan antrian khusus ketika audisi.


5. Michelle Ziudith - Rejoice 
source: rejoice
Mungkin wajahnya sudah tidak asing lagi di layar kaca. Ya, wanita kelahiran 1995 ini memulai kariernya di sinetron Arti Sahabat (2011) sebagai Ajeng Palsu.  Setelah itu, sudah puluhan judul FTV dan sinetron dibintanginya. Kini, Michelle pun merambah kedunia layar lebar. Remember When (2014) adalah debut film pertamanya.


Velove Vexia - TRESemmé

Source: Youtube

Brand Ambassador yang digunakan Tresemme adalah Velove Vexia pada 2012. Pada saat itu, Velove Vexia sedang mencapai puncak popularitasnya di bidang seni peran. Sebenarnya karier Velove sudah dimulai saat masih anak-anak. Pada tahun 2000, Velove pernah mengeluarkan album "Velove" dengan lagu "Tikus Nakal".

Namun sayang, persaingan di blantika musik anak-anak yang ketat membuat namanya kurang terdengar.  Menginjak remaja (2007) Velove kembali ke dunia hiburan dan dikenal berkat peran gandanya sebagai Olivia dan Ruben dalam sinetron Olivia yang ditayangkan RCTI.