Ir. Ciputra Bapak Properti Indonesia
foto: Riza Firli |
Ir.
Ciputra merupakan pengusaha Indonesia keturunan Tionghoa yang dikenal sebagai pengembang properti. Seperti dilansir dari
Forbes, Ciputra menempati posisi
15 dari daftar 50 orang terkaya di Indonesia pada 2016. Kekayaannya mencapai 1,5
miliar dollar Amerika.
Pria
yang akrab disapa Pak Ci ini, banyak dikagumi dan menjadi tokoh properti di Indonesia. Ia banyak membangun perumahan, pusat perbelanjaan, tempat
rekreasi, dan pada bidang pendidikan Ciputra memiliki sekolah dan universitas.
Bagi kamu yang ingin mengenal lebih dalam sosok Ciputra. Berikut 8 hal menarik
dari perjalanannya yang menginspirasi:
1. Masa Kecil
Ciputra memiliki
nama lahir Tjie Tjin Hoan, lahir di Parigi Sulawesi Tengah 24 Agustus 1931(85
Tahun). Saat kecil Ciputra sempat mengalami kesulitan hidup karena sang Ayah
Tjie Siem Poe ditangkap oleh tentara Jepang karena dianggap mata-mata, setelah
kejadian tersebut sang Ayah tidak pernah kembali.
source: Youtube |
Lahir di Sulawesi
Tengah, Ciputra dibesarkan di Gorontalo. Masa perang dan penjajahan membuatnya
lulus Sekolah Dasar (SD) di usia 16 tahun. Beranjak remaja Ciputra melanjutkan
Sekolah Menengah Atas (SMA) di Manado dan melanjutkan pendidikan di Institut
Teknologi Bandung (ITB) agar suatu hari kelak bisa menjadi arsitek.
3. Awal Karier
Sejak kecil Ciputra
sudah giat bekerja membantu keluarga terutama ketika sang ayah sudah tiada.
Ketika masih berstatus mahasiswa arsitektur
ITB, Ciputra bersama teman
kuliahnya Ismail Sofyan dan Budi Brasali mendirikan perusahaan konsultan
arsitektur bernama PT Daya Cipta. Kala itu ketiganya sudah mendapatkan kontrak
kerja yang nilai lumayan besar.
source: blog.edx.org |
6. Pemimpin Sukses
Sejak sekolah
hingga kuliah Ciputra senang belajar bersama-sama dan ia sering ditunjuk
sebagai ketua kelompok. Dengan bekal kepemimpinan tersebut, tak heran Ciputra
berhasil menjadi pemimpin di tiga perusahaan seperti Jaya Group , Metropolitan Group, dan Ciputra
Group.
source: cdc.ulm |
Saat membangun
kawasan Ancol dan Dunia Fantasi (Dufan), Ciputra terinspirasi dari Disneyland yang berada di
luar negeri. Proyek yang awal dibangun
pada 1954 ini, dibiayai dengan dana pinjaman dari Bank milik Pemerintah. Pada 2014 pendapatan PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk.
dari real estate, tiket, hotel dan
restoran mencapai Rp1,01 triliun dengan laba bersih Rp 235 miliar.
5. Membangun Kota Satelit
Selain membangun
kota Jakarta, Ciputra juga membangun kota satelit seperti Bintaro, BSD, Pantai
Indah Kapuk, Pondok Indah dan juga kota-kota lain di Indonesia.
source: tangselpos |
7. Krisis Ekonomi
Sekitar tahun 1997
dampak krisis ekonomi sudah cukup terasa. Hal ini membuat beberapa perusahaan Ciputra
seperti Bank Ciputra dan Asuransi Jiwa Ciputra Allstate, yang baru saja seumur
jagung terpaksa ditutup.
source: Lasdipo |
Namun dengan adanya
kebijakan moneter pemerintah dan diskon bunga dari beberapa Bank. Ciputra
berkesempatan untuk merestrukturisasi
utang-utangnya. Saat ini Ciputra group telah bangkit bahkan tidak hanya
membangun Indonesia, tetapi juga melakukan pembangunan diluar negeri seperti India,
kamboja, dan Tiongkok.
8. Memajukan Pendidikan
Di usia ke-75, Ciputra terjun untuk mengembangkan pendidikan di Indonesia. Ia mendirikan sekolah dan Universitas Ciputra yang menitik beratkan pada pembelajaran kewirausahaan atau entrepreneurship.
Para lulusannya disiapkan menjadi entrepreneur karena entrepreneur adalah cara terbaik untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia. Ciputra tidak hanya mendirikan sekolah elit saja, tetapi juga mendirikan sekolah yang lebih menengah, bahkan tersedia kuliah gratis secara online di Universitas Ciputra entrepreneurship Online (UCEO).
source: ciputrarecruitmentcenter |
Para lulusannya disiapkan menjadi entrepreneur karena entrepreneur adalah cara terbaik untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia. Ciputra tidak hanya mendirikan sekolah elit saja, tetapi juga mendirikan sekolah yang lebih menengah, bahkan tersedia kuliah gratis secara online di Universitas Ciputra entrepreneurship Online (UCEO).
“Dengan entrepreneur maka kita memiliki
kemerdekaan untuk menciptakan keinginan kita sendiri” – Ir. Ciputra