Tampilkan postingan dengan label inspirasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label inspirasi. Tampilkan semua postingan

6 penyebab orang Indonesia malas membaca buku


Jika berbicara mengenai budaya membaca, saat ini literasi Indonesia sangat jauh tertinggal dibanding negara-negara Asia Tenggara.

Bahkan, sejumlah penelitian yang dilakukan lembaga nasional maupun internasional. Literasi orang Indonesia berada di urutan 60 dari 61 negara. Penelitian tersebut, berdasarkan studi Most Littered Nation In the World yang dilakukan Central Connecticut State University (2016).

Sedangkan peniliatn UNESCO, menunjukan minat baca di Indonesia hanya 0,001.

Lalu, apa  sebenanya yang membuat orang Indonesia malas membaca? Berikut 6 hal penyebabnya :

1. lebih senang menonton
Youtuber Indonesia via IDN TIMES
Orang Indonesi gemar sekali menonton dibanding membaca, hal ini nampaknya tidak pelu bukti-bukti penelitian. Coba saja tengok berapa jumlah viewers  video yang diunggah Ria Ricis, Awkarin dan Raditya Dhika di channel Youtube mereka. Bahkan, jumlahnya subscriber mereka sudah menembus jutaan bukan?

Belum lagi, tayangan televisi seperti reality show hingga sinetron. Setiap hari stasiun televisi berlomba-lomba meningkatkan rating pada jam-jam prime time. Bahkan, pada bulan Ramadan acara sahur yang ditayangkan pada dini hari menjadi acara paling seru yang banyak ditonton.


2. Lebih senang bersosial media
Social media platform via: BBC

Data APJII menunjukan jumlah pengguna internet Indonesia (2017) sudah menembus angka 143 juta. Sedangkan, jumlah penduduk kita hanyalah 265,4 juta.

Hootsuite dan We are social pun mengungkap data jumlah pengguna aktif social media di Indonesia. Hingga Januari 2018, jumlahnya mencapai 130 juta dan mereka aktif menggunakan facebook, twitter, instagram dan lainnya.

Coba saja kamu tengok  seleb atau public figure yang berasal dari Indonesia. Jumlah follower Instagram mereka bisa menembus belasan hingga puluhan juta. Diantaranya seperti Ayu Ting-ting, Laudya Cintya Bella, Agnez Mo dan masih banyak lagi.

Banyaknya pengguna aktif media sosial di negeri ini, kerap membuat para seleb pusing tujuh keliling. Pasalnya, selain mendapat pujian mereka juga sering mendapatkan hujatan dari para netizen di instagram.

2. Lebih suka bergosip
Syahrini via : Detik
Orang Indonesia senang bergosip, sepertinya ini ada benarnya. Coba saja tengok pada pagi, siang hingga sore hari. Berapa jumlah tayangan televisi yang menyajikan acara infotaiment news? Pastinya cukup banyak bukan dan berita yang disajikan mirip-mirip.

Kehiduapan para selebritis nampaknya memang sangat sayang untuk dilewatkan. Bahkan acara infotaiment news, sering membagikan award kepada para artis yang sering menjadi pemberitaan terpanas hingga selebriti yang paling banyak dibenci.


3. Harga buku mahal dan semakin tidak terjangkau
 via: thinkstock
Coba kamu cek berapa harga buku-buku anak SD saat ini, rasanya lumayan mahal bukan? Tidak semua orang tua loh mampu membeli buku pelajaran sekolah untuk anak mereka. Jika buku pelajaran sekolah yang wajib masih sulit terjangkau, bagaimana buku-buku bacaan lainnya.

Mahalnya harga buku biasanya disebabkan oleh bahan baku kertas yang terus naik. Belum lagi ongkos produksi, biaya pengiriman dan lainnya.

4. Minimnya fasilitas perpustakaan
via: Pexels
Selain membeli, meminjam atau membaca buku di perpustakaan bisa menjadi solusi. Akan tetapi, tidak semua sekolah memiliki fasilitas perpustakaan yang memadai. Beruntunglah bagi kamu yang tinggal di kota besar, karena biasanya kota-kota besar memiliki perpustakaan umum atau perpustakaan daerah dengan koleksi beragam.

5. Tidak dibiasakan dari kecil
via: Pexels
Membiasakan budaya membaca memang harus ditanamkan sejak kecil. Banyak orang tua mungkin tidak sadar, mereka lebih memilih membelikan anak-anaknya sepeda atau mainan ketika anak mereka naik kelas.

Padahal, hadiah buku bisa menjadi kado yang baik dan itu mengenalkan mereka pada dunia membaca sejak dini.

6. Stigma kutu buku
 via: informasi 212

Stigma mengenai anak kutu buku di Indonesia juga sangat kuat. Biasanya tipe orang seperti ini sering dianggap culun, tidak mudah bergaul atau bersosialisasi dan bersifat membosankan.

Padahal tidak semua orang yang hobi membaca seperti itu. Sebab hobi membaca buku memiliki berbagai manfaat yang sangat positif misalnya kita bisa belajar dan memiliki daya berpikir yang lebih baik.


Bhinneka.com, Pelopor E-Commerce yang Bangkit dari Krisis Ekonomi


source: satujam.com

Sebelum situs e-commerce bermunculan di Indonesia seperti sekarang, Bhinneka.com merupakan pelopor situs e-commerce di Indonesia sebelum Abad 21 (1996-1999). Awalnya, PT. Bhinneka Mentari Dimensi didirikan pada 1993, sebagai toko biasa yang berjualan secara offline.

Fokus utama perusahaan ini adalah sebagai distributor produk IT seperti PC build up dan PC compatible, perangkat lunak jasa jaringan (LAN/WAN), video editing hingga pusat servis. Pada saat krisis 1998, Bhinneka nyaris lumpuh hingga kemudian Nicholas Tio dan Hendrik Tio melihat perkembangan internet yang luar biasa di Amerika.

Mereka membuat website Bhinneka.com sebagai profil perusahaan, yang kemudian digunakan sebagai model bisnis toko online. Dampak krisis ekonomi 1998 bagi Bhinneka cukup terasa, dari 129 karyawan yang dimiliki Bhinneka hanya tersisa 24 karyawan.

Pada 1 Juni 1999, Bhinneka menggalang semangat untuk bangkit dari keterpurukan. Bermodal 24 karyawan yang tersisa, Bhinneka membuat model bisnis dari agensi distribusi menjadi ritel produk komputer yang di jual melalui internet, meski para karyawan Bhinneka saat itu tidak mengerti internet.

Pada tahun-tahun pertama, berbagai keraguan terhadap masa depan terus menghantui. Bagaimana tidak? Koneksi internet masih mengandalkan dial-up yang sangat lambat dan website Bhinneka masih berbasis HTML sederhana.

Namun karena sudah terlanjur, Bhinneka terus maju dan melakukan berbagai cara untuk tetap survive. Setelah satu tahun, banyak bermuculan perusahaan e-commerce dengan investasi besar baik lokal maupun luar negeri.

Bubble economic of e-commerce membuat banyak raksasa bisnis saat itu berjatuhan dalam waktu singkat. Melihat situasi tersebut, Bhinneka sadar bisnis murni online belum mampu bertahan karena masyarakat belum percaya untuk berbelanja online.

Ditambah, sistem pembayaran daring belum canggih seperti sekarang. Infrastruktur pendukung e-commerce seperti jasa pengiriman, infrastruktur internet, perangkat komputer dan lainnya pun terbilang cukup mahal.

Dalam meningkatkan transaksi pembelanjaan, Bhinneka membuka toko berkonsep agar citra mereka tetap terjaga. Mereka melakukan pelayanan sepenuh hati , bekerja dengan senang  dan menggunakan selera humor pada waktu kerja, terutama saat masa sulit. Hal-hal tersebut kemudian menjadi nilai budaya perusahaan.

Sebagai e-commerce pertama di Indonesia, Bhinneka memberikan kemudahan dan kenyamanan berbelanja. Misalnya menyediakan fasilitas COD (cash on delivery) tanpa perlu khawatir barang tidak sesuai keinginan, karena Bhinneka memiliki beberapa store di kota besar seperti Jakarta dan Surabaya.

Bhinneka memiliki bisnis model B2B (business to business) maupun B2C (business to customer), walaupun banyak transaksi yang terjadi merupakan B2C.

Kemudahan metode pembayaran juga menjadi perhatian Bhinneka. Jika awalnya hanya menggunakan layanan transfer dan COD, kini Bhinneka memiliki banyak metode seperti pembayaran internet banking, kartu kredit, cicilan 0%, dan uang elektronik dihadirkan demi kenyamanan konsumen.

Perusahaan yang didirikan oleh 5 orang dengan modal Rp 100 juta ini tumbuh menjadi situs e-dagang dengan nilai transaksi  Rp 806 miliar pada 2015. Seiring akan dilakukannya IPO (Initial Public Offering) pada 2018, Bhinneka akan menggandeng para investor besar. 

Sebelumnya Bhinneka telah mendapat suntikan dana senilai Rp 300 miliar dari Ideosource, perusahaan pemodal ventura asal Jakarta.



Ruth Handler dan Bisnis Boneka Barbie

source: investors.com

Barbie merupakan boneka yang diproduksi perusahaan mainan Amerika, Mattel Inc. Perusahaan ini didirikan pada1945 oleh Harold Matson dan Elliot Handler. Istri dari Elliot Handler, Ruth Handler terinspirasi membuat Barbie dari boneka kertas yang dimainkan anaknya pada awal 1950-an.
Ruth melihat anak perempuannya, Barbara,bermain boneka kertas bersama teman-temannya. Gadis-gadis kecil tersebut mendandani boneka kertas dengan baju-baju dan mengarang percakapan layaknya orang dewasa.
Ruth melihat boneka kertas yang terbuat dari karton dan hanya satu dimensi, kurang menarik untuk perkembangan imajinasi anak-anak. Dari situ, Ruth berpikir pangsa boneka perempuan dewasa memiliki prospek yang bagus.
Pada era tersebut boneka fesyen memang sudah ada, namun ukurannya kurang pas bahkan terlihat lebih kekanak-kanakan atau memiliki wajah terlalu seram. Boneka Barbie juga terinspirasi dari boneka Jerman bernama Bild Lilli.
Barbie awalnya dibuat di Jepang. Saat itu, upah produksi pengrajin Jepang lebih murah dengan hasil yang sangat teliti.
Dalam pengerjaannya, meskipun berpindah-pindah tangan empat hingga lima kali,boneka dan baju yang dibuat pengrajin Jepang tidak pernah kotor.
Bagi Mattel Ink, pengrajin Jepang yang murah dan berkualitas saat itu dapat mengimbangi tarif impor Mattel sebesar 35 persen.
Pada 1959 di sebuah acara American International Fair,  Barbie diperkenalkan untuk pertama kalinya.  Membutuhkan waktu tiga tahun bagi Ruth untuk menyiapkan boneka Barbie agar dapat dijual. Ruth juga  terjun langsung dalam aktivitas pemasaran.


Satu tahun pertama, boneka dan aksesoris Barbie yang dibuat 1/6 dari ukuran sesungguhnya. Terjual sebanyak 350.000 unit.  Ruth menekankan, detail adalah kunci yang membuat boneka ini unik dan laku dijual.
Namun, tubuh barbie yang sangat kurus dianggap tidak realistis. Tubuhnya berukuran 36-18-38, menuai banyak kritik karena memberikan gambaran tidak sehat pada perempuan muda.
Di luar kontroversi tersebut, brand yang merupakan singkatan dari nama pendirinya Matt dan Elliot, menjadi perusahaan mainan terbesar di dunia. Dilansir dari Forbes, (Mei 2016) nilai bisnis Mattel Inc. mencapai 10,9 milyar dollar AS dengan jumlah 31.000 karyawan.
Sedangkan Mattel Indonesia adalah anak usaha Mattel Inc. yang sudah beroperasi lebih dari 20 tahun. Mattel Indonesia memiliki pabrik di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Jawa Barat.
Dilansir dari laman Kemenprin.go.id, Mattel Indonesia memiliki angka produksi mencapai 60 juta unit pertahun dan mengekspor lebih dari 3 juta unit boneka setiap bulan dengan jumlah 10.000 karyawan.
Pasar terbesar Mattel Indonesia adalah AS dan Kanada (40 persen), Eropa (35 persen), Amerika Latin (20 persen) dan Asia Pasifik (5 persen). Pabrik Mattel di Cikarang memproduksi 50 persen Barbie yang beredar di seluruh dunia dan memproduksi 2 juta pakaian boneka per minggu.
Dalam lima tahun terakhir, Mattel Indonesia telah mengekspor boneka dengan nilai antara 150 juta- 200 juta dollar AS per tahun. Angka ini tiga kali lipat dibanding pencapaian Mattel pada 1995.
 Dalam bisnisnya, Babrie tidak hanya fokus pada produksi boneka dan aksesoris saja. Tetapi juga memproduksi buku, pakaiaan, kosmetik hingga video game. Barbie juga muncul pada serial animasi dan sebagai karakter pendukung pada film Disney Pixar Toys Story 2 dan 3.


Perjuangan Hidup Bong Chandra Menjadi Motivator dan Pebisnis Properti

source: Elshinta

Bong Chandra pria kelahiran Jakarta, 25 Oktober 1987 ini dikenal sebagai pebisnis, pembicara, dan motivator sukses di Indonesia. Putra kedua dari pasangan Aditya dan Bong Sugo ini pernah menyandang gelar motivator termuda se-Asia 2010 di usia 23 tahun.
Dalam usia yang masih muda, Bong juga memimpin beberapa perusahaan seperti PT. Perintis Triniti Property (Triniti Property Group), PT. Bong Chandra Success System, PT. Free Car Wash Indonesia, dan PT ABC Kuliner Indonesia dengan total lebih dari 250 karyawan.
Kesuksesan Bong, merupakan buah kerja kerasnya sejak ia duduk di bangku SMP. Kala itu usaha Ayahnya terkena dampak krisis moneter 1998. Pabrik kue keluarganya terancam bangkrut dan rumah mereka nyaris terjual.
Untuk membantu perekonomian keluarga, Bong kecil menjual sisa-sisa kue yang dibuat parbrik ayahnya ke sekolah. Selain berjualan kue, Bong juga pernah berjualan parfum, baju, bisnis multilevel marketing (MLM), menjadi guru les privat dan lain-lain.
Hobinya membaca buku-buku biografi dan motivator sukses dunia membuat keinginannya untuk sukses bertambah besar. Bong sering memberikan motivasi kepada sesama teman yang mengalami patah semangat.
Menyadari bakatnya dalam memberikan motivasi kepada orang lain, akhirnya Bong mendirikan perusahan event organizer (EO) untuk pelatihan dan motivasi bersama lima temannya. Awalnya ia memberikan seminar secara gratis ke perusahaan-perusahaan yang membutuhkan motivasi untuk sales dan marketing.
Selama bertahun-tahun ia tidak mengambil keuntungan dan hanya memungut biaya operasional dari acara-acara yang diadakan. Bong menganggap bisnis ini menjadi investasinya untuk membangun networking di kemudian hari
Suatu hari di tahun 2009 ketika mengisi seminar di Surabaya, Bong betemu dengan Matius Jusuf, CEO Podomoro Land. Dengan bermodal negoisasi akhirnya mereka membeli sebuah lahan seharga 30 miliar rupiah dengan cara mencicil.

Ubud Village perumahan yang berlokasi di Ciledug, Tangerang merupakan proyek properti pertama Bong dengan modal seadanya. Saat memasarkan Ubud Village yang belum dibangun, Bong memberikan kelas seminar kepada 100 orang. Dari 100 orang, 8 diantaranya meninjau lokasi dan 4 diantaranya menjadi pembeli pertama.
Saat peninjauan lokasi, Ubud Village masih berupa kebun dan belum ada rumah contoh. Namun dengan kemampuannya, Bong berhasil meyakinkan calon pembeli untuk berinvestasi pada proyeknya yang belum terlihat. Setelah pembeli pertama, Bong mulai membangun dan setahun kemudian berhasil menjual 300 rumah dan 65 ruko.


Bisnis yang dijalani Bong tidak selamanya berjalan mulus.  Pada 2010 hingga beberapa tahun setelahnya Bong sempat mengalami sepi proyek. Sampai akhirnya proyek apartemen Brooklyn yang dibangun di Jalan Boulevard, Alam Sutera menjadi lonjakan kesukesannya kembali.
Apartemen tersebut laris terjual 900 unit hanya dalam waktu 45 hari (Januari – Maret 2014) dengan total penjualan 1,2 triliun.
Dalam memasarkan produk, Bong memanfaatkan ribuan networking yang sudah dimilikinya saat menjadi trainer dan motivator.
Bong juga banyak merekrut para sales agent properti. Namun karena perusahaan developernya tergolong baru, tidak banyak agen properti berpengalaman yang mau bergabung. Bong lebih banyak mendapatkan agen yang belum berpengalaman dalam menjual produk properti. Ternyata hal tersebut membawa keuntungan tersendiri. Para sales yang belum berpengalaman di properti lebih mudah dibentuk dan diarahkan. Mereka juga tidak membeda-bedakan calon klien dari penampilan dan melayaninya dengan sebaik mungkin.
Pernah suatu ketika, ada calon pembeli dengan penampilan kurang meyakinkan datang melihat-lihat. Pakaian yang dikenakan pria paruh baya tersebut sangat sederhana dan memiliki bekas luka di kaki karena terjatuh dari motor. Merasa mendapatkan pelayanan sangat baik dan penawaran menarik, akhirnya pria tersebut langsung mengambil apartemen sebanyak empat unit.
Berdasarkan pengalaman Bong mempromosikan apartemen Brooklyn melalui radio, aspek kejujuran adalah hal penting yang harus dijunjung.  Bong mengakui kalau perusahaannya adalah developer baru yang sedang berkembang. Meski demikian, lokasi yang dimilikinya sangat strategis dan Ia bisa memberikan harga lebih murah dibanding developer lain di lokasi yang sama.
Harga lebih murah dan tempat strategis memang menjadi pertimbangan penting bagi calon pembeli properti. Selain itu, Bong menyadari kekurangannya sebagai pengembang baru. Ia pun berinovasi dengan menyediakan beragam fasilitas.
Misalnya, jika para developer hanya menyediakan lahan parkir kendaraan 50 persen dari total unit. Apartemen Brooklyn menyediakan fasilitas parkir hingga 900 unit. Meski pembuatannya bukan hal yang mudah, tetapi nantinya setiap penghuni akan merasa nyaman karena memiliki tempat parkir untuk kendaraannya.



Designer Fashion Indonesia yang Mendunia


Berbicara tentang fashion, pastinya tak lepas dari tangan dingin para desainer yang membuatnya. Karya para desainer Indonesia saat ini sudah mampu bersaing dan diperhitungkan di kancah International.
Mereka tidak hanya mengharumkan nama Indonesia, tetapi banyak orang ternama dunia  dengan bangga menggunakan hasil rancangan desainer Indonesia. Siapa saja mereka? Berikut 5 desainer yang karyanya berhasil mendunia :
1. Tex Saverio
source: Indonesia Proud
Meskipun namanya tidak seperti orang Indonesia, Tex Saverio adalah desainer asli Indonesia. Kecintaannya dengan fashion sudah terlihat sejak duduk di bangku SMP. Bahkan saking cintanya dengan fashion Tex lebih memilih berhenti dari SMAK I BPK Penabur dan melanjutkan ke Bunka School of Fashion Jakarta, yang didirikan oleh Siah Tjen Lan, Anggota Organization Fashion Teacher of Japan.
Desain-desain yang dibuatnya tidak mengikuti perkembangan mode, bahkan melawan arus. Tex mengedepankan tampilan dramatis, teatrikal, dan Fantasi. Melalui panggung Jakarta Fashion Week karya Tex mulai diperhatikan media asing dan ia adalah desainer dengan label Indonesia pertama yang tampil di Paris Fashion Week.
Selain penyanyi Lady Gaga, karya Tex juga digunakan oleh Jennifer Laurance pada film The Hunger Games: Catching Fir, Kim Kadarshian dan penyanyi asal Jepang Ayumi Hamasaki dalam video klipnya yang berjudul Angel.
2.   Dian Pelangi
source: Muslimah
Desainer multitalenta yang satu ini, membawa angin segar bagi busana muslim Indonesia maupun mancanegara. Dian Pelangi yang lahir di Palembang tahun 1991. Namanya tercantum dalam daftar 500 orang paling berpengaruh dalam dunia mode versi majalah dan situs Business of Fashion.
Saat Lulus SMA, kedua orang tua Dian menyuruhnya untuk mengelola butik busana muslim dengan label Dian Pelangi di di Pekalongan dan Jakarta. Ingin semakin serius menekuni bidang fashion, akhirnya Dian melanjutkan studi di ESMOD dan namanya semakin melambung sejak mengikuti fashion show di Melbourne dan Jakarta Fashion Week pada 2009 silam.
Kini selain sebagai desainer, Dian juga menjadi seorang entrepreneur yang telah memiliki 14 cabang butik yang tersebar di berbagai kota di Indonesia hingga Kuala Lumpur, Malaysia.
3.  Nancy Go
source: gosipnya
Bila anda seorang wanita dan pencinta tas, tentu tahu sosok desainer yang satu ini. Nancy Go adalah desainer Indonesia yang sukses mempopulerkan brand tas buatannya “Bagteria” di kancah mode dunia.
Tas Bagteria buatan Nancy telah melanglang buana ke berbagai departement storeterkemuka seperti Neiman Marcus New York, Melium Grup Malaysia, Fortnum & Mason London, Isetan Jepang dan beberapa negara lain. Bagteria juga digunakan oleh orang-orang terkenal seperti Emma Thomson, Zara Phillips cucu dari Ratu Elizabeth, bahkan Paris Hilton rela membeli tas Bagteria yang didisplay di New York Fashion Week.
4. Fahrani Empel
source: serumpi
Fahrani Empel dikenal sebagai model Indonesia yang sudah Go International. Wanita kelahiran 27 September 1984 ini juga pernah mendapat predikat sebagai pemeran wanita utama terbaik FFI (2008) melalui fim Radit dan Jani.

Kini Fahrani sibuk menggeluti dunia bisnis, Ia memproduksi kacamata yang bernama “Cast Eyewear”. Produknya pun berhasil menembus pasar Amerika dan Eropa.  Beberapa selebriti dunia juga telah memakainya seperti Lady Gaga, Rihana, dan Gisele bundchen. Produknya banyak diulas di berbagai majalah mode international.

Apple Setelah Dipimpin Tim Cook

source: recode


Ketika mendengar  perusahaan Apple Inc. Sahabat Prioritas pasti terngiang dengan mendiang Steve Jobs. Pendiri perusahaan teknologi tersebut tidak hanya mewakili sebuah brand,tetapi juga mewakili generasi para penggunanya.Iphone menjadi salah satu peninggalan Jobs yang paling dikenang.

Jobs menghembuskan nafas terakhirnya pada 5 Oktober 2011 karena kanker pankreas. Setelah itu Apple dipimpin oleh Tim Cook, seorang pria berkebangsaan Amerika yang sudah bekerja untuk Apple sejak 1988.

Sebelum menggantikan Jobs sebagai CEO, Cook bekerja sebagai chief operating office (COO) . Ia bertanggung jawab mengelola penjualan dan pengoperasian Apple di seluruh dunia. Selain itu, Cook juga memimpin divisi Machintosh untuk mengembangkan strategi dengan pemasok.

Lima tahun setelah kepergian Jobs, di bawah kepemimpinan Cook, Apple mampu menghasilkan keuntungan milliaran dollar. Padahal, satu tahun awal kepemimpinannya, saham Apple sempat merosot 50 persen pada 2013.

Dalam 10 tahun terakhir, produk iPhone menjadi produk terpenting dari Apple. Meskipun awalnya Apple lebih fokus pada komputer desktop dan laptop.
Pada siaran persnya Minggu (8/1/2017) Cook mengungkapkan iPhone sudah menjadi gaya hidup orang di seluruh dunia. Dengan total penjualan lebih dari 1 miliar unit.

Kenaikan dan Penurunan
Apple pernah mencatat sejarah sebagai perusahaan pertama yang menyentuh kapitalisasi pasar 700 miliar dollar AS. Setelah sahamnya berada di level 122,02 dollar AS pada Februari 2015.
Setelah itu Apple juga mengalami penurunan, terutama pada penjualan iPhone sebesar 16 persen pada kuartal pertama 2016. Akibatnya profit Apple turun sebesar 22,5 persen.

Meski demikian, Apple tercatat ke dalam 10 perusahaan paling bernilai di dunia. Dengan kapitalisasi pasar  mencapai 586 miliar dollar AS seperti yang dilaporkan Telegraph Juni 2016.

 Kepemimpinan Tim Cook
Tim Cook berbeda dengan Steve Jobs, dalam biografinya Jobs merupakan seorang yang pendiam dan hanya sering berbagi dengan orang terdekatnya saja. Sedangkan di bawah kepemimpinan Cook, karyawan tidak ada yang merasa takut dan mereka menaruh respek besar terhadapnya.

Seperti dilansir dari Inc, Cook lebih menginginkan ide beragam dan gaya yang berbeda. Setiap orang harus menjadi dirinya sendiri. Cook melihat transparansi sebagai kunci dalam menjalankan bisnis. Ia membuka pintu Apple lebar-lebar agar orang tahu standar yang diterapkan.

Saat Jobs memimpin perusahaan, ia tidak pernah bertemu secara langsung dengan para pemegang saham. Sedangkan pada era Cook, investor secara langsung dapat mengetahui perkembangan investasi mereka.

Jobs kurang agresif menjual produknya di negara-negara berkembang seperti Tiongkok dan India. Padahal kedua negara tersebut memiliki potensi pasar telekomunikasi yang berkembang pesat. Melihat hal ini Apple akhirnya masuk ke pasar Tiongkok dan India dengan menggandeng operator di negara tersebut.

Kini penjualan iPhone memang tengah mengalami penurunan dan membuat  pendapatan Apple menurun untuk pertama kalinya sejak 2001. Akibatnya gaji Cook tahun lalu harus di pangkas 15 persen menjadi 8,7 juta dollar AS.

Mengawali 2017, Apple akan mengurangi produksi iPhone. Di tengah badai yang sedang menimpa, Apple dikabarkan mencoba bangkit dengan memperkenalkan ponsel terbaru mereka pada ulang tahun iPhone ke-10.

Rumornya kemungkinan besar ponsel tersbut akan dinamai iPhone 8. Pada peluncurannya September nanti, ponsel tersebut akan menjadi ponsel tercanggih di dunia dengan layar OLED melengkung di kedua sisi.