FEDI NURIL JADI AYAH ! Dalam "Ayah Menyayangi Tanpa Akhir"



Setelah meraih sukses melalui film Surga Yang Tak Dirindukan yang menduduki puncak film Box Office tahun 2015, MD Pictures kembali hadir dengan film terbarunya yang berjudul AYAH MENYAYANGI TANPA AKHIR (AMTA), siap tayang mulai tanggal 29 Oktober 2015 di bioskop seluruh Indonesia. 

Ada yang berbeda dari film produksi MD Pictures kali ini. Manoj Punjabi selaku Produser sekaligus CEO MD Corp, memberi kepercayaan kepada Hanny R. Saputra yang pernah menggarap film Di Bawah Lindungan Ka'bah tahun 2011 lalu, untuk bertindak sebagai sutradara sekaligus produser dalam film AMTA yang diangkat dari buku berjudul serupa karya Kirana Kejora

Film bergenre drama ini akan diperankan oleh Fedi Nuril yang sukses berperan dalam film Surga Yang Tak Dirindukan pada bulan Juli lalu, didukung juga oleh artis berbakat lainnya seperti Naufal AzharKelly TandionoAmanda RawlesNiken AnjaniAde Firman Hakim dan Niniek L. Karim.

Film AMTA terinspirasi dari sebuah kisah nyata. Bercerita tentang Juna (Fedi Nuril) yang jatuh cinta kepada seorang gadis Jepang bernama Keisha (Kelly Tandiono). Hubungan keduanya tidak disetujui oleh pihak keluarga Juna yang orang Jawa tulen masih keturunan ningrat. Bagi Juna, tak ada satu hal pun yang mampu menghentikan cintanya terhadap Keisha, sekalipun keluarga. Akhirnya mereka tetap menikah dan menjadi sepasang suami istri. Kisah cinta keduanya berbuah manis hingga dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Mada (Naufal), sekaligus ditimpa musibah yang datang secara bersamaan. Saat malam kelahiran Mada, Juna harus merelakan kepergian Keisha untuk selamanya. Alhasil Juna lah yang harus merawat dan membesarkan anaknya seorang diri. Seluruh cinta dan kasih sayang ia curahkan untuk anak semata wayangnya ini. Setelah Mada beranjak remaja, lagi-lagi Juna dihadapkan pada kenyataan pahit dan menyakitkan, Mada divonis mengidap penyakit yang mematikan. Apakah untuk kedua kali dalam hidupnya Juna harus kehilangan orang yang dicintainya? Adilkah ini semua bagi Juna?. Silahkan lihat kelanjutannya tanggal 29 Oktober 2015.

Ini adalah kali pertama MD Pictures memberi kesempatan kepada pihak luar untuk menjabat sebagai sutradara sekaligus produser dalam film produksinya. "Saya percaya sukses itu bisa diraih bila kita mau belajar, kerja keras, punya bakat dan kesempatan. Saya akan memberi kesempatan bagi sineas-sineas berbakat untuk mencurahkan ide dan menghasilkan karya terbaiknya bagi kemajuan perfilman di Indonesia. Semoga saja AMTA bisa diterima dengan baik dan dinikmati oleh banyak orang, syukur-syukur bisa ada hikmah yang dipetik dari menonton film ini". Demikian Manoj bertutur.

Jangan lewatkan AYAH MENYAYANGI TANPA AKHIR, mulai 29 Oktober 2015 di seluruh bioskop di Indonesia!!!​

Pacific Place Kembali Raih Penghargaan Anugerah Pelangi




Jakarta, 28 Oktober 2015  Upaya PT Pacific Place Jakarta untuk menjalankan praktik ramah anak sejak tahun 2012 berbuah manis. Pada hari Selasa, 3 November 2015 bertempat di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,  PT Pacific Place Jakarta menerima penghargaan Anugerah Pelangi untuk kedua kalinya dari Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia (APSAI). Penghargaan diserahkan oleh Ketua APSAI Luhur Budijarso dengan disaksikan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Susana Yembise.

Anugerah Pelangi merupakan bagian dari proses sertifikasi nasional terhadap perusahaan atau sektor swasta lainnya yang menunjukkan komitmen dan kepedulian mereka terhadap anak dalam penerapan konvensi hak-hak anak.

“Penghargaan diberikan kepada perusahaan setelah melalui proses asesmen dan penilaian yang ketat ditambah dengan verifikasi lapangan, kriteria yang dinilai mengacu pada Prinsip-Prinsip Dunia Usaha dan Perlindungan terhadap Hak Anak,” ungkap Luhur Budijarso.

Menurut Luhur, pada tahun ini ada delapan perusahaan yang mendapatkan penghargaan, dan dalam melakukan penilaian pihaknya mengundang para dewan penilai yang terdiri dari pengurus APSAI serta pihak independen terdiri dari pakar psikologi, komunikasi, dan pejabat dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

VP Operation Support Services PT Pacific Place Jakarta, Ishak A. Muin, menjelaskan bahwa Pacific Place sebagai anggota APSAI merasa bangga dapat menerima Anugerah Pelangi dengan kriteria yang tinggi, karena ini merupakan pengakuan atas kiprah dan konsistensi Pacific Place dalam menerapkan kebijakan dan praktek bisnis yang mendukung hak anak di lingkungan kerja, produk, serta kegiatan sosial.


“Penghargaan ini adalah motivasi bagi kami untuk terus berkiprah dalam upaya mendorong perlindungan dan pemenuhan hak anak melalui penyediaan fasilitas dan layanan, integrasi prinsip-prinsip perusahaan layak anak ke dalam kebijakan dan prosedur serta keputusan- keputusan bisnis,” tambah Ishak.

Managing Director LinkedIn Asia Pasifik bergabung dengan PropertyGuru sebagai Presiden



Jakarta, 4 November 2015 – PropertyGuru, grup perusahaan portal properti terkemuka di Asia yang menaungi Rumah.com, dengan bangga mengumumkan penunjukkan eksekutif dari LinkedIn, Hari Krishnan, sebagai President and Chief Business Officer (CBO), efektif 1 Januari 2016. Di posisi yang baru ini, Hari akan fokus dalam memimpin dan menggerakan pertumbuhan bisnis secara regional bekerja sama dengan para Country Manager dan tim Sales Enablement di Singapura, Malaysia, Thailand dan Indonesia.

Hari saat ini menjabat sebagai Managing Director, di LinkedIn Asia Pasifik dan Jepang, di mana ia memimpin lebih dari 1.000 karyawan dengan 10 kantor untuk menciptakan dan memberikan nilai lebih kepada 78 juta anggota serta klien. Dia bergabung dengan LinkedIn sebagai karyawan pertama di Asia pada tahun 2009, dan menjabat sebagai Country Manager di India sebelum dipromosikan ke posisi sekarang. Hari memiliki pengalaman lebih dari 15 tahun kepemimpinan dan membuat strategi dalam mengenalkan brand¸serta memberikan pendapatan dan monetisasi untuk teknologi dan social media di seluruh Asia Pasifik. Sebelum terjun di LinkedIn, Hari melakukan penetrasi ke pasar internet dengan membawa dua perusahaan internet yang berkembang dengan pesat ke pasar India dan telah bekerja sebagai pemimpin di perusahaan, seperti Fox Interactive Media, Yahoo! dan Cisco. Ia juga pernah bekerja sebagai Vice President for Product Management & Marketing di Travelguru selama pertumbuhan portal travel di India berlangsung.

Steve Melhuish, Chief Executive Officer (CEO) dan Co-founder dari PropertyGuru Group mengatakan, “PropertyGuru adalah pemimpin pasar di tiga dari empat negara yang telah kami operasikan dan kami senantiasa tumbuh dengan cepat. Dengan senang hati saya menyambut baik kedatangan Hari untuk memimpin aktivitas bisnis kami secara regional. Saya menantikan saat bekerja berdampingan dengannya dan kepemimpinan kami berdua akan membawa bisnis Property Guru Group ke level selanjutnya.”

Hari pertama kali menggunakan portal PropertyGuru pada saat ia dipindahkan ke Singapura. Berbicara tentang penunjukkan ini, ia menambahkan, “PropertyGuru identik dengan proses pencarian hunian di Singapura. Sebagai pelanggan yang happy, saya sangat bersemangat kini dapat membantu perusahaan ini untuk dapat tumbuh di Asia. Merupakan sebuah kehormatan bagi saya bergabung bersama Steve dan tim di perusahaan ini dan mengelevasi proses pencarian rumah. Mewakili pencarian yang unik dan tersedia di platform kami, dan dengan bermitra lebih dekat dengan agen real estate dan developer di wilayah regional, kami akan menjadi platform untuk semua orang yang ingin memiliki rumah impian.”


Hari memperoleh penghargaan ‘Alumni Distinguished’ dari Fakultas Teknik, Universitas Mumbai, dan tercantum dalam daftar ‘Business of The Day‘ sebagai ‘India Hottest Young Executives’. Ia juga sering menjadi pembicara di INSEAD dan Singapore Management University (SMU) dan pada tahun 2015 menjadi pembicara utama di SP Jain School of Global Management. Hari juga menduduki jabatan di U2opia Mobile, perusahaan pembuat aplikasi, dan TIE (The Indus Entrepreneurs) chapter Singapura, perusahaan nirlaba yang berfokus kepada pengembangan kewirausahaan. Hari juga memegang gelar MBA di jurusan Manajemen Keuangan dari INSEAD dan M.S. dalam bidang Telekomunikasi dari Universitas Colorado di Boulder.

Priscilla Listia Sukses Pamerkan Batik di Vancouver Fashion Week 2016


Batik adalah salah satu ikon budaya Indonesia yang sudah diakui UNESCO sebagaimasterpieces of the oral and intangible heritage of humanity pada 2 Oktober 2009. Setiap tanggal tersebut juga ditetapkan pemerintah  sebagai Hari Batik Nasional.
Batik saat ini digemari oleh hampir seluruh lapisan masyarakat disegala usia, karena pakaian batik tidak lagi terkesan kaku yang hanya dikenakan pada acara-acara resmi yang bersifat formal.
Banyak perancang mode tanah air yang semakin kreatif dalam menciptakan pakaian batik yang lebih modern, sehingga batik terlihat lebih trendy dan up to date. Priscilla Listia salah satu perancang Indonesia yang baru saja sukses memamerkan koleksi batiknya ke kancah fashion week international di Vancouver Kanada.
Dalam acara Vancouver Fashion Week Spring/Summer 2016, Priscilla dengan brand ready to wearmiliknya MIA AMICA. Memamerkan 16 rancangan pakaian wanita modern yang dipadukan dengan batik dengan tema “Blue Zone” yang didominasi  warna biru dan putih.
Pagelaran fashion berskala international yang diselenggarakan dari 28 September – 4 Oktober  2015 tersebut, dihadiri oleh 100 designer partisipan dari berbagai negara. Dan Indonesia patut berbangga karena bertepatan pada hari batik di Indonesia, di belahan negara lain tepatnya di Chinese Cultural Centre of Greater Vancouver batik sedang diperagakan.


Selain memperkenalkan batik di kancah international, Priscilla juga satu-satunya designer yang menggunakan lagu Indonesia sebagai backsound. Ia memilih lagu “Seruan Kebaikan” yang dinyanyikan oleh Citra Scholastika. Menurutnya lirik lagu tersebut sangat memberikan inspirasi, musiknya yang ceria sangat mengintepretasikan dengan baju yang ia buat.
Bisa berkesempatan mengikuti fashion week diluar negeri, juga tak pernah dibayangkan oleh Priscilla sebelumnya. Karena ia baru terjun ke dunia fashion pada 2012 sejak resign dari perusahaan tempatnya bekerja.
“Awalnya saya hanya ingin menjadi penjual baju tapi demi mendalami bisnis fashion saya belajar di dua sekolah fashion pada tahun 2013, yakni di Bunka Academy dan Abineri Ang Atelier et Creatur de Mode”, Jelasnya kepada Smart Money.
Setelah bisa merancang pakaian, Priscilla mencari tukang jahit  yang ia temukan melalui internet. Pertama kali ia membuat 30 pakaian, yang kemudian dijual ke teman-teman terdekat sambil coba-coba.
Pada 2014 akhirnya Priscilla  memperkenalkan MIA AMICA pada publik pertama kali di GenieWoman Festival dan Indonesia Fashion Week 2015. Dari situ bak gayung bersambut, rancangan Priscilla dilirik oleh pihak penyelenggara Vancouver Fashion Week yang tiba-tiba menghubunginya melalui e-mail.
Awalnya Priscilla meragukan e-mail tersebut, karena tak jarang banyak penipuan terjadi di dunia maya. Namun karena ada rekannya  yang bekerja di kepolisian Vancouver, akhirnya ia menanyakan keberadaan organisasi dan kebenaran dari acara tersebut pada rekannya.
Setelah itu segala urusan dan negosiasi antara ia dan pihak penyelenggara Vancouver Fashion Week hanya terjalin melalui e-mail. Ketika proses administrasi selesai, Priscilla mulai membuat baju yang akan ia pamerkan di Vancouver Fashion Week S/S 2016. Dibutuhkan waktu sekitar 1,5 bulan baginya untuk menyelesaikan ke-16 baju tersebut.
Selama di Vancouver, Priscilla sering melakukan pembayaran menggunakan kartu kredit BCA. Baginya BCA sangat membantu dan memudahkannya baik untuk kebutuhan bisnis maupun sehari-hari.
“Saya sering menggunakan Klik BCA untuk segala transaksi karena sangat praktis dan bisa dilakukan dari mana saja”. Ucap designer yang sedang sibuk persiapan Jakarta Fashion Week 2016.

Kisah Hendy Setiono Lahirkan Waralaba Kebab Turki Baba Rafi


Kisah Hendy Setiono Lahirkan Waralaba Kebab Turki Baba Rafi
Kisah Hendy Setiono Pendiri Baba Rafi 


Kebab merupakan kudapan khas Timur Tengah yang kini mudah dijumpai di Indonesia. Di Turki sendiri, kebab biasanya terbuat dari daging kambing. Di Indonesia, kebab umumnya terbuat dari daging sapi giling yang diolah dengan bumbu-bumbu khusus.
Baba Rafi merupakan salah satu merek kebab terkenal di Indonesia. Baba Rafi kini juga sudah menggunakan sistem franchise atau waralaba. Saat ini, ada lebih dari 1.200 outlet kebab di seluruh Indonesia dan beberapa negara lainnya seperti Singapura, Malaysia, Filipina, Brunei, Sri Langka, Tiongkok, hingga Belanda.

Hendy Setiono dan istri, Nilam Sari, merupakan orang dibalik suksesnya Kebab Turki Baba Rafi. Pasangan yang menikah muda di usia 19 tahun ini mulai bisnis dengan modal Rp4 Juta.

Saat itu, Hendy masih duduk di bangku kuliah di ITS, Surabaya sebelum akhirnya memutuskan berhenti kuliah pada semester 4 dan fokus memulai usaha. Pasangan ini sebenarnya bukan berasal dari keluarga pengusaha, atau berlatar kuliner.

Meski demikian, keduanya kerap mengikuti seminar dan pelatihan, baik soal wirausaha maupun kuliner. Pertama kali berbisnis, hotdog dan burger menjadi produk pertama mereka.

Bermodal bahan-bahan yang mereka beli di supermarket yang tinggal dipanaskan, omzet harian pasangan ini pada 2003 mencapai Rp400 Ribu. Setelah setahun berbinis, bisnis ini akhirnya berkembang menjadi 6 outlet.

Tiba-tiba, muncul pesaing yang bisnisnya berkembang sangat pesat dan mempengaruhi omzet mereka. Terpaksa, 6 outlet burger dan hotdog yang mereka miliki, tutup satu persatu.

Saat mengalami kegagalan dalam bisnis, Nilam dan Hendy tak merenungi nasib begitu saja. Mereka memilih mengunjungi orang tua mereka di Qatar. Tiket ke Qatar mereka dapat dari orang tua mereka yang memiliki 2 kali jatah tiket pesawat.

Saat berada di Qatar, Nilam dan Hendy banyak melihat tukang kebab berjualan di pinggir jalan. Dari situ, mereka terinspirasi menjual kebab di Indonesia. Awalnya, mereka mencoba membuat kebab dengan bumbu yang mendekati rasa aslinya, seperti rasa kapulaga dan cengkeh.

Sayangnya, harga pokok untuk kedua rasa ini sangat mahal. Kemudian, pasangan ini memodifikasi cita rasa yang lebih lokal agar sesuai dengan lidah orang Indonesia dan memiliki harga jual lebih murah.

Setelah menemukan resep yang cocok, mereka kembali membuka Kebab dengan gerobak yang kemudian diberi nama Kebab Turki Baba Rafi. Rafi adalah nama anak pasangan ini, dan baba memiliki arti ayah. Jadi, Kebab Turki Baba Rafi memiliki arti, Kebab Turki Ayahnya Rafi.

Pada 2005, kebab Turki Baba Rafi menggunakan sistem franchise atau waralaba. Untuk menunjang SDM karena turn over pegawai yang tinggi, Kebab Turki Baba Rafi mendirikan Baba Rafi Academy.

Lulusan akademi ini sudah terlatih membuat kebab dan ditempatkan di outlet-outlet yang membutuhkan karyawan. Dalam menjalankan bisnis, pasangan memiliki moto LETAM, Lihat peluang, Evaluasi peluang, Tiru cara yang mungkin bisa diadopsi, Amati caranya dan lakukan, Modifikasi cara yang telah dipilih.

PT Kebab Baba Rafi Indonesia juga memiliki merek lain seperti Ayam Bakar Mas Mono, Bebek Garang, Cokro Tela Cake, Piramizza, dan Voila yang dikembangkan menjadi bisnis waralaba.


by: Riza/ smart-money.co / Sep 2015

Kegagalan Membuat Yasa Singgih Menjadi Jutawan Muda


Ketika banyak orang yang menunggu lulus kuliah untuk memulai bekerja atau berbisnis dan memiliki penghasilan. Yasa Singgih pria kelahiran Bekasi,  23 April 1995 ini memiliki omzet  ratusan juta saat berusia 19 tahun.

Yasa membangun brandnya sendiri yang ia berinama Mens Republic, menjual berbagai kebutuhan fashion pria mulai dari kaos, jaket, sepatu, sandal, hingga underwear. Yasa memulai bisnis ketika masih duduk di bangku SMA, ketika itu ia memiliki kondisi dimana orang tuanya sakit sehingga ia kepepet mencari uang sendiri untuk memenuhi kebutuhannya.

Awal mula mencari uang Yasa tidak langsung terjun pada dunia bisnis, tetapi ia menjadi MC di acara-acara ulang tahun. Setelah itu ia mulai berjualan menjadi reseler dari barang pinjaman yang dijual secara online.

Terjun pada dunia bisnis memang tidak semudah yang dibayangkan, terlebih saat itu Yasa memulai bisnisnya secara otodidak di usia belia. Yasa pernah mengalami beberapa kali kegagalan dalam berbisnis contohnya ketika berbisnis lampu hias. Usaha lampu hias terpaksa gulung tikar karena ia kehilangan supplier.

Dari semua kegagalan, kerugian paling parah dialami Yasa ketika duduk di SMA kelas 3. Saat banyak anak yang tegang bahkan stres menghadapi Ujian Nasional, Yasa justru harus menanggung beban yang lebih berat karena dirinya mengalami kerugian hingga Rp 100 Juta dari bisnis kuliner.

Namun kegagalan demi kegagalan justru membuat mahasiswa Binus ini banyak belajar dan makin mantap untuk fokus membangun bisnis. Kegagalan justru mengantarkan Yasa pada kesuksesan usia muda, karena ia memiliki prinsip tidak mau kuliah dengan uang orang tua. Maka mau tak mau ia harus bangkit dari kegagalan.


Setelah sukses berbisnis dan mewujudkan mimpi-mimpinya di usia muda. Yasa juga tak pelit untuk berbagi ilmu dan pengalamannya melalui buku Never Too Young To Become A Billionaire,  ia juga kerap kali diundang untuk mengisi seminar dari kampus ke kampus, bahkan membuat seminar sendiri mengenai enterpreneur dari pengalamannya tersebut.

Setiap orang memiliki jatah gagal masing-masing kalau kita bisa menghabiskan jatah gagal di usia muda kenapa harus tunggu tua? Lebih baik kehilangan masa muda dari pada masa depan – Yasa Singgih-

Makeup Bali modifikasi jadi pemenang di JWF 2015

 

Weddingku dan Radyatama tahun ini kembali menggelar Jakarta Wedding Festival (JWF) 2015. Acara ini merupakan wedding festival terbesar dan terlengkap di Asia yang di helat di JCC Senayan selama tiga hari 14-16 Agustus. 

Tahun ini lebih dari 500 vendor pernikahan yang turut berpartisipasi mulai dari vendor pernikahan yang ada di Jakarta, Bali, dan beberapa kota besar lainnya di Indonesia. 

JWF 2015 tidak hanya sebagai tempat bagi para calon pengantin yang ingin mempersiapkan pesta pernikahan. Tetapi banyak acara yang digelar dalam memeriahkan acara terebut, salah satunya lomba makeup tradisional modifikasi yang diselenggarakan pada hari pertama (14/8).

Lomba makeup tradisional modifikasi di JWF 2015 kali ini mengusung tema “Gebyar Indonesia” tribute to Ibu Tien Santoso. Merupakan seorang perias pengantin terkenal yang pernah dipercaya menangani pernikahan putra presiden pertama RI, Bayu Soekarno Putra. Dan beliau juga merupakan seorang dosen yang pernah mengajar program studi tata rias, jurusan Ilmu Kesejahteraan Keluarga di Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta.


Lomba tersebut diikuti oleh 20 finalis yang telah di seleksi dari seluruh Indonesia. Dengan 45 menit waktu yang diberikan masing-masing peserta untuk menyelesaikan riasan pengantin. Khusus bagi peserta yang menggunakan teknik paes yakni lekukan pada dahi, diberikan waktu tambahan 30 menit.

Arief Anang Purnomo salah satu finalis no. Urut 4 dengan tema Bali modifikasi. Keluar sebagai pemenang dengan nilai 1750 dan berhak mendapatkan hadiah uang tunai senilai Rp 2juta, piala serta voucher dari Ultima senilai Rp 1,5 juta.

Dalam pesiapan lomba kali ini diakui pria yang berprofesi sebagai makeup artist sejak tahun 2011 ini, begitu mepet. Awalnya ia mendapatkan info lomba di JWF 2015 dari seorang teman sesama perias. Lalu mendaftarkan diri melalui e-mail dengan mengirimkan contoh makeup ke panitia weddingku.

Setelah lolos ia langsung memikirkan konsep dan memilih model yang sesuai dengan tema atau karakter yang diangkatnya, yakni Bali Modifikasi. Tingkat  kesulitannya adalah membuat Srinadi untuk pengantin Bali agung modifikasi. 


Untuk teknik makeup Bali modifikasi, Arief menggunakan teknik 4D yaitu membaurkan warna eyeshadow lebih dari tiga warna pada bagian kelopak mata.

Teknik makeup 4D  jarang sekali digunakan pada lomba-lomba makeup, mengingat tingkat kesulitan dan waktu pengerjaannya yang lama. Inilah yang menjadi nilai plus pada hasil akhir yang ia buat.

Sedangkan dalam pemilihan bedak dan foundation dibuat seringan mungkin. Sehingga warna yang dihasilkan tampak terlihat lebih natural tidak seperti topeng.

“Lomba kali ini banyak sekali memberikan saya wawasan tentang pengantin nusantara, tata cara serta pakem dari pengantin adat. Modifikasi tetapi tetap ada benang merahnya” Ucap Arief.