Tampilkan postingan dengan label fashion week. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label fashion week. Tampilkan semua postingan

Ketika selebriti Indonesia menjadi fashion designer

Industri fashion tanah air, dalam beberapa tahun terakhir dihiasi oleh beberapa nama designer dari kalangan artis atau selebritis.

Cepatnya re-generasi  di dunia entertainment, disinyalir membuat para seleb membanting stir dari industri hiburan ke industri fashion.

Anggapan aji mumpung pun kerap kali menjadi cap bagi mereka yang merambah ke dunia bisnis, bahkan tidak hanya fashion.

Sebenarnya, anggapan seperti itu tidak selamanya benar.

Sebab, sebelum seseorang terjun ke dunia bisnis entah itu fashion atau lainnya. Pasti mereka sudah memiliki passion atau ketertarikan dengan bidang tersebut.

Terlebih bidang fashion, sebab menjadi seorang designer itu tidaklah mudah.

Seorang designer harus bisa merancang busana yang tidak hanya sesuai dengan selera mereka. Tetapi, juga harus menciptakan busana sesuai kebutuhan pasar, trend, dan lainnya.

Berikut beberapa selebritis ketika mereka berada di catwalk sebagai designer :

1. Zaskia Sungkar
source: Agus Aprianto/ Kapanlagi
Aktris Zaskia Sungkar memutuskan berhijab tak lama setelah menikah dengan Irwansyah. Siapa sangka, kecintaanya terhadap fashion membawa peruntungan sendiri bagi wanita kelahiran 22 Desember 1990 ini.

Kariernya di dunia fashion, saat ini sudah tak di ragukan lagi. Dirinya sudah membawa fashion muslim ke London Fashion week dan New York Fashion Week. Tak hanya itu, clothing line miliknya yang berawal dari bisnis rumahan kini sudah ada 13 store di Indonesia.

2. Zaskia Adya Mecca
source: ewajanet
Selain Zaskia Sungkar,  Zaskia Adya Mecca juga menjajal peruntungan di dunia fashion. Meski enggan di cap sebagai designer, istri dari sutradara Hanung Bramantyo ini memiliki hasil rancangan busana muslim yang cukup trendy untuk wanita modern.

Setelah sukses dengan label "Mecacanism", kini ibu dua anak tersebut memperkuat namanya di industri fashion muslim Indonesia, dengan mengeluarkan koleksi premium dengan label "BIA".


3. Bella Shofie
source: Instagram.com/bellashofie5292
Meski sering di cap sebagai artis setingan dan mendapatkan kecaman dari para netizen. Artis Bella Shofie pun tak mau ketinggalan memanfaatkan nama besarnya untuk merambah ke dunia fashion. Tak tanggung-tanggung, bakat Bella di dunia fashion  juga semakin terasah dengan mengikuti pendidikan fashion di sekolah LPTB Susan Budihardjo.

Beberapa kali Bella juga sudah menampilkan karyanya seperti koleksi busana muslim saat Ramadan 2017 dan batik Yogyakarta dalam pagelaran fashion bertajuk Iconesia di JFFF 2018.

4. Oki Setiana Dewi
source : Agung Hadiawani 2016
Oki Setiana Dewi mulai dikenal berkat aktingnya dalam film "Ketika Cinta Bertasih". Siapa sangka, selain menjadi seorang ustadzah Oki juga memiliki bakat di bidang fashion.

Berawal merancang busana ready to wear, kini ia juga menjajal busana pengantin Syar'i. Tiap busana pengantin yang ia rancang selalu mengutamakan komposisi design agar tidak keluar dari kaidah Islam.

5. Shandy Aulia
source: dream.co.id
Terkenal lewat perannya seabgai Tita di film Eiffel i'm in Love pada 2003. Kini, Shandy Aulia juga merambah ke bisnis fashion. Ketertaikannya di dunia fashion berawal dari kegemarannya merancang dan membuat pakaian sendiri.

Bisnis fashion yang dirintisnya secara online tersebut, kini sudah berkembang pesat. Shandy memiliki dua clothing brand yang mengincar dua segemen berbeda yakni kelas atas dan menengah. Sedangkan dalam pembuatan baju dan gaun, Shandy juga membuka konfeksi sendiri.


6. Tara Budiman
source: wow keren
Pada JFW 2016, presenter Tarra Budiman berkesempatan memamerkan busana hasil rancangannya dengan konsep Jepang di masa depan. Dengan label "The LMT" Tarra menampilkan baju dengan motif garis dan simetris berwarna monokrom. Serta, topi dan celana hiphop simbol fashion modern. 


7. Mario Ginanjar
Source: Glamour Indonesia 
Mario Ginanjar sempat mengenyam pendidikan fashion di Design Mode Institut Kesenian Jakarta. Setelah 15 tahun berkarya di dunia musik, akhirnya Mario memberanikan diri untuk terjun ke dunia fashion melalui Jakarta Fashion Week (JFW) 2016. Dari situ, karya Mario pun dipakai oleh salah satu model di acara American's next top model dan juga cover majalah.


8. Tities Sapoetra
source : High End
Tities Sapoetra melejit lewat aktingnya dalam film Bangku Kosong dan variety show  Extravaanza ABG. Kini, Tities semakin serius mengibarkan kiprahnya di industri fashion tanah air. Sebelumnya, Tites sempat mengikuti pendidikan fashion di dua sekolah mode dan kini ia memiliki beberapa clothing brand untuk menarik segmen pasar yang berbeda.


bateeq Fall Winter 2018/2019 Collection Ready-to-Wear



Plaza Indonesia Fashion Week (PIFW) sees bateeq return to the annual fashion event held at one of Jakarta’s most iconic luxury
malls. CEO and Creative Director, Michelle Tjokrosaputro, presents the brand’s latest Fall Winter 2018/2019 Collection entitled ‘Kelir’.

‘Kelir’ refers to the screen used in the Javanese tradition of shadow-puppet plays: Wayang Kulit. ‘Wayang’ comes from the root ‘Ma Hyang’ – a Javanese saying for bringing oneself closer to the Supreme God. In Wayang Kulit, the audience faces a screen where the puppet dolls are controlled and performed by the artist/s on the other side. Viewers only see the silhouettes of these characters as a floodlight shines from behind. The show serves many purposes that go beyond being a mere form of art or entertainment. Puppeteers often view their performances as a medium for conveying moral messages, educating the people, and criticizing politics or society.

The show highlights two motifs: Arjuna Kenanga, and Clouds and Trees. Arjuna Kenanga stems from the Javanese ancestral traditions of the wayang character, Arjuna, and the magnolia flower. In Sanskrit, 'Arjuna' literally means to be pure in body and mind. Meanwhile, the magnolia is a symbol of expressing one's respect to his/her ancestors. Thus, Arjuna Kenanga reminds us of our ancestral heritage, which often holds much wisdom and many values. On the other hand, Clouds and Trees takes its inspiration from the mountains in wayang stories, which depict the universe and its contents - animals, forests, humans, etc. By taking these illustrations and combining them with the Mega Mendung, Kawung and Parang batik patterns, Clouds and Trees teaches humans that through imitating nature, we learn to be calm, strong and grow sustainably.

In addition, 'Kelir' can also be translated as the Javanese word for 'color'. For that reason, the clothes feature a variety of solid and vivid colors. The motifs use color blocking while still retaining dark shades to reflect the fall and winter seasons. Several pieces utilize fabrics of the same color, but with slight variations in tone. It is when one looks closely that these differences can be seen.

Aside from celebrating aspects of Indonesian’s heritage, the shadow – representing a surface, but never the full or real picture – has been a key concept in the creative process. It inspired bateeq’s designers to play with “trompe l’oeil”, as most embroideries and rubber prints mirror the color of the shell fabric. The clothes may appear simple from afar, but differences in detail, texture and volume are visible from a closer point of view. By employing the laser-cut technique, cutouts are made on the cloth to create the shadow effect. The collection also demonstrates the brand’s expertise and increasing use of more environmentally-conscious and sustainable fibers. Three types of jacquard were made from wool-cupro, cotton and polyester. Also used were tencel, cotton jersey, cotton denim, cotton twill, organza polyester, and wool tweed.

‘Kelir’ pays tribute to Wayang Kulit – for being an integral part of Indonesian art culture, but also for what the “shadow” idea within shadow-puppets truly signify: things are rarely just as they seem. It offers a range of pieces that can be worn from day to night, from casual to more formal occasions; it exhibits bateeq’s ability to keep up with trends, but also to stay true to Indonesia’s identity.
As of today, bateeq has 80 locations all over Indonesia. For additional information, please visit our website at www.bateeq.com.





















Alleira Tampilkan Koleksi ala Paris “Amorous”




Reflects life in pink glasses, which illustrates a state of happiness, when everything around us is a source of joy, and everything will look bright and cheerful. Gambaran ini adalah sedikit soal inspirasi garis besar koleksi yang akan ditampilkan oleh Alleira Batik dalam acara Plaza Indonesia Fashion Week, yang akan diadakan pada 22 Maret 2018, di The Warehouse lantai 5, Plaza Indonesia, Jakarta. 

Peragaan busana kali ini juga di khususkan Alleira untuk memperingati hari Down Syndrome sedunia yang jatuh pada 21 Maret 2018. Madeline Stuart juga pernah menjadi model Alleira Batik dirangkaian acara Paris Fashion Week awal Maret lalu. Madeline Stuart merupakan model profesional pertama di dunia yang merupakan anak Down Syndrome. Sehubungan dengan hal tersebut, Alleira berharap dapat banyak kesempatan bagi anak dengan Down Syndrome untuk mewujudkan impian mereka.Karena hal ini, beberapa model istimewa dipilih langsung oleh Alleira untuk memeragakan beberapa koleksinya.  

Koleksi spring summer 2018 ini Alleira Batik menampilkan seni dalam pembuatan batik dengan dialog diantara motifnya. Motif Tradisional Indonesia dengan garis geometris di kombinasikan dengan bunga serta motif modern exclusive dari Alleira, tanpa melupakan identitas dari batik gradasinya – dimana system pewarnaannya menggunakan banyak warna seperti pelangi.

“Alleira Batik tidak pernah berhenti untuk memperkenalkan bagaimana batik kepada pecinta fashion, karena batik memiliki banyak kelebihan, bukan hanya sekedar pelengkap baju formal yang kuno dan penuh tradisi, tapi saat ini Alleira Batik membuat batik menjadi bagian dari fashion dunia,” ujar Anita Asmaya Sanin, selaku Creative Director Alleira Batik.

Koleksi kali ini menampilkan warna warna yang segar dikombinasi dengan kesan elegan dalam warna gelap di setiap siluetnya, seperti putih, beige cokelat, navy, hitam dan sedikit sentuhan warna terracotta. Dalam satu kesatuan dengan tema Alleira juga menampilkan desain yang sangat simple dengan memberikan detil kontras yang feminism sehingga menampilkan kesan yang sangat hangat.

Semua batik ini di gambar pada bahan ATBM, organza dan katun jacquard yang dihasilkan langsung dari in house factory Alleira batik di Indonesia. Long coat, jacket with cocoon sleeves, dress, boat neck blouse, flare and straight pants di buat pada material berkualitas tinggi.