Tampilkan postingan dengan label success story. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label success story. Tampilkan semua postingan

Hello Kitty Si Tokoh Imut yang Kaya Raya



Hello kitty adalah salah satu tokoh kartun sepanjang masa yang di desain oleh perushaan Jepang, Sanrio. Tokoh ini banyak menghiasi berbagai benda kesayangan seperti kotak makan, tempat minum, alat tulis hingga berbagai macam aksesoris dan barang-barang  lainnya.

Hello Kitty pertama kali diperkenalkan di Jepang pada tahun 1974, dan didaftarkan  pada tahun1976 sebagai merek dagang diseluruh dunia. Jika dilihat dari desainnya, Hello Kitty cukup simple bahkan di desain  tanpa menggunakan mulut. Meski demikian karakter kucing ini mampu menyihir banyak anak-anak hingga orang dewasa dari berbagai kalangan yang menjadi sangat fanatik.

Pada ulang tahun Hello Kitty ke-40 ada fakta menarik yang mengejutkan datang dari Sanrio. Kalau tokoh Hello Kitty sama sekali bukan seekor kucing. Akan tetapi mewakilkan sosok seorang gadis kecil yang tinggal di luar London, memiliki saudara kembar seorang  anjing laut dan Hello Kitty duduk di kelas 3 SD.

Christine R Yano, seorang antropolog Universitas Hawaii yang merupakan seorang kurator retrospektif Hello Kitty di Museum Nasional Jepang dan Los Angeles  Amerika. Mengetahui fakta tersebut saat ia akan menyiapkan deskripsi tertulis untuk pameran museum Hello Kitty, ia membuat kesalahan dengan mendeskripsikan Hello Kitty sebagai seekor kucing.



"Hello Kitty tidak pernah digambarkan merangkak. Dia adalah gadis kecil, dia adalah seorang teman. Bukan kucing," 

Shintaro Tsuji merupakan pria dibalik kesuksesan Hello Kitty. Berawal dari produsen Sutera pada tahun 1960, ia memulai usahanya dari perusahaan yang bernama Yamanashi Silk Center.

Sebuah ide bisnis baru membuat dirinya berpindah haluan, ketika itu Tsuji melihat adanya potensi besar pada dekorasi bunga di sandal jepit, hal ini dilakukan karena penambahan bunga sebagai dekorasi membuat sebuah sandal memiliki nilai tambah dibanding menjual sandal jepit biasa.

Dari ide sederhana tersebut maka didirikan perusahaan Sanrio, kemudian merambah pada barang-barang yang dapat dijadikan kado atau hadiah dengan target anak-anak. Barang yang dijual seperti pernak-pernik, peratalan tulis, stiker, dan lainnya dengan desain yang lucu dan menarik perhatian anak-anak.

14 tahun kemudian ada seorang designer yang membawa konsep kitty white untuk hiasan dompet pelastik bertuliskan Hello, lalu Shintaro Tsuji selaku founder Sanrio menyukainya dan memproduksinya dengan jumlah cukup besar. Siapa sangka dompet yang diproduksi Sanrio tersebut sangat diminati banyak orang dan menjadi cikal bakal produk Hello Kitty yang mendunia.

Sukses mendunia dan terjual lebih dari 60 negara, karakter keluaran Sanrio tersebut pernah di daulat menjadi duta UNICEF dan duta pariwisata Jepang. Kini Sanrio yang memiliki sekitar 50 karakter tersebut, memiliki angka penjualan hingga US$ 5 miliar pertahun. Dan membuat Shintaro Tsuji selaku founder Sanrio masuk kedaftar 50 orang terkaya di Jepang dengan nilai kekayaan US$ 610 juta.



Kisah Domino's Pizza Menjadi Delivery Expert



Bagi kaum urban di kota-kota besar, Pizza merupakan makanan yang cukup bergengsi karena  dijual di restoran ataupun jaringan waralaba dengan brand yang sudah cukup ternama di berbagai negara. Namun siapa sangka Pizza memiliki sejarah yang cukup unik karena awalnya makanan ini adalah sebuah adonan yang dibuat untuk menentukan temperature oven dan ketika pizza belum terkenal, makanan ini banyak dikonsumsi warga miskin dan dijual di pinggir jalan.

Salain Pizza Hut, restoran waralaba Pizza asal Amerika yang cukup terkenal di Indonesia adalah Domino’s Pizza. Restoran ini dibawa oleh PT Mitra Adi Perkasa pada tahun 2008, cabang pertamanya berlokasi di kawasan elit Pondok Indah Jakarta Selatan.

Sedangkan Domino’s Pizza pertama kali didirikan pada tahun 1960 oleh dua bersaudara Tom dan James Monaghan. Mereka memulai bisnisnya dengan cara membeli pizza dari orang lain lalu menjualnya kembali dengan nama Dominick bermodalUS$ 1400.

Selang delapan bulan setelah restoran mereka berdiri, Tom mengambil penuh kontrol dan bisnis restoran tersebut. Dikarenakan James tidak mau berhenti dari pekerjaan utamanya sebagai tukang pos. Beberapa tahun kemudian restoran yang dirintisnya pun berkembang pesat dan ia membuka dua cabang baru di dekat restoran utama pada tahun 1965.



Ketika Tom memiliki cabang baru, pemilik asli dari Dominick’s tidak mengizinkan Tom untuk menggunakan nama tersebut di tempat barunya. Alhasil Tom mengubah sedikit nama Dominick’s menjadi Domino’s.

Jika diperhatikan pada logo Domino’s Pizza sekarang, ada unsur tiga titik putih dalam sebuah kotak merah.  Makna tiga titik tersebut diambil dari tiga cabang restoran pertama yang dimiliki oleh Tom.

Kala itu kendaraan operasional untuk layanan pesan antar pizza, Tom menggunakan mobil VW Beetle tua milik James.

Perjalanan bisnis Domino’s Pizza juga mengalami berbagai masalah seperti yang terjadi di tahun 1975. Restoran ini dituntut karena menggunakan nama yang mirip oleh Domino Sugar, tetapi pengadilan memutuskan memenangkan kasus tersebut untuk Domino’s Pizza.

Sejak berdiri pada 1960 Domino’s Pizza tidak pernah menambahkan menu lain, yakni hanya pizza sebagai menu utama dengan 11 toping pilihan dan minuman cola. Baru pada tahun 1989 Domino’s menambahkan variasi makanan dan minuman pada menu restorannya.



Saat ini Domino's Pizza telah berkembang pesat di lebih dari 70 negara, memiliki 11.900 lebih jaringan restoran dan menjual 1,5 juta pizza setiap harinya.

Perkembangan Domino Pizza di Indonesia juga sangat pesat, sejak masuk ke Indonesia pada tahun 2008 hingga kini ada 60 cabang Domino’s Pizza yang  tersebar di berbagai kota seperti Jabodetabek, Bandung dan Bali.

Pada Oktober 2015 Domino's Pizza menjadi satu-satunya restoran pizza Amerika yang membuka cabang di Milan, Italia. Banyak orang yang terkejut ketika Domino's Pizza masuk ke negara asal pizza tersebut, karena orang Italia sangat menghargai pembuatan pizza secara homemade, berbeda dengan pizza ala Amerika yang terkesan instan.

Oleh karena itu Domino's Pizza di Milan menggunakan bahan-bahan lokal dengan resep otentik sehingga sesuai dengan selera  orang Italia.  Pemesanan online dan delivery orderpizza di Italia seperti yang dilaporkan Market Watch tidak berkembang dan sebanyak  di Amerika Serikat sehingga diharapkan Domino's  dapat mengembangkan bisnisnya dengan membuat kenyamanan dan pemesanan yang lebih cepat di Italia.

Domino’s Pizza juga terus berinovasi dalam memanjakan pelanggannya di Indonesia, seperti dapat melakukan pemesanan online untuk delivery servicenya melalui website sejak tahun 2013. Meluncurkan aplikasi mobile pada smartphone berbasis Android dan iOs pada 2015. Bahkan sejak diluncurkan aplikasi mobile pada Agustus 2015 jumlah penggunanya sudah menembus 50.000 pengguna dan masuk dijajaran 10 teratas aplikasi gaya hidup di Google Play Store Indonesia.



Mau Belajar Dari Nol, Erika Sukses Lanjutkan Bisnis Ritel ADA Swalayan



Erika Santoso (31) merupakan putri tunggal dari Gunawan Santoso dan Goei Ngiek Hwa pemilik jaringan ADA Swalayan. Dalam menjalankan usaha yang dirintis orang tuanya tersebut, Erika menjalankannya sendiri tanpa panduan orang tuanya secara langsung. Baginya hal itu bagaikan berlayar sendiri dalam lautan luas, mengingat saat itu usianya baru berusia 24 tahun.

“Itu terjadi pada tahun 2008. Ketika papa berpulang menyusul mama yang terlebih dahulu meninggal dunia, pada tahun 2003. Saat itu saya sempat bingung. Hidup seorang diri, tanpa orang tua dan harus meneruskan bisnis yang menghidupi ribuan orang,” kenang Erika Santoso.

Kebingungan yang dirasakan Erika memang cukup beralasan, walaupun sejak kecil ia sudah mengenal bisnis swalayan. Ia baru benar-benar terjun pada tahun 2007, ketika itu ia terjun untuk menangani pembelian dan order barang.

Wanita yang pernah mengenyam pendidikan di sebuah universitas di Melbourne, Australia dan pendidikan bahasa di Tiongkok, mengaku harus belajar dari nol. Ia pun harus belajar banyak dalam melakukan pengamatan secara detail dari bisnis yang dikelola.

Karena pertama kali Erika terjun ke bisnis retail, ia banyak mengamati seluk beluk pekerjaan dari banyak divisi yang ada di ADA Swalayan. Mulai dari bagian stok, kasir, keuangan, SDM hingga berhubungan dengan para supplier.

Ketika dirinya belum mendapatkan banyak pelajaran dari sang papa yang merupakan guru bisnisnya, ia turun tangan secara total, hal ini dilakukan agar bisnis orang tuanya tetap berjalan dan dapat menghidupi ribuan karyawan yang selama ini sudah setia mengabdi.

Meski sempat ragu, Erika tetap mantap meneruskan bisnis yang dibangun orang tuanya tersebut. Ia melakukan pembelian stok sendiri bahkan melakukan pembelian sampai ke negeri Tiongkok. Hampir 3 kali dalam setahun ia pergi hanya untuk berbelanja stok barang seperti tas dan beberapa barang-barang fashion lainnya.

“Pada akhirnya saya menikmati bisnis ini. Walau sebenarnya cita-cita awal saya bukan berbisnis ritel, melainkan mode dan fashion. Namun, bisnis yang saya geluti sebagian besar juga erat dengan fashion, sehingga terbayar sudah cita-cita masa kecil dan hobi pun tersalurkan” tutur Erika.

Riza Firli : Smart-Money.co / 26 May '15

Rizki Purnadi Berbagi Kunci Sukses Sunda Motor

Industri otomotif seolah tak pernah mati, hal ini terlihat dari jumlah kendaraan atau mobilitas yang terjadi, terutama di kota besar seperti Jakarta yang kian hari kian padat.
Kendaraan bermotor terutama mobil, kini bukan lagi sekedar alat transportasi, namun sudah menjadi bagian dari hobi dan gaya hidup. Tak tanggung-tanggung, orang rela mengeluarkan biaya yang tak sedikit untuk membeli aksesoris atau perlengkapan audio untuk mobil kesayangan.
Sunda Motor merupakan salah satu toko audio dan aksesoris mobil yang sudah 28 tahun menjual produk-produk berkualitas dengan jasa pemasangan oleh teknisi ahli.
Beridiri sejak 1987, Sunda Motor menjadi pelopor toko audio dan aksesoris mobil di kawasan Kelapa Gading – Jakarta Utara. Kini Sunda Motor memiliki tigaworkshop di daerah Gading Kirana, Kelapa Gading, dan Summarecon Bekasi.
Rizki Purnadi (26 tahun) merupakan generasi penerus usaha yang telah dirintis Teddy Supiadi dan Dian Purnamasari. Rizki mengakui, awalnya meneruskan bisnis keluarga  karena paksaan orang tua.
Sejak SMP, ia sudah membantu orang tuanya hingga akhirnya tumbuh kecintaan terhadap dunia otomotif dan akhirnya memutuskan untuk meneruskan usaha orang tuanya.
“Saya anak pertama dari empat bersaudara jadi cukup fair kalau orang tua saya mendidik saya lebih keras agar bisa menjadi contoh yang baik untuk ketiga adik saya,”  katanya kepada Smart Money.
“Sejak kuliah, saya tertarik bekerja di perusahaan besar. Salah satu perusahaan impian saya untuk bekerja adalah Astra, dan ternyata saya bisa masuk program Management Training Astra Credit Companies (ACC).” 
Menurut Rizki, berkarir di ACC merupakan kesempatan baik untuk belajar dan bertemu banyak talenta hebat di sana. Di tahun kedua bekerja di ACC, ia mendapatkan pelatihan yang mengubah karir hidupnya.
Pelatihan tersebut mengingatkan Rizki pada visi, misi dan minat hidupnya. Tiga bulan setelah pelatihan tersebut, pemuda tersebut akhirnya memutuskan meninggalkan karir di Astra, dan meneruskan usaha orang tuanya.
“Sejak Juni 2012, saya mulai fokus di Sunda Motor,” kenang Rizki pada Smart Money.
Bersama sang adik, Aldi Purnadi, Rizki mengelola Sunda Motor hingga saat ini. Selain dibantu sang adik, lulusan Komunikasi Pemasaran London School Public Relation Jakarta ini juga punya tim yang banyak membantu menjalankan usahanya.
Banyak anggapan bila meneruskan usaha keluarga akan lebih mudah, namun bagi Rizki, hal tersebut ada benar dan salahnya. Lebih mudah karena hanya meneruskan bisnis yang sudah punya produk, pasar, tenaga kerja dan sistem penunjang yang sudah mapan. Di sisi lain, tantangannya adalah membawa bisnis keluar dari kebiasaan lama.
“Tentu ada perbedaan di generasi orang tua dan generasi saya. Saya merasa ditantang untuk mampu memberi pemahaman yang tepat ke generasi orang tua, dan ini bagian paling sulit,” kata Rizki.
Saat ini, Sunda Motor melakukan pemecahan divisi untuk beberapa produk dan membuat situs agar dikenal lebih luas. Situs www.sundamotor.com menawarkan paket audio lengkap dan perlengkapan serta aksesoris lain.
Lewat situs ini, konsumen bisa melakukan transaksi pembelian secara online. Untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, Sunda Motor menyediakan jasa pengiriman dan pemasangan di tempat, khusus untuk pelanggan di area Jabodetabek.
Dalam berbisnis, Rizki percaya bahwa tiap kesuksesan selalu disertai doa dan kerja keras, namun tak lupa bahwa dalam prosesnya harus tetap menyenangkan.
Selain memiliki prinsip dalam pekerjaan yang selalu ia pegang, Sunda Motor juga memiliki 4 pilar utama dalam berbisnis, yaitu Customer Satisfaction, Quality, Teamwork, dan Integrity. Empat pilar ini menjadi bekalnya mengelola dan membesarkan Sunda Motor.
Untuk urusan perbankan, Rizki sudah lama menjadi nasabah BCA baik pribadi maupun bisnis. Untuk urusan bisnis, banyak konsumen memilih pembayaran dengan kartu debit dan kredit BCA karena lebih mudah dan aman. Selain itu, Sunda Motor memiliki program cicilan BCA 0% yang membantu pelanggan melakukan pembelian.
Riza Firli : Smart-Money.co / 28 Apr '15

Tari Dan Bisnisnya yang Mengangkat Jajanan Cimol

Tari Agustin Founder Cemil Cimol
Cimol merupakan sebuah makanan ringan yang dibuat dari tepung kanji. Kata cimol berasal dari bahasa Sunda yang artinya aci digemol, cimol terbuat dari tepung kanji yang dibentuk bulat-bulat. Cimol biasanya dijual di sekolah atau di pedagang kaki lima, dengan bumbu tambahan seperti kacang atau bubuk cabai dan dimakan selagi hangat

Tari Agustin wanita kelahiran 27 Agustus 1988 melirik bisnis cimol sejak tahun 2009. Ketertarikannya memilih usaha cimol, lantaran kegemarannya dengan makanan ini. Dan ia merasa agak kesulitan menemukan jajanannya sewaktu kecil terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, selain itu tambahan bahan pengawet juga sangat menghawatirkan.
Awal mula Tari memulai usaha cimol dari grobak keliling, dan ketika dirinya mempromosikan cimolnya di sosial media, banyak teman-teman yang memesan cimol buatannya. Sampai akhirnya ia membuat akun twitter sendiri yang diberi nama Cemil Cimol @cemil_cimol dan mulai di jual secara online.
Dalam pembuatan cimol, Tari mendapatkan resep tersebut dari sang ibu. Dan cimol yang dijualnya tanpa menggunakan bahan pengawet, pengenyal dan pemutih.  Sehingga cimol tersebut dikirim di hari yang sama dengan kurir dan untuk keluar kota dikirim dalam bentuk mentah menggunakan paket kilat khusus.

Sebelum memulai bisnis Tari juga sempat bekerja di sebuah perusahaan photography sebagai brand marketing. Namun ia memutuskan berhenti bekerja dan fokus untuk mengembangkan usaha yang dirintisnya hingga sekarang.
Pevita Pearce 
Selain di jual secara online, Cemil Cimol eksis dijual di berbagai event bazar kuliner  seperti Market Museum, Local Taste, Local Fest dan bazar kuliner lainnya. Kesuksesan Tari dalam bisnis cimol juga tak semudah yang dibayangkan. Karena dibutuhkan konsistensi  untuk selalu menjaga kualitas rasa, dan melakukan berbagai macam inovasi ditengah maraknya persaingan bisnis kuliner yang banyak mengadopsi makanan luar  ketimbang makanan dengan cita rasa lokal.
Bermula menjalankan bisnis cimol dari gerobak keliling, menjual secara online dan event bazar. Di tahun ke-6 barulah ia memiliki tempat permanen  yang bertempat di Food Lab, Kapten Tendean No. 41 Jakarta Selatan.

Selain menjalankan bisnis, Tari tak lupa akan perannya sebagai seorang ibu rumah tangga yang harus tetap mengurus anak dan keluarga. Dalam pendidikan, Tari juga tetap semangat melanjutkan kuliah S2 di Universitas Bina Nusantara dengan konsentrasi Creative Marketing disela-sela kesibukannya.

Bagi Tari dalam berbisnis janganlah terlalu banyak teori dan planning. Mulailah sekarang juga, karena kalau  bisnis hanya dipikirkan itu namanya ide, dan bila dijalankan itu baru namanya bisnis.  Dalam berwirausaha juga tak harus menunggu memiliki modal yang besar  karena Cemil Cimol dimulai hanya dengan Rp 2 Juta.