Tampilkan postingan dengan label film. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label film. Tampilkan semua postingan

LIFELIKE PICTURES UMUMKAN PEMENANG POSTER COMPETITION

Film Wiro Sableng yang merupakan ko produksi antara Lifelike Pictures dengan 20th Century Fox telah memasuki tahap post-production sejak Desember 2017 lalu. Film yang diangkat dari buku cerita silat karya Alm. Bastian Tito bergenre action, fantasy ini merupakan kerjasama pertama studio Hollywood,20th Century Fox di Indonesia bahkan di Asia Tenggara.

Berbekal skala produksi yang besar, Lifelike Pictures mengadakan Sharing Session dalam bentuk roundtable discussion guna memberi kesempatan kepada mahasiswa maupun masyarakat umum untuk mendapatkan insights tentang industri Desain dan Film dari praktisinya secara langsung. Bertempat di Lecture Theatre Gedung D Universitas Multimedia Nusantara (UMN), acara yang diadakan pada 27 Maret 2018 ini dihadiri oleh 5 narasumber, yaitu Chris Lie (Founder Caravan Studio), Alvin Hariz (Movie Poster Designer, Winner of Best Poster Piala Maya 2017), Sheila Timothy (Producer of Wiro Sableng), Angga Dwimas Sasongko (Director of Wiro Sableng), dan Adrianto Sinaga (Production Designer of Wiro Sableng).

Pada kesempatan ini pula, kelima narasumber tersebut akan menceritakan proses kreatif pembuatan film Wiro Sableng dari bidangnya masing-masing, yang diharapkan dapat menjadi ilmu  tambahan bagi mereka yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang Desain dan Film. Narasumber ini pun akan berbicara mengenai bagaimana IP dan artis lokal dapat menembus pasar Internasional. Chris Lie dengan Caravan Studionya sudah banyak dikenal dan memegang proyek-proyek besar dari luar negeri, sementara Alvin Hariz sudah mendesain berbagai macam poster yang filmnya juga sudah banyak ditayangkan di festival luar negeri. Sheila Timothy, Angga Dwimas Sasongko, dan Adrianto Sinaga berbicara bagaimana ide dari sebuah IP lokal bernama Wiro Sableng, yang sangat Indonesia dapat membuat studio besar Hollywood tertarik dan bagaimana mereka mengemasnya dengan sangat detail agar mampu menembus pasar internasional.

Dalam acara Sharing Session tersebut, Lifelike Pictures dan Asosiasi Desainer Grafis Indonesia (ADGI) juga mengumumkan pemenang dari Wiro Sableng Poster Competition yang telah digelar pada 12 Oktober 2017 – 6 Februari 2018. Kevin Insan keluar sebagai Juara 1 dan mendapatkan hadiah iPad Pro serta Trip ke headquarter HP di Singapore. Sementara itu, Alodia Yap yang mendapat Juara 2 akan mendapatkan Trip yang sama ditambah dengan 1 buah printer persembahan dari HP. Printer tersebut juga menjadi hadiah bagi desainer Nalta 097 yang menduduki Juara 3 di kompetisi poster ini.

Dengan tiga kriteria seperti Aesthetics, Clarity/Visual Impact, dan Originality, ketiganya mampu keluar sebagai 3 besar di kompetisi Poster Wiro Saleng.“Hasil karya Kevin Memiliki desain yang mampu memberi impact kuat sebagai sebuah poster secara keseluruhan. Peletakan logo Lifelike, 20th Century Fox, dan Wiro Sableng yang tepat menjadi nilai plus.” Ujar Chris Lie sebagai salah satu juri. Selain itu hasil karya Alodia Yap juga dikatkakan memiliki pemilihan warna yang bagus dan kuat secara poster. Dengan secara simbolis, matahari di belakang dan ukiran-ukirannya menyerupai alur kapak yang dibuat oleh Production Designer Adrianto Sinaga. Poster karya Nalta 097 pun juga dianggap bagus secara komposisi dan eksekusi, serta memiliki style desain khas Indonesia.

Film Wiro Sableng yang diproduseri oleh Sheila Timothy, disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko dan ditulis oleh Tumpal Tampubolon & Sheila Timothy; dan Seno Gumira Ajidarma, serta dibintangi oleh Vino G Bastian, Sherina Munaf, Yayan Ruhian, dan Fariz Alfarizi ini akan rilis di bioskop pada paruh akhir 2018 mendatang.

Kevin Insan

Alodia Yap

Nalta


Riri Riza dan Mira Lesmana Buat Film Kulari Ke Pantai



Film anak-anak terbesar tahun 2018, KULARI KE PANTAI, akan mulai diproduksi pada bulan Maret 2018 oleh duo produser Mira Lesmana, dan sutradara Riri Riza, yang telah berhasil mencetak dua film anak-anak legendaris, yaitu Petualangan Sherina dan Laskar Pelangi. Setelah melakukan persiapan selama kurang lebih 3 bulan, film KULARI KE PANTAI akan memulai proses pengambilan gambar dari bulan Maret hingga pertengahan April 2018 di lebih dari 20 titik lokasi sepanjang Jakarta-Banyuwangi dan di Rote, Nusa Tenggara Timur. Didukung oleh lebih dari 20 orang aktor dan aktris serta lebih dari 100 orang kru profesional di bidangnya.

Beberapa saat yang lalu, Mira Lesmana memaparkan kekhawatiran akan langkanya film anak-anak. Padahal industri perfilman Indonesia sedang bertumbuh dan meramaikan layar-layar bioskop. “Ini saat yang tepat untuk menggairahkan kembali film anak-anak. Anak-anak perlu melihat film Indonesia yang berkualitas dan menghibur, tapi juga memiliki unsur edukasi yang tidak menggurui, demikian tutur Mira Lesmana. Film-film bioskop semakin banyak diproduksi dengan standar kualitas yang semakin baik. Saya ingin film anak-anak pun demikian, lanjutnya. 

Visi yang disuarakan oleh Mira Lesmana ini berhasil menggaet tiga perusahaan besar sebagai partner dalam pembuatan film KULARI KE PANTAI, mereka adalah Ideosource, BASE, dan GO-JEK. Ideosource, sebagai venture capital pertama yang masuk ke pendanaan film, sangat bangga dapat berpartisipasi dalam film KULARI KE PANTAI. Sudah lama Indonesia tidak memiliki film anak-anak yang besar. Sebagai rumah produksi yang memiliki track record sebagai pencetak film anak-anak box office melalui PETUALANGAN SHERINA dan LASKAR PELANGI, saya yakini Miles Films dapat mengisi kekosongan ini dengan karya yang berkualitas,jelas Andi Boediman dari Ideosource Venture Capital.

Pendapat senada juga disampaikan oleh BASE, studio film yang bergerak dalam pendanaan, produksi, dan distribusi film. "BASE sangat antusias dapat mendukung film KULARI KE PANTAI," kata Shanty Harmayn selaku produser eksekutif dari BASE. Miles Films kembali mempertemukan bakat-bakat Indonesia dalam sebuah cerita keluarga yang seru dan menyenangkan dengan menyentuh tema penting saat ini. Kami merasa bangga KULARI KE PANTAI menjadi proyek film BASE yang pertama."

Sementara itu, menurut GO-JEK, dukungan ini layak diberikan kepada Miles Films, yang selalu konsisten dalam meningkatkan standar dan kualitas produksi film Indonesia. GO-JEK mengapresiasi Miles Films sebagai salah satu pionir dan kontributor terbesar di industri perfilman Indonesia yang secara konsisten meningkatkan standar dan kualitas produksi film tanah air. Sebagai karya anak bangsa, GO-JEK akan terus mendukung para pionir industri film Indonesia,demikian disampaikan oleh Christopher Smith, SVP Content and Distribution GO-JEK.

Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Bapak Triawan Munaf, turut menyuarakan antusiasmenya untuk film KULARI KE PANTAI. “Beberapa waktu lalu, Pak Jokowi menyatakan kekhawatirannya kepada saya tentang betapa sedikitnya lagu dan film untuk anak-anak yang diproduksi. Saya sangat setuju dengan beliau, dan kondisi ini harus segera diatasi,” ungkapnya. “Mendengar Mira Lesmana dan Riri Riza bersama Miles Films akan kembali membuat film anak-anak tentu membuat saya sangat gembira. Mereka tidak saja telah terbukti berhasil memproduksi film anak-anak yang berkualitas, edukatif dan sangat menghibur, tapi juga sukses di pasaran. Tentu saja saya memberikan dukungan penuh untuk film KULARI KE PANTAI karena untuk menggelindingkan gerakan mempopulerkan lagi Lagu Anak dan Film Anak seperti kepedulian Bapak Presiden, harus dipimpin oleh produk bermutu yang dibuat secara profesional. Tanpa didahului oleh hal itu, mustahil dapat menghidupkan kembali industri Lagu Anak dan Film Anak yang sustainable,” lanjutnya.

Film KULARI KE PANTAI akan bercerita tentang dua tokoh utamanya, SAM (10 tahun) yang diperankan oleh Maisha Kanna, dan HAPPY (12 tahun) yang diperankan oleh Lilli Latisha, dua sepupu dengan karakter yang bertolak belakang. Bersama UCI, ibu SAM yang diperankan oleh Marsha Timothy, mereka akan melewati masa liburan dengan melakukan perjalanan darat sejauh lebih dari 1.000 km dari Jakarta ke Banyuwangi. Perbedaan karakter kedua tokoh utamanya akan membawa kita ke dalam perjalanan yang penuh komedi seru dan menyenangkan, juga drama yang hangat dan mengharukan.

Mengapa film perjalanan? Karena perjalanan itu menyenangkan. Ketika dua karakter yang berbeda terjebak dalam sebuah perjalanan, mau tidak mau mereka akan harus saling berkomunikasi. Melalui komunikasi, mau tidak mau mereka harus belajar untuk kompromi dan saling bertoleransi, demikian jelas Riri Riza mengenai pilihan cerita untuk film KULARI KE PANTAI. “Indonesia adalah ruang yang tepat untuk membuat film perjalanan. Ada banyak cerita dan drama yang bisa digali selama perjalanan, dan itu bisa menggambarkan kita yang sebenarnya,” lanjutnya.

Selain tiga pemeran utama tersebut, film KULARI KE PANTAI juga akan didukung oleh para pemeran pendukung, yaitu Lukman Sardi, Karina Suwandi, Ibnu Jamil, Edward Suhadi, M. Adhiyat, serta deretan komika ternama seperti Dodit Mulyanto, Mo Sidik, Praz Teguh, serta figur yang cukup dikenal di media sosial seperti Ligwina Hananto dan Suku_Dani. Dan sebagai salah satu pengisi soundtrack, Mira Lesmana mempercayakannya kepada RAN, kelompok musisi muda yang warna musiknya dapat mewakili genre film KULARI KE PANTAI.

Film KULARI KE PANTAI rencananya akan tayang di bioskop pada masa liburan sekolah, pertengahan tahun 2018. Semakin tidak sabar ya menanti seperti apa hasilnya? Pantau terus perjalanan syuting film KULARI KE PANTAI melalui akun-akun sosial media Miles Films.Tiga

Gerbang Neraka Akan Tayang September 2017



Setelah ditunggu oleh banyak penggemar film Indonesia sejak shooting, film FIREGATE yang diproduksi oleh Legacy Pictures akhirnya akan segera rilis pada 20 September mendatang. Film FIREGATE yang kini beredar dengan judul bahasa Indonesia GERBANG NERAKA.

 Gerbang Neraka disutradarai oleh Rizal Mantovani (yang juga menyutradarai horor laris Jailangkung), dibintangi antara lain oleh Reza Rahadian, Julie Estelle, Dwi Sasono, Ray Sahetapy, Lukman Sardi, Puy Brahmanthya, Khiva Iskak, dan pemain cilik Ayasha Putri. Bertempat di Plaza Indonesia XXI Lounge, Legacy Pictures melakukan peluncuran trailer film tersebut dihadiri oleh produser, sutradara, dan para pemain.

“Setelah banyak ditunggu oleh penggemar film Indonesia, kami akhirnya akan merilis GERBANG NERAKA (FIREGATE) pada 20 September mendatang. Saya kira saat ini adalah saat yang tepat untuk merilis film Gerbang Neraka. Judul berbahasa Indonesia “GERBANG NERAKA” menjadi pilihan untuk rilis dengan alasan sederhana agar penonton tidak salah mengira bahwa ini film asing.
Film dengan genre horor petualangan ini menjadi suguhan yang akan menyemarakkan tontonan film horor yang sekarang mulai disukai kembali oleh penonton film Indonesia. Unsur cerita yang meramu petualangan, misteri, dan horor dengan perpaduan akting mumpuni para pemainnya akan menjadi hal yang seru bagi penonton filmnya,” terang Robert Ronny sebagai produser.

 “Saya senang film ini akan rilis bulan depan. Akhirnya terbayar penantian kami sebagai filmmaker, karena apalagi yang paling penting buat kami selain filmnya akan dinikmati oleh penontonnya. Saya senang bisa menjadi bagian dari project ini karena ini juga berbeda dari garapan saya sebelumnya. Horor petualangan ini akan menjadi suguhan film horor yang berbeda yang semoga akan disukai penonton dan laris seperti film horor lain yang saya garap,” urai Rizal Mantovani selaku sutradara.



“Sama seperti apa yang telah diungkapkan mas Rizal, saya senang film ini akan rilis bulan depan. Ini adalah film dengan genre horor petualangan pertama dimana saya berakting bersama Julie Estelle dan Dwi Sasono. Harapannya tentu akting saya dapat diterima dengan baik oleh penikmat film horor, begitu juga dengan filmnya,” ujar Reza Rahadian yang berperan sebagai Tomo Gunadi, seorang wartawan majalah misteri dan supranatural.

Julie Estelle yang berperan sebagai Arni, seorang arkeolog dan Dwi Sasono yang berperan sebagai Guntur, seorang spiritualis juga mengungkapkan hal yang sama dengan Reza tentang harapan mereka terhadap film ini.

Hari Pendidikan Nasional, Kinaryosih dan Acha Septriasa rilis film Mars



Multi Buana Kreasindo yang didukung oleh Associated produksi Leica Production mengadakan gala premier film MARS Mimpi Ananda Raih Semesta bertepatan dengan hari pendidikan Nasional, Senin (2/5/2016) di Plaza Senayan, Jakarta.
Mars merupakan film perjuangan seorang Ibu bernama Tupon (Kinaryosih) dan anaknya bernama Sekar Palupi (Acha Septriasa) yang berasal dari desa gunung Kidul. Meski berasal dari keluarga buta huruh, Sang Ibu sangat memperjuangkan putri semata wayangnya untuk tetap bisa meraih pendidikan setinggi mungkin.
Dari aula Oxford University Inggris, Sekar Palupi berhasil menjadi seorang sarjana Astronomi dengan predikat lulusan terbaik. Ia berpidato dan menceritakan kalau di balik keberhasilannya ada sosok Ibu yang selalu memberikannya semangat untuk bisa menggapai pendidikan tinggi walau berasal dari keluarga miskin yang buta huruf.
Sekar selalu ingat filosofi sederhana Tupon yang mengingikannya untuk menjadi bintang yang paling bersinar mengalahkan cahaya bintang lainnya. Tupon menyebut bintang tersebut, lintang lantip (bintang yang cerdas) dalam kenyataannya bintang tersebut adalah planet Mars. Dongeng planet Mars membuat Sekar ingin pergi kesana dan ibunya berpesan kalau ia bisa ke Lintang Lantip dengan pendidikan.


Acha berharap film Mars dapat menurunkan persepsi atau pemikiran masyarakat terhadap orang miskin yang tidak bisa meraih pendidikan tinggi. Bukan berarti seorang keturunan tidak bisa berubah.
"Pendidikan itu sangat penting karena pendidikan dapat mengubah nasib dan identitas seseorang", ungkap Acha.
Sedangkan arti pendidikan bagi Kinaryosih selain sangat penting, sebuah bangsa dapat telihat taraf hidupnya dari pendidikan masyarakatnya sendiri.
"Kita membuat film ini agar semua orang bisa terbuka, sebagai orang tua harus berjuang demi pendidikan anak walau miskin bukan menjadi alasan. Selain pintar dalam kecerdasan berpikir (IQ) seorang anak juga harus memiliki kecerdasan emosi (EQ) seperti bisa menghargai orang lain, harus sopan dan antara keduanya harus bisa seimbang", ungkap Kinar pada acara gala premier film Mars.

Film Komedi Gokil 2



Mengulang sukses film Komedi Modern Gokil! tahun 2015 lalu, MD Pictures kembali menghadirkan sequelnya yang kini diberi judul KOMEDI GOKIL 2. Film yang mengangkat genre komedi klasik dengan celotehan-celotehan khas yang kocak dan konyol ini siap tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai tanggal 12 Mei 2016.

KOMEDI GOKIL 2 bercerita tentang kehidupan di sebuah rumah kost yang kedatangan penghuni baru, Mia (Senk Lotta), Acho (Acho) dan Lolox (Lolox). Awal kedatangan mereka bertiga sempat menjadi masalah. Bermula dari salah paham soal koper Mia yang secara tidak sengaja tertinggal oleh Acho, hingga kejar-kejaran dijalanan antara Acho dan Lolox. Akhirnya semua kesalahpahaman tersebut berhasil diselesaikan di sebuah rumah kost. Mia ternyata merupakan keponakan dari pemilik kost yang tak lain dan tak bukan adalah Om Indro (Indro Warkop) dan Tante Maya (Maya Wulan). Awalnya Acho tidak berniat untuk kost di rumah tersebut namun karena melihat paras cantik Mia, niatnya pun berubah. Acho berharap dengan nge-kost disana dirinya berpeluang untuk mendekati Mia. Bersama dengan Boris dan adiknya, Lolox, Acho menghuni kost yang dipenuhi oleh banyak peraturan.

Singkat cerita, Om Indro terlibat dalam suatu masalah ketika seorang gadis cantik di tempat Gym memintanya untuk dinikahi. Dengan diancam akan menunjukkan foto-fotonya bersama Om Indro ke Tante Maya, Om Indro pun pusing dibuatnya. Tak kehabisan akal, Om Indro memberikan misi rahasia kepada Acho, Boris dan Lolox untuk mengambil dan menghapus foto-foto itu dari sang gadis. Kendati demikian misi yang diberikan Om Indro tidaklah mudah. Situasi yang kacau balau mengakibatkan munculnya masalah diantara mereka masing-masing. Boris direpotkan oleh tingkah konyol adiknya, Lolox, sampai-sampai hubungan asmaranya dengan sang pacar akhirnya kandas. Disisi lain juga ada perjuangan cinta Acho yang berusaha pedekate ke Mia, namun karena kurang keberanian Acho seringkali minder pada dirinya sendiri. Lalu apakah Acho berhasil mendapatkan Mia? Bagaimana hubungan Boris dengan pacarnya? Berhasilkah Om Indro selamat dari ancaman?



Penggarapan KOMEDI GOKIL 2 kembali dipercayakan kepada sutradara handal Cuk FK, tentunya juga tak lepas dari sentuhan tangan dingin sang produser Dhamoo Punjabi. Adegan demi adegan disajikan secara kocak dengan banyolan ala kekinian yang lucu dan konyol segokil-gokilnya. Film ini juga melibatkan banyak pemain terkenal, tak tanggung-tanggung pelawak senior sekelas Indro Warkop kembali digadang untuk ikut berperan dalam film ini. Selain itu juga ada stand up comedian yang sedang hitz seperti Boris BokirAcho dan Lolox serta artis terkenal lainnya seperti Senk LottaNikita MirzaniBrianna SimorangkirMaya WulanRisma NilawatiTengku DewiSas Widjanarko, dan Duo Serigala. Sebagai dukungan terhadap kemajuan film Tanah Air, kali ini MD Pictures bekerjasama dengan MOX sebagai penyedia layanan berlangganan mobile termurah dan terlengkap, dimana pelanggan dengan mudah bisa menikmati ratusan koleksi film Indonesia melalui gadget kapan saja dan dimana saja.

"Pengalaman saya dalam menggarap film selama puluhan tahun menjadikan Komedi Gokil 2 sebagai film komedi situasi yang dikemas secara ringan namun tetap mengibur. Kombinasi komedi klasik yang disajikan dalam kemasan moderen menghasilkan sesuatu yang fresh dan unik, tentunya film ini  bisa dinikmati oleh semua generasi dari muda hingga tua." Demikian Dhamoo Punjabi semangat bertutur.


Catat tanggal mainnya, mulai 12 Mei 2016 di seluruh bioskop di Indonesia!!!

FEDI NURIL JADI AYAH ! Dalam "Ayah Menyayangi Tanpa Akhir"



Setelah meraih sukses melalui film Surga Yang Tak Dirindukan yang menduduki puncak film Box Office tahun 2015, MD Pictures kembali hadir dengan film terbarunya yang berjudul AYAH MENYAYANGI TANPA AKHIR (AMTA), siap tayang mulai tanggal 29 Oktober 2015 di bioskop seluruh Indonesia. 

Ada yang berbeda dari film produksi MD Pictures kali ini. Manoj Punjabi selaku Produser sekaligus CEO MD Corp, memberi kepercayaan kepada Hanny R. Saputra yang pernah menggarap film Di Bawah Lindungan Ka'bah tahun 2011 lalu, untuk bertindak sebagai sutradara sekaligus produser dalam film AMTA yang diangkat dari buku berjudul serupa karya Kirana Kejora

Film bergenre drama ini akan diperankan oleh Fedi Nuril yang sukses berperan dalam film Surga Yang Tak Dirindukan pada bulan Juli lalu, didukung juga oleh artis berbakat lainnya seperti Naufal AzharKelly TandionoAmanda RawlesNiken AnjaniAde Firman Hakim dan Niniek L. Karim.

Film AMTA terinspirasi dari sebuah kisah nyata. Bercerita tentang Juna (Fedi Nuril) yang jatuh cinta kepada seorang gadis Jepang bernama Keisha (Kelly Tandiono). Hubungan keduanya tidak disetujui oleh pihak keluarga Juna yang orang Jawa tulen masih keturunan ningrat. Bagi Juna, tak ada satu hal pun yang mampu menghentikan cintanya terhadap Keisha, sekalipun keluarga. Akhirnya mereka tetap menikah dan menjadi sepasang suami istri. Kisah cinta keduanya berbuah manis hingga dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Mada (Naufal), sekaligus ditimpa musibah yang datang secara bersamaan. Saat malam kelahiran Mada, Juna harus merelakan kepergian Keisha untuk selamanya. Alhasil Juna lah yang harus merawat dan membesarkan anaknya seorang diri. Seluruh cinta dan kasih sayang ia curahkan untuk anak semata wayangnya ini. Setelah Mada beranjak remaja, lagi-lagi Juna dihadapkan pada kenyataan pahit dan menyakitkan, Mada divonis mengidap penyakit yang mematikan. Apakah untuk kedua kali dalam hidupnya Juna harus kehilangan orang yang dicintainya? Adilkah ini semua bagi Juna?. Silahkan lihat kelanjutannya tanggal 29 Oktober 2015.

Ini adalah kali pertama MD Pictures memberi kesempatan kepada pihak luar untuk menjabat sebagai sutradara sekaligus produser dalam film produksinya. "Saya percaya sukses itu bisa diraih bila kita mau belajar, kerja keras, punya bakat dan kesempatan. Saya akan memberi kesempatan bagi sineas-sineas berbakat untuk mencurahkan ide dan menghasilkan karya terbaiknya bagi kemajuan perfilman di Indonesia. Semoga saja AMTA bisa diterima dengan baik dan dinikmati oleh banyak orang, syukur-syukur bisa ada hikmah yang dipetik dari menonton film ini". Demikian Manoj bertutur.

Jangan lewatkan AYAH MENYAYANGI TANPA AKHIR, mulai 29 Oktober 2015 di seluruh bioskop di Indonesia!!!​

Film 99 Cahaya di Langit Eropa Tayang hari ini

Film 99 Cahaya di Langit Eropa Tayang hari ini 
Kamis, 5 Des 2013

Info Film - Saksiskan film terbaru Acha Septriasa "99 Cahaya Di Langit Eropa" mulai hari ini 5 Desember 2013 di bioskop-bioskop kesayangan anda.

Film ini menceritakan kisah nyata sepasang mahasiswa Indonesia yang kuliah di Eropa. Bagaimana mereka beradaptasi, bertemu dengan berbagai sahabat hingga akhirnya menuntun mereka kepada rahasia besar Islam di benua Eropa

Diangkat dari novel laris karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra, film ini mengambil lokasi shooting di 4 negara yaitu Vienna (Austria), Paris (Prancis), Cordoba (Spanyol) dan Istanbul (Turki)

Juga dibintangi oleh abimana Aryasatya, Raline Shah, Nino Fernandez, Marissa Nasution, Alex Aband, Geccha Tavvara, Dian Pelangi, Hanum Salsabiela dan Fatin Shidqia.

cek jadwal filmnya disini:
21cineplex.com
blitzmegaplex.com

more info:
@film99cahaya
@maximaPicture
@achamination