Tampilkan postingan dengan label tities sapoetra. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tities sapoetra. Tampilkan semua postingan

Terjun di Dunia Mode, Tities Sapoetra Unjuk Gigi di JFW 2016


Membicarakan fashion memang tak ada habisnya. Tren dan bisnis di industri ini sangat dinamis. Aktor Tities Sapoetra merasakan hal tersebut yang terjadi saat ini. Sadar bahwa regenerasi di dunia hiburan sangat cepat, Tities akhirnya mencoba peruntungan di dunia fashion.
Dalam empat tahun terakhir, ia sibuk menjadi perancang busana. Banyak hal dilakukan Tities untuk bisa berkarier di dunia fesyen. Ia memasarkan hasil rancangannya lewat media sosial hingga mengikuti ajang bergengsi Jakarta Fashion Week (JFW).
Ajang tahunan JFW ini menghadirkan referensi trend fashion dan mengangkat karya para perancang bangsa. Pekan mode terbesar Indonesia yang sudah ada sejak 2008 ini juga berpotensi membuka akses pasar fashion lokal ke pasar internasional.
Ditemui Smart-Money di JFW 2016 (25/10), Senayan City, Tities bercerita mengenai hasil rancangannya yang bertajuk ‘Yeppeun’ yang berarti cantik dalam Bahasa Korea.
“Pada JFW kali ini, saya lebih menampilkan pakaian yang penuh warna untuk koleksi fall winter 2016. Saya menggunakan warna-warna seperti blue denimgreen turquoise, orange tua, dan cokelat. Sedangkan untuk bahan, saya menggunakan denimfur, satin dan menambahkan teknik sulam dan print,” paparnya.
Hasil rancangan Tities kali ini terinspirasi keindahan negeri ginseng, dan semuanya sudah ia persiapkan jauh-jauh hari. Lantaran, Tities tak ingin mengerjakan segala sesuatunya secara terburu-buru.
Dalam merancang pakaian, Tities tak mengalami banyak kesulitan. Namun, ada beberapa baju yang menggunakan teknik print yang ternyata saat dicetak membuat kain menyusut sehingga harus diulang berkali-kali.
Memiliki banyak kesibukan dan menjalankan bisnis, terkadang membuat seseorang sulit mengatur berbagai macam pengeluaran. Namun, Tities mengaku tak merasakannya karena ia sudah lama menjadi nasabah BCA.
Ia memanfaatkan fasilitas mobile banking (m-BCA). “Mobile banking BCA sangat membantu kinerja saya, baik dalam bisnis maupun keperluan sehari-hari. Biasanya saya menggunakan m-BCA untuk membayar gaji karyawan, tagihan bulanan seperti listrik, telepon, internet dan lainnya,” katanya.
Selain itu, Tities juga kerap melakukan pembayaran pembelian kain di toko langganan dengan cara transfer melalui mobile banking. “Bila menggunakan ATM, saya akan kerepotan untuk bolak-balik dari ATM ke toko. Sejak menggunakan m-BCA, hal ini sudah tak pernah saya alami lagi,” pungkasnya.

Rehat Sejenak Dari Dunia Keartisan, Tities Sapoetra Jadi Perancang Busana

 


Tities Sapoetra merupakan aktor Indonesia yang mengawali kariernya pada sebuah pemilihan majalah remaja. Kariernya mulai melesat setelah dirinya membintangi film Hantu Bangku Kosong pada tahun 2006, sejumlah judul sinetron dan FTV banyak di bintangi oleh cowok berlesung pipi ini.

Namun kini selain menjadi seorang aktor, Tities juga mencari peruntungan lain dengan menjadi seorang fashion designer, yang sudah di gelutinya kurang lebih sejak 4 tahun yang lalu. Awal mula ia tertarik di dunia fashion lantaran darah sang mama yang merupakan seorang designer baju pengantin. Dan sejak kecil secara tidak langsung  Tities sudah akrab dengan suara mesin jahit, pola, kain dan sebagainya.

Saya merasa dunia showbiz tak mungkin lama, karena  persaingannya semakin ketat dengan para pendatang baru. Ditambah produksi film sekarang tidak seperti dahulu, sekarang sudah banyak film yang aneh-aneh. Ucap pria yang kini berusia 32 tahun.

Berkecimpung di bidang fashion, Tities sangat di support oleh kedua orang tua terutama sang mamah. Karena itu sejak 4 tahun lalu, ia sangat serius dan tak tanggung-tanggung hingga dua kali mengikuti sekolah fashion demi mendalami bidang yang disukainya tersebut.


“Keluarga saya sangat mensuport pekerjaan apapun yang saya pilih, tidak ada paksaan dan mereka menyerahkan semuanya pada saya, asalkan semua dijalankan dengan happy”

Saat ini Tities memiliki 3 lini fashion yang pertama “Tities Sapoetra” yang banyak bermain di teknik print, biding, corak dan kedepannya akan bermain bordir. lini kedua “Batik Sadhana” yang memberdayakan para pengrajin batik dari berbagai daerah seperti Pekalongan. Lini ketiga “Tash The Label” merupakan ready to wear yang lebih casual dan polos. 

Dalam memproduksi hasil rancangannya Tities dibantu oleh tukang jahit dan para pengrajin, lama pengerjaan satu pakaian bisa menghabiskan waktu produksi sekitar 3-5 hari. Dan untuk  satu lembar kain santung dapat menghasilkan 3-4 pcs. pakaian.

Sedangkan untuk  harga pakaian yang dijual sangat beragam, mulai dari ratusan ribu hingga mencapai jutaan rupiah. Untuk hasil rancangannya, Tities bermain di pangsa pasar middle-up dengan target usia 20-40 tahun.

Lalu untuk memasarkan produknya, Tities memanfaatkan sosial media seperti Instagram. Karena sosial media dirasanya begitu cepat, selain menggunakan sosial media ia juga mengendorse berbagai teman-teman artis terdekat.

Sudah lama dikenal sebagai artis, pemain film dan sinetron lalu berpidah profesi sebagai fashion designer. Hal tersebut bagi Tities justru lebih memudahkan, namun sekaligus  menjadi tantangan. Karena tak jarang banyak orang yang bakal mencibir  dan butuh proses untuk membuat mereka percaya.

Itu mengapa sebabnya saya mengambil sekolah fashion di Instituto Di Moda Burgo dan LPTB Susan Budihardjo, sebagai salah satu bentuk pembuktian kalau saya bukanlah seorang designer yang hanya menjual nama. Ungkap designer yang baru saja mengeluarkan 40 koleksi outer  Batik Sadhana di Ramadhan tahun ini.