Tampilkan postingan dengan label planetarium mini. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label planetarium mini. Tampilkan semua postingan

Upaya Firly Savitri tumbuhkan minat sains pada anak

Sesuai dengan slogannya"ideas worth spreading", TEDx menyebarkan ide-ide baru kepada komunitas, organisasi, maupun individu untuk memicu percakan dan koneksi melalui pengalaman.


TEDx merupakan komunitas internasional yang tersebar di berbagai negara dan kota-kota di seluruh penjuru dunia. Dimulai pada 1984, TEDx yang awalnya fokus pada topik teknologi, hiburan, dan desain, kini berkembang mencakup hampir semua topik, mulai dari sains, bisnis hingga isu global lebih dari 100 bahasa.

Di Indonesia, TEDxJakarta sudah diadakan sejak 2009. Pada tahun ke-12 ini, TEDxJakarta mengusung tema Niyata yang berarti "nyata" dalam bahasa Sansekerta. Menghadirkan 8 pembicara yang tahun ini, kebetulan, semuanya adalah perempuan, seperti Mirza Kursini, Anindya Krisna, Firly Savitri, Intan Suci Nurhati, Dian Ara, Adi Utarini, Faye Hasian Simanjuntak, dan Bunda Iffet.

Firly Savitri, salah satu pembicara dalam TEDxJakarta merupakan pemimpin dan penggagas Ilmuan Muda Indonesia (IMI). IMI adalah sebuah perusahaan sosial, dengan misi menginspirasi generasi muda agar memiliki minat sains dan memberikan pengalaman lebih mendalam ketika mempelajari sains.


Dalam pekerjaannya sehari-hari, Firly selalu menekankan kepada anak-anak untuk berani mencoba dan tidak fokus pada kegagalan sebab sebuah inovasi terlahir dari ribuan kali kegagalan.

Menekankan kata "tidak apa-apa" saat percobaan gagal akan membuat anak-anak lebih percaya diri dan tidak merasa takut. Menjadikan mereka lebih objektif dan menumbuhkan sikap sains.

Dalam literasi sains, Indonesia menempati urutan ke-40 dari 42 negara. "Itu artinya kemampuan berinovasi Indonesia masih rendah di dunia. Penyebabnya, sekitar 98 persen sekolah dasar negeri dan swasta di Indonesia tidak memiliki fasilitas sains", terangnya.

Jika melansir Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) 2014. Sebanyak 148.272 sekolah dasar di Indonesia, hanya 2,8 persen yang memiliki ruang laboratorium IPA.

Firly merasa pembelajaran sains selama ini kurang memadai. Kebanyakan dari mereka hanya mendengarkan guru, menghafal rumus dan menghitung angka-angka yang sebenarnya tidak tahu untuk apa.

Bayangkan jika ada perubahan pendidikan di Indonesia, ketika anak-anak Indonesia belajar sains dengan mengamati alam dan mengaplikasikan rumus-rumus itu. Mungkin akan ada banyak sekali karya-karya mengagumkan ciptaan anak Indonesia.

Bersama IMI, Firly menciptakan lab-in-the-box, sebuah laboratorium portabel yang memungkinkan anak-anak dapat melakukan 100 eksperimen sains. Lab-in-the-box bukan sekadar alat, tetapi juga memiliki metode agar guru-guru dapat menumbuhkan sikap ilmiah pada anak.

Dari 100 eksperimen yang dilakukan nantinya anak-anak dapat mengembangkan 1000 eksperimen melalui laboratorium mini ini.

Selain lab-in-the-box, IMI juga menciptakan planetarium mini yang bisa dibawa ke mana saja dengan biaya lebih murah. Film-film yang diputar dalam planetarium mini merupakan digital dome yang diproyeksikan 360.

Dalam planetarium mini, anak-anak akan diajak berpetualang ke angkasa luar. Mengunjungi planet-planet, berdekatan dengan benda-benda angkasa dan menangkap bintang.

Selain astronomi, planetarium mini memutar film mengenai dinosaurus. Sebab dari dua hal itu, dapat menumbuhkan rasa cinta anak-anak terhadap sains dan memotivasi mereka untuk belajar matematika, fisika, biologi dan teknologi.

Jika Anda ingin menghadirkan planetarium mini, biasanya IMI akan menanyakan terlebih dahulu untuk keperluan apa? Sebab harga yang ditawarkan mulai dari Rp0 hingga Rp50 juta perhari, tergantung siapa yang mendapatkan manfaat dari planetarium ini.

Planetarium mini merupakan produk IMI yang pertama dan sudah diputar lebih dari 20 kota hingga Malaysia. Untuk lab-in-the-box baru selesai dikembangkan dalam dua tahun terakhir dan sudah dicoba di sekolah-sekolah negeri, swasta, maupun sekolah internasional di Jakarta.

Berkesempatan menjadi salah satu pembicara pada TEDxJakarta, membuat Firly merasa senang. "Sebab di sini saya bisa bertemu dengan orang-orang yang memiliki kepedulian dan sikap terbuka. Sebuah ide akan jauh lebih bagus, jika disampaikan kepada orang-orang dan orang-orang tergerak untuk mendukungnya", ungkap Firly.

by: Riza Firli/12 Juni 2017