Perjalanan Ayu Gani di Industri Modeling dan Fashion

shares


Ayu Lestari Putri Gani (24) atau lebih dikenal dengan Gani, merupakan salah satu model Indonesia yang namanya melambung sejak menjadi juara pertama pada ajang Asia’s Next Top Model Cycle 3 yang disiarkan TV berbayar Star World.

Karier Gani di dunia model profesional dimulai sejak dirinya menjadi juara favorit Wajah Femina 2011. Sebelumnya Gani pernah membintangi beberapa iklan pada tahun 2009-2010 seperti Biskuit Selamat, Kacang Mayashi, Biore, SLI 007, dan menjadi model Lu’vaze Salon.
Wanita yang hanya memiliki tinggi badan 173 ini, sempat diragukan kemampuannya karena memiliki tubuh pendek oleh Alex Perry salah satu juri di Asia’s Next Top Model.

Namun kritikan pedas dewan juri, membuat Gani berhasil membuktikan kalau model bertubuh pendek bukan berarti tidak bisa apa-apa. Berkat konsistensi dan keinginan kuatnya, Gani berhasil memukau dewan juri saat berjalan di catwalk maupun pada sesi pemotretan.

Saat mengikuti Asia's Next Top Model, Gani berhasil mendapatkan predikat foto terbaik pada episode ke-6 saat pemotretan dengan Zalora dan episode ke-12 pada pemotretan dengan Harper’s Bazaar. Setelah menjadi pemenang Asia’s Next Top Model, Gani dikontrak oleh Storm Model Management yang berbasis di London, Inggris.

Sebelum memiliki jadwal yang padat, Gani yang merupakan penggemar makanan sehat. Ia pernah berbisnis overnight oats yang ia buat sendiri dengan nama Dietory. Memanfaatkan jejaring sosial Instagram, Gani membuat overnight oats yang dijual kepada teman-temannya sesama model.

Ide bisnis overnight oats berawal dari kesulitannya mencari sarapan pagi, mengingat model harus standbye untuk acara fashion show sejak jam 5 pagi. Sayang bisnis rumahan yang dirintisnya terpaksa ditinggalkan, mengingat jadwal Gani yang semakin di dunia modeling.

Untuk karier internasional Gani di London, terbilang cukup mulus karena persaingan disana untuk model wajah Asia tidak terlalu banyak. Gani banyak dipakai apabila ada klien yang membutuhkan wajah berparas Asia.

Industri model di London juga sudah mengklasifikasikan model-modelnya berdasarkan tipe. seperti ras Asia dan bule. Justru industri model di Indonesia memiliki persaingan lebih ketat, mengingat banyak wajah-wajah cantik yang mendominasi.

Di London, model tidak dituntut hanya tampil cantik tetapi model harus unik, berkarakter bahkan ada fotografer yang menggunakan model tanpa makeup dengan pose-pose yang aneh.

Baru-baru ini, Gani  berkolaborasi dengan salah satu brand lokal asli Indonesia yaitu Minimal. Dalam kolaborasi tersebut, Minimal mengeluarkan koleksi yang bertajuk Gani Loves Minimal.

Walaupun bukan Gani sendiri yang mendesain semua koleksi-koleksi tersebut, tetapi ia ikut memilih dan menenutukan mana busana yang sangat mewakili karakternya. Seperti tema Bohemian yang sangat kental dengan gaya 70-an, Monocrome dengan produk basic dan staple, hingga  Sweet Romantic berupa evening dress yang didominasi warna abu-abu dan merah.

Dalam urusan penampilan, wanita yang pernah mendapatkan beasiswa performing art di Cincinnati, Ohio Amerika Serikat ini. Sebenarnya adalah tipe wanita yang cukup cuek walaupun ia sudah menjadi model internasional. Gani lebih senang menggunakan celana ketimbang rok, tidak suka menggunakan sepatu berhak tinggi, bahkan jarang menggunakan makeup kecuali untuk sebuah acara.


riza firli/ smart-money/ nov 2015

Related Posts