Tampilkan postingan dengan label info film. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label info film. Tampilkan semua postingan

Gerbang Neraka Akan Tayang September 2017



Setelah ditunggu oleh banyak penggemar film Indonesia sejak shooting, film FIREGATE yang diproduksi oleh Legacy Pictures akhirnya akan segera rilis pada 20 September mendatang. Film FIREGATE yang kini beredar dengan judul bahasa Indonesia GERBANG NERAKA.

 Gerbang Neraka disutradarai oleh Rizal Mantovani (yang juga menyutradarai horor laris Jailangkung), dibintangi antara lain oleh Reza Rahadian, Julie Estelle, Dwi Sasono, Ray Sahetapy, Lukman Sardi, Puy Brahmanthya, Khiva Iskak, dan pemain cilik Ayasha Putri. Bertempat di Plaza Indonesia XXI Lounge, Legacy Pictures melakukan peluncuran trailer film tersebut dihadiri oleh produser, sutradara, dan para pemain.

“Setelah banyak ditunggu oleh penggemar film Indonesia, kami akhirnya akan merilis GERBANG NERAKA (FIREGATE) pada 20 September mendatang. Saya kira saat ini adalah saat yang tepat untuk merilis film Gerbang Neraka. Judul berbahasa Indonesia “GERBANG NERAKA” menjadi pilihan untuk rilis dengan alasan sederhana agar penonton tidak salah mengira bahwa ini film asing.
Film dengan genre horor petualangan ini menjadi suguhan yang akan menyemarakkan tontonan film horor yang sekarang mulai disukai kembali oleh penonton film Indonesia. Unsur cerita yang meramu petualangan, misteri, dan horor dengan perpaduan akting mumpuni para pemainnya akan menjadi hal yang seru bagi penonton filmnya,” terang Robert Ronny sebagai produser.

 “Saya senang film ini akan rilis bulan depan. Akhirnya terbayar penantian kami sebagai filmmaker, karena apalagi yang paling penting buat kami selain filmnya akan dinikmati oleh penontonnya. Saya senang bisa menjadi bagian dari project ini karena ini juga berbeda dari garapan saya sebelumnya. Horor petualangan ini akan menjadi suguhan film horor yang berbeda yang semoga akan disukai penonton dan laris seperti film horor lain yang saya garap,” urai Rizal Mantovani selaku sutradara.



“Sama seperti apa yang telah diungkapkan mas Rizal, saya senang film ini akan rilis bulan depan. Ini adalah film dengan genre horor petualangan pertama dimana saya berakting bersama Julie Estelle dan Dwi Sasono. Harapannya tentu akting saya dapat diterima dengan baik oleh penikmat film horor, begitu juga dengan filmnya,” ujar Reza Rahadian yang berperan sebagai Tomo Gunadi, seorang wartawan majalah misteri dan supranatural.

Julie Estelle yang berperan sebagai Arni, seorang arkeolog dan Dwi Sasono yang berperan sebagai Guntur, seorang spiritualis juga mengungkapkan hal yang sama dengan Reza tentang harapan mereka terhadap film ini.

Film Mars Akan di Putar di Indonesia dan London



Bagi pecinta film Indonesia, saat ini film Indonesia memiliki kualitas yang patut di acungi jempol. Sebut saja film The Raid 2 (2014) dapat mencapai 1 juta penonton di Indonesia dan masuk di urutan 11 box office Amerika yang meraup pendapatan sebesar USD 956 ribu (sekitar Rp 10,9 miliar).

Melihat kesuksesan film Indonesia yang mulai mampu bersaing dengan film luar negeri, bukan tidak mungkin suatu saat industri film Indonesia memberikan kontribusi yang besar dan sejajar dengan film-film Hollywood.

Mars salah satu film Indoensia yang akan hadir pada 4 Mei 2016 mendatang, film ini diangkat dari sebuah novel laris karya Aishworo Ang. Bercerita tentang perjuangan seorang Ibu bernama Tupon (Kinaryosih) yang membesarkan anak perempuannya Sekar Palupi (Acha Septriasa) untuk menempuh pendidikan hingga sarjana.

Film ini mengambil dua lokasi pertama berlokasi di Yogyakarta, tepatnya di desa gunung kidul yang terkenal sebagai salah satu desa termiskin di dunia. Untuk tempat kedua film Mars mengambil beberapa lokasi di London Inggris.

Film ini disutradarai oleh Sahrul Gibran seorang  sutradara pendatang baru dan  Mars adalah film pertama yang ia sutradarai. 

Sebagai  seorang sutradara baru, tidak mudah rasanya untuk meyakinkan aktris besar seperti Acha Septriasa. Bahkan Acha sempat meragukan kemampuan Sahrul, mengingat belum ada satupun film yang pernah ia sutradarai

Namun keinginan kuat menjadi sutradara adalah cita-cita  sejak lama yang sempat di tentang oleh sang Ibu. Maka Sahrul berhasil meyakinkan Acha untuk bermain di filmnya dengan berbagai cara.

Acha melihat walaupun Sahrul adalah sutradara baru, ia sangat profesional. “Bahkan ia bisa memberi tahu kita para pemain secara mendetail dan imajinatif layaknya film Hollywood, sehingga saya bisa membayangkan film ini seperti apa” jelas Acha pada peluncuran trailer, poster dan soundtrack film Mars (6/8) di Epicentrum, Jakarta.

Untuk melakukan syuting di London, film yang diproduksi Multi Buana Kreasindo ini sempat mengalami kesulitan untuk masalah perizinan. Namun akhirnya film Mars berhasil syuting di London secara legal dengan melakukan izin kebeberapa instansi yang melibatkan rumah produksi lokal di London.



Mars  merupakan film pertama Indonesia dan film kedua di dunia setelah Harry Potter yang bisa syuting di Oxford University. Bahkan film ini harus memberikan jaminan insurance senilai 10 juta Poundsterling ( sekitar Rp 185 miliar) jika ada kerusakan.

Meski sudah mengantongi izin dan sudah memberikan jaminan, proses syuting juga harus dilakukan ekstra hati-hati. Perpustakaan Oxford, menyimpan buku dan naskah kuno yang sudah berumur ratusan tahun sejak zaman filsafat Aristoteles.

Para pemain ataupun kru tidak diperbolehkan menyentuh buku-buku disana karena sensor alarm di perpustakaan cukup sensitif. Bahkan ketika mengucapkan “take action” Sahrul sang sutradara harus melakukannya secara pelan-pelan dan menggantinya dengan mimik mulut karena sensor alarm akan berbunyi apabila ada suara-suara yang terlalu keras.



Tak sabar menyaksikan film Indonesia yang menginspirasi pendidikan? Kamu bisa menontonnya mulai 4 Mei 2016, berdekatan dengan Hari Pendidikan Nasional . Pada peluncurannya film ini juga akan diputar di beberapa bioskop di London.

Acha berharap film ini bisa memberikan dapak positif yang menginspirasi  penonton tentang pentingnya pendidikan. “Film ini mengajak kita untuk bisa maju, aku harap setelah menonton ini mereka bisa memajukan pendidikan di Indonesia,” ungkap Acha Septriasa.

SURGA YANG TAK DIRINDUKAN PRODUKSI MD PICTURES MENGGONDOL 6 PENGHARGAAN IBOMA 2016




Satu lagi fakta tak terbantahkan, buah karya Manoj Punjabi, Produser MD Pictures yang sekaligus CEO MD Corp, film Surga Yang Tak Dirindukan (SYTD) memborong piala penghargaan di ajang bergengsi Indonesian Box Office Movie (IBOMA) 2016 yang digelar SCTV, tanggal 17 Maret 2016 lalu.

Tak tanggung-tanggung dari 17 kategori yang diperlombakan, dari 10 film yang dinominasikan, film SYTD yang disutradarai Kuntz Agus, dan dibintangi oleh Laudya C. Bella, Fedi Nuril dan Raline Shah ini memborong 6 penghargaan sekaligus. Piala yang berhasil digondol pulang MD Pictures pada acara itu adalah :
1. Box Office Movie Terbaik
2. Box Office Movie Terlaris
3. Pemeran Utama Pria Terbaik - Fedi Nuril
4. Pemeran Utama Wanita Terbaik - Laudya C. Bella
5. Pendukung Wanita Terbaik - Raline Shah
6. Original Sound Track Terbaik - 'Surga Yang Tak Dirindukan' ciptaan Melly Goeslaw, produksi MD Music, dinyanyikan oleh Krisdayanti.



Ini sebuah prestasi yang tidak mudah dicapai di industri perfilman Indonesia maupun dunia, dimana seluruh penghargaan terpenting diraih oleh 1 judul film. Bila menengok ke belakang sejarah perjalanan produksi MD Pictures, ini bukanlah kali pertama rumah produksi nomer 1 di Indonesia ini menelorkan film-film laris. Tahun 2008, Ayat Ayat Cinta menjadi film berjumlah penonton tertinggi yang paling fenomenal, dengan 3,8 juta penonton. Tahun 2010, Habibie & Ainun menjadi film paling legendaris meraih jumlah penonton tertinggi di angka 4,7 juta, yang sekaligus menobatkannya sebagai film berjumlah penonton tertinggi sepanjang sejarah perfilman Indonesia. Selanjutnya, tak cukup dihitung dengan jari film-film laris yang meluncur dari rumah produksi ini.

Adalah Manoj Punjabi, produser bertangan dingin di balik kesuksesan MD Pictures semua ini. Menanggapi pendapat itu, Manoj berujar 

 "Pertama, mungkin memang dunia film sudah ada di darah dan detak jantung saya sejak usia belia. Kedua, saya orang yang perfeksionis, tidak pernah menyerah, tidak pernah berhenti berinovasi. Saya selalu ingin terus mencoba, bekerja dan berkarya. Ketiga, saya dikaruniai intuisi untuk memilih cerita yang bagus sekaligus komersial, saya memiliki tim kerja yang kompak dan handal, selebihnya saya merasa ini anugerah Tuhan yang luar biasa. Untuk itu, saya selalu bersyukur kepada Tuhan, bersyukur memiliki tim kerja yang baik, berterimakasih atas dukungan para sponsor, rekan media, dan tentu saja terima kasih yang tidak terhingga kepada seluruh masyarakat Indonesia yang setia menonton film-film produksi MD Pictures. Sekali lagi, terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu. Saya sangat berharap dan terus berupaya, agar film Indonesia bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri, dan menjadi tamu yang diterima baik di negara-negara lain". Demikian ujarnya.

Reza Rahadian Sakit, syuting 'RUDY HABIBIE' BERHENTI

Di tengah-tengah proses syuting 'Rudy Habibie' di Jakarta, tanggal 28 Maret 2016 lalu, Reza Rahadian, pemeran utama film ini jatuh sakit. Ia terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Medistra, Jakarta, oleh Manoj Punjabi, sang Produser. Bagaimana kelanjutan pembuatan film akbar ini?

Hasil diagnosa mengatakan bahwa Reza terkena Typhus, harus istirahat dan perlu mendapat perawatan. Hal ini menjadi perhatian semua pihak yang terlibat di film ini. 

B.J. Habibie sendiri tidak segan-segan turut mengantar Reza ke rumah sakit langsung dari lokasi syuting. Manoj pun begitu peduli, tak tanggung-tanggung ia memutuskan untuk menghentikan dulu syuting, sampai Reza benar-benar pulih kesehatannya. Keputusannya ini tentu akan memperlambat penyelesaian film yang rencananya akan diluncurkan saat Lebaran 2016 mendatang. 

Apa dasar pemikirannya yang berani mengambil keputusan besar itu? Manoj menjelaskan, 

"Ini memang film besar, berbiaya besar, yang tentunya banyak hal maupun target yang harus dicapai dari peluncuran film ini. Efisiensi waktu menjadi sangat penting dalam proses pencapaian sukses itu, tapi bagi saya kesehatan lebih penting, tidak melulu hal-hal yang sifatnya material semata.

 Jadi saya tidak mau ambil resiko dengan menggadaikan kesehatan Reza demi mengejar target, sekalipun yang bersangkutan masih tetap semangat untuk terus melakukan syuting. Saya instruksikan ke team untuk segera menghentikan dulu syuting sampai dia benar-benar pulih kesehatannya.

 Saya harus ambil resiko ini, sambil berdoa semoga Reza dan seluruh pihak yang terlibat dalam film ini terus diberi kesehatan dan keselamatan. Mohon doanya saja. Terima kasih". Demikian jelas Manoj.

Film 99 Cahaya di Langit Eropa Tayang hari ini

Film 99 Cahaya di Langit Eropa Tayang hari ini 
Kamis, 5 Des 2013

Info Film - Saksiskan film terbaru Acha Septriasa "99 Cahaya Di Langit Eropa" mulai hari ini 5 Desember 2013 di bioskop-bioskop kesayangan anda.

Film ini menceritakan kisah nyata sepasang mahasiswa Indonesia yang kuliah di Eropa. Bagaimana mereka beradaptasi, bertemu dengan berbagai sahabat hingga akhirnya menuntun mereka kepada rahasia besar Islam di benua Eropa

Diangkat dari novel laris karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra, film ini mengambil lokasi shooting di 4 negara yaitu Vienna (Austria), Paris (Prancis), Cordoba (Spanyol) dan Istanbul (Turki)

Juga dibintangi oleh abimana Aryasatya, Raline Shah, Nino Fernandez, Marissa Nasution, Alex Aband, Geccha Tavvara, Dian Pelangi, Hanum Salsabiela dan Fatin Shidqia.

cek jadwal filmnya disini:
21cineplex.com
blitzmegaplex.com

more info:
@film99cahaya
@maximaPicture
@achamination