Tampilkan postingan dengan label starbucks. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label starbucks. Tampilkan semua postingan

5 Prinsip Starbucks Dalam Menjalankan Bisnis

source: campaign
Siapa yang tidak mengenal Starbucks? Starbucks merupakan salah satu jaringan kedai kopi terbesar di dunia yang menghadirkan kopi dan teh sebagai menu utamanya. Starbucks bermula dari sebuah kedai kopi kecil yang didirikan oleh tiga sahabat Jerry Baldwin, Zev Siegl dan Gordon Bowker ketika mereka masih kuliah di University of Seattle pada tahun 1971.

Seperti dilansir pada halaman Wikipedia, saat ini Starbucks  memiliki 20.336 gerai yang tersebar di 61 negara. Sedangkan di Indonesia, Starbucks pertama kali dibuka di Plaza Indonesia pada tahun 2002.

Hingga kini Starbucks di Indonesia memiliki 248 gerai yang tersebar diseluruh Indonesia dan jumlahnya terus bertambah melalui PT Sari Coffee Indonesia (anak usaha dari PT Mitra Adiperkasa Tbk). Lalu apakah yang membuat Starbucks berkembang pesat baik di Indonesia maupun negara-negara lain?

Berikut 5 prinsip Starbucks dalam buku “The Starbucks Experience” yang  bisa Anda terapkan pada bisnis atau perusahaan Anda: 
Prinsip 1 : Make it Your Own
Starbucks merupakan perusahaan yang beriorientasi pada kepuasan karyawan. Dimana para karyawan Starbucks atau mitranya diberi kebebasan menjalankan bisnis sesuai dengan cara mereka sendiri. Dengan harapan konsumen mendapatkan pelayanan terbaik sehingga puas dan datang kembali.

Prinsip 2 : Everthing Matters
Para karyawan Starbucks terlatih dalam memperhatikan detail-detail terkecil yang penting bagi konsumen. Misalnya kebersihan kedai yang selalu terjaga, kenyamanan atmosfir, penyajian kopi yang selalu konsisten dengan cita rasanya, hingga yang terkecil seperti penyediaan tissue daur ulang.

Di starbucks aktivitas ini juga dibedakan menjadi dua yaitu above deck (yang terlihat) dan below deck yang tidak terlihat.

Prinsip 3:  Surprise and Delight
Starbucks  mengoptimalkan kemampuan karyawan dalam  memberikan kepuasaan pelanggannya melebihi apa yang mereka harapkan. Sehingga karyawan harus mampu memberikan kejutan-kejutan atau kesenangan dari hal-hal yang tidak terduga.

Prinsip 4:   Embrace Resistance
Para karyawan Starbucks selalu menerima saran dan kritik para konsumennya baik positif maupun negatif. Pada kritik negatif, Starbucks menyikapinya sebagai pembelajaran untuk melakukan pengembangan ke depannya.

Prinsip 5:   Leave Your Mark
Starbucks memiliki komitmen kuat disekitar mereka. Prinsip ini terfokus pada aspek sosial perusaahaan, termasuk di dalamnya aktivitas tentang lingkungan dan masalah sosial atau biasa disebut dengan Corporate Social Responsibility (CSR).