Peringatan Hari Ginjal Sedunia 2016 Kesehatan Ginjal & Anak : Hidup Sehat Sejak Sekarang
Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI) dalam
rangka Peringatan Hari Ginjal Sedunia (World
Kidney Day/WKD) yang tahun ini diperingati pada hari Kamis, 10 Maret 2016,
mengajak seluruh lapisan masyarakat, para orang tua, petugas kesehatan,
pemerintah, dan para pembuat kebijakan untuk sekali lagi menyatukan langkah
guna meningkatkan kesadaran dan mengatasi penyakit ginjal pada anak. Salah satu
langkah yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan pengetahuan kepada
masyarakat mengenai risiko penyakit ginjal sebagai akibat dari gaya hidup saat
usia muda untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang lebih sehat.
WKD tahun ini secara global mengangkat tema Kidney
Disease & Children: Act Early to Prevent It. Di Indonesia, PERNEFRI
menerjemahkan tema global ini menjadi Kesehatan
Ginjal & Anak : Hidup Sehat Sejak Sekarang, sesuai dengan kondisi lokal
yang dihadapi anak Indonesia. Kecenderungan semakin mudanya usia penderita
penyakit ginjal saat ini yang disebabkan masih kurangnya kesadaran dan
pengetahuan masyarakat akan pentingnya membiasakan pola hidup sehat dan deteksi
dini penyakit ginjal pada anak, mendorong International
Society of Nephrology (ISN) dan International
Federation of Kidney Foundation (IFKF) mengangkat tema tersebut. Di
Indonesia, peringatan WKD 2016 diselenggarakan oleh PERNEFRI dengan melakukan
beberapa kegiatan seperti simposium awam, simposium dokter, dan beberapa kegiatan lainnya.
Ketua Pernefri, dr.
Dharmeizar, SpPD-KGH, dalam konferensi Pers peringatan Hari Ginjal Sedunia 2016
mengatakan, “Prevalensi Penyakit Ginjal Kronik (PGK) di Indonesia
hampir sama dengan negara-negara ASEAN. Namun oleh karena jumlah penduduk di
Indonesia 250 juta orang, maka jumlah pasien dengan PGK menjadi besar. Beberapa
kondisi dihubungkan sebagai penyebab dari PGK, yang terpenting ialah darah
tinggi dan diabetes mellitus (DM). Sehingga sangat penting untuk mengobati dan
kontrol secara teratur bila seorang pasien mempunyai tekanan darah tinggi dan/atau DM.
Dengan mengontrol kedua keadaan itu maka PGK dapat dicegah atau dikurangi.” Lebih
lanjut dr. Dharmeizar, SpPD-KGH mengatakan, “Para orang tua juga harus mempunyai pengetahuan yang
baik mengenai deteksi dini penyakit ginjal dan membiasakan anak-anak mereka
untuk melakukan berbagai aktivitas fisik sehingga kesehatan anak-anak tetap
terjaga dengan baik.”
Menurut data dari UNICEF yaitu World Children
Report tahun 2012, Indonesia menempati urutan pertama se-ASEAN dengan angka
persentase anak yang mengidap obesitas yaitu 12,2%. Bila dibandingkan dengan
Malaysia, angka tersebut dua kali dari persentase anak yang mengidap obesitas
di Malaysia, yaitu 6,0%. Angka tersebut tentunya bukanlah angka yang
menggembirakan karena dengan tingginya tingkat obesitas pada anak- anak dan
remaja, berarti secara tidak langsung akan meningkatkan angka potensi pengidap
penyakit ginjal pada masa yang akan datang.
Sementara itu pada kesempatan yang sama, Dokter
Ahli Ginjal Anak FKUI/ RSCM, DR. dr. Sudung O Pardede Sp.A(K) mengatakan,
“Banyak sekali orang tua yang salah kaprah dengan kondisi kesehatan anak
mereka. Mereka menilai sehat atau tidaknya anak tergantung dari gemuk atau
tidaknya badan anak tersebut. Mereka beranggapan bahwa anak dengan badan yang
gemuk menandakan bahwa anak tersebut sehat. Kelebihan berat badan anak yang
tidak terkontrol dapat menyebabkan obesitas dan saat mereka dewasa hal ini akan
meningkatkan potensi mengidap berbagai penyakit termasuk penyakit ginjal.”
Salah satu partner PERNEFRI yang secara aktif mendukung
penyelenggaraan WKD di Indonesia adalah Danone AQUA. Dalam acara peringatan WKD
2016 di Indonesia, Danone AQUA diwakili oleh Health Marketing Manager Danone
AQUA, dr. Aninda Perdana B MedSc mengungkapkan bahwa, “WKD 2016 ini merupakan
kali ketujuh Danone AQUA mendukung peringatan WKD di Indonesia. Kami
berkomitmen untuk selalu berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan
pentingnya menjaga hidrasi tubuh bagi kesehatan secara umum dan kesehatan
ginjal secara khusus. Salah satu aksi nyata yang kami lakukan adalah mengajak
lebih dari 12.000 karyawan AQUA di seluruh Indonesia untuk berpartisipasi
langsung ke lingkungan sekitar dalam mensosialisasikan mengenai kesehatan
ginjal”
“Dalam mengkampanyekan gaya hidup sehat di internal
Danone Indonesia, kami juga menciptakan program SMART (Seribu Hari Pertama
Kehidupan, Makan dan Minum Sehat, Aktivitas Fisik, Resik, Tidak Merokok). Gaya
hidup SMART, yang dicanangkan oleh Danone Indonesia, merupakan salah satu
solusi untuk mencegah sejak dini faktor risiko penyakit ginjal, seperti
obesitas, diabetes, dan hipertensi. Gaya hidup SMART yaitu menerapkan pola
nutrisi yang cukup dan seimbang terutama pada seribu hari pertama kehidupan,
perencanaan makan dan minum yang teratur, lebih banyak melakukan aktivitas fisik,
manajemen resik yang baik dan tidak merokok.” Tambah dr. Aninda.
Kegiatan lain yang Danone AQUA lakukan sesuai
dengan tema Hari Ginjal Sedunia tahun ini adalah kolaborasi dengan AIESEC
Indonesia untuk menyampaikan pesan akan pentingnya menjalani gaya hidup sehat
sejak sekarang dalam bentuk berbagai aktivasi kepada anak di sekolah dan juga
komunitas lainnya.