6 Tips Mengatur Keuangan Untuk Keluarga Baru

Mengatur keuangan bukanlah perkara mudah, apalagi bagi kamu yang baru menikah. Kebutuhan yang biasa kamu keluarkan untuk seorang diri, sekarang harus memikirkan pengeluaran bersama untuk keberlangsungan rumah tangga.


Agar tidak terjadi defisit keuangan, diperlukan perencanaan keuangan yang matang agar kebutuhan harian dan juga kebutuhan di masa depan dapat terpenuhi dengan baik.


Berikut 6 tips keuangan untuk keluarga baru yang bisa kamu terapkan :

#1 Menghitung jumlah income 

Pertama kamu harus menghitung jumlah pendapatan bulanan yang didapat baik dari gaji ataupun usaha yang kamu jalankan. Jumlah ini nantinya, sangat penting untuk menetapkan anggaran pengeluaran dan mengalokasikan pos-pos anggaran.


#2 Buat skala prioritas

Saat berkeluarga pastinya pengeluaran kamu akan bertambah. Untuk itu cobalah buat skala prioritas dengan memisahkan kebutuhan dan keinginan.

Kebutuhan merupakan hal yang harus segera dipenuhi atau harus dilakukan karena mempengaruhi keberlangsungan hidup misalnya makan dan minum. Sedangkan keinginan merupakan harapan yang tidak harus segera dipenuhi atau bisa ditunda misalnya traveling dan hiburan.

Jika kamu sudah mengetahui dan memisahkan keduanya, maka akan memudahkan kamu untuk menentukan anggaran.


#3 Membuat Anggaran
Selanjutnya kamu harus membuat anggaran karena ini akan memudahkan kamu dan pasangan untuk memonitor pengeluaran keluarga.

Cara paling mudah kamu bisa mencatat total pemasukan dan pengeluaran mulai dari pengeluaran harian hingga pengeluaran bulanan.

Setelah itu, kelompokan  pengeluaran berdasarkan kebutuhannya seperti kebutuhan primer, sekunder maupun tersier.


#4 Pisahkan Rekening Tabungan dan Operasional

Cobalah pisahkan rekening yang digunakan untuk tabungan dan operasional rumah tangga. Dengan memisahkannya, maka pengeluaran dan pemasukan kamu tidak akan tercampur dan nantinya akan memudahkan kamu dalam memisahkan pos-pos anggaran sesuai kebutuhan.


#5 Melakukan Penghematan

Hemat disini bukan berarti harus pelit, tetapi kamu bisa melakukan pengeluaran dengan cara yang lebih efektif. Misalnya mengurangi makan di luar dengan memasak sendiri, mengurangi nonton ke bioskop dan menggantinya dengan langganan streaming film di rumah.


#6 Rencanakan Keuangan Masa Depan 

Tak hanya merencanakan keuangan yang sedang berlangsung, kamu juga harus merencanakan keuangan keluarga di masa depan. Selain menabung, coba lirik beberapa instrumen investasi yang dapat digunakan untuk biaya pendidikan anak hingga kesehatan keluarga.


#7 Jika Memiliki Cicilan
Saat sudah berumah tangga, tak dipungkiri kebutuhan semakin banyak. Untuk membeli barang atau kebutuhan dengan cicilan diperbolehkan asalkan kamu memiliki kemampuan membayar. Sebaiknya jumlah cicilan tak melebihi 30 persen dari penghasilan kamu dan gunakanlah untuk membeli kebutuhan produktif.

5 langkah penting sebelum menyiapkan dana darurat



Dana darurat merupakan dana terpisah yang tak boleh kita lupa sisihkan tiap bulan dari penghasilan kita. Sebab dana ini, akan dipergunakan untuk keadaan yang benar-benar darurat seperti sakit, pemutusan hubungan kerja (PHK), bencana alam atau musibah lainnya diluar kendali kita. 

Namun sayangnya, tingkat kesadaran masyarakat Indonesia untuk memiliki dana darurat masih sangat rendah. Berdasarkan survei yang dikeluarkan Nielsen, hanya 16 persen responden yang memilikinya. 

Sedangkan survei yang dilakukan Lifepal mengungkap 90,7 persen orang Indonesia tidak memiliki dana darurat. Coba bayangkan bagaimana jadinya jika kamu dalam keadaan darurat tapi tidak ada tabungan sama sekali. Pasti akan bingung bukan ? 

 Nah, agar tidak bingung untuk mempersiapkan dana darurat. Berikut 5 langkah yang harus kamu lakukan : 

1. Hitung besaran pengeluaran rutin dan wajib tiap bulan 
Jumlah menabung ideal untuk dana darurat bagi setiap orang berbeda-beda. Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah menghitung pengeluaran rutin yang wajib yang harus dibayarkan setiap bulan. Lalu, apakah cash flow atau arus kas kamu setiap bulan positif (ada sisa) atau tidak ?

2. Kebutuhan Setiap Orang Berbeda
Setelah mengetahui cash flow, coba cek kembali adakah tanggungan yang harus kamu tanggung setiap bulan? Bagi kamu yang single, kamu bisa menyiapkan kira-kira 3 bulan pendapatan atau pengeluaran rutin. Sedangkan bagi yang sudah berkeluarga, dengan dua tanggungan bisa menyiapkan 6 hingga 9 bulan pendapatan atau pengeluaran rutin bulanan. Ingat semakin banyak yang kamu tanggung, semakin besar dana darurat yang harus kamu persiapan. 

3. Jika Memiliki Hutang 
Coba cek kembali apakah kamu memiliki hutang ? Jika kamu memilki hutang konsumtif, sebaiknya harus dilunasi terlebih dahulu. Sedangkan, jika kamu memiliki hutang yang bersifat produktif pastikan jumlahnya tidak lebih dari 30 persen penghasilan kamu. 

4. Simpan Secara Terpisah
Buatlah tabungan secara terpisah yang di khususkan untuk menyimpan dana darurat. Jika ingin menyimpan sebagian dana darurat dalam bentuk investasi pastikan produk investasi yang kamu gunakan bersifat likuid, mudah diakses dan aman. Beberapa instrumen investasi yang cocok untuk menyimpan dana darurat seperti reksadana pasar uang, deposito dan emas.

5. Ajukan Pinjaman untuk dana darurat 
Jika ingin mengajukan pinjaman untuk meminjam secara online, pastikan kamu memiliki kemampuan untuk membayar dan gunakan dana tersebut sebaik-baiknya memang untuk kebutuhan darurat bukan kebutuhan konsumtif semata. 


5 Tips Mudah Ketika Menjadi Blogger Pemula

Blogger adalah sebuah hobi yang kini bisa menjadi sebuah profesi karena bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah hanya bermodal laptop dari rumah.

Untuk menjadi blogger tidaklah sulit, akan tetapi konsisten untuk menulis itulah yang kadang susah untuk dilakukan oleh para blogger pemula.

Nah, buat kamu yang baru ingin terjun ke dunia blogger yuk simak 5 tips gampang untuk blogger pemula berikut ini:

1.  Mulailah menulis dengan topik atau niche
Setelah membuat blog di wordpress atau blogger, tahap selanjutnya adalah mengisi konten artikel. Untuk mengisi konten artikel kamu bisa memilih topik atau niche sesuai dengan minat yang kamu miliki. Misalnya kuliner, traveling, fashion, film, atau topik gado-gado banyak diminati para blogger karena biasanya topik gado-gado ini cakupannya luas dan bisa menjangkau banyak audience.

2.  Menemukan Ide Ngeblog
Cara termudah untuk menemukan ide blog adalah dari pengalaman pribadi yang dituliskan. Karena disitu ada originalitas yang akan membedakan tulisan kamu dengan blogger lainnya. Kedua kamu bisa mendapatkan ide menulis blog dari berbagai sumber seperti berita, film hingga acara seperti webinar.

3. Untuk Mendapatkan Penghasilan
Setelah konsisten mengisi blog, kamu bisa mendaftarkan blog kamu untuk dapat di monetize agar kegiatan yang menjadi hobi ini pun menghasilkan uang.

Nah, ada beberapa cara untuk mendapatkan penghasilan. Yang pertama dan sangat populer adalah dari Google Adsense atau jaringan iklan lainnya seperti MGID

Cara yang kedua adalah partnership atau sponsorship. Untuk langkah awal, kamu bisa mengajak para pelaku UMKM yang ada di daerahmu untuk berkolaborasi. Cara termudahnya kamu bisa mengajak teman atau saudara yang sedang merintis usaha dengan cara barter produk.

4. Blog tidak hanya tulisan
Agar blog kamu lebih menarik, kamu bisa menambahkan berbagai konten lainnya seperti foto, gambar, infografis, hingga video. Atau jika kamu mendalami UI/UX kamu bisa mengkombinasikannya kedalam blog agar tampilan dan isi blog lebih interaktif seperti contoh pemilik blog jengyuni.com

5. Menggunakan Teknik SEO

Agar Blog atau website kamu lebih optimal dan mudah di cari di search engine seperti google. Kamu bisa menggunakan teknik SEO sederhana seperti menambahkan meta tag description pada halaman setingan html. 

Mempromosikan postingan blog kamu di media sosial seperti twitter, facebook, pinterest, linkedin dan lainnya. 

Lakukan juga, riset keyword-keyword menggunakan tools seperti ahref, seemrush (versi berbayar), ataupun dengan cara manual mencoba-coba sendiri dengan mengetikannya di google.

Untuk memperdalam teknik SEO kamu bisa mencarinya melalui forum, youtube hingga mengikuti webinar. 


8 Cara Untuk Mencegah Kejahatan Phishing

Era digital  memberikan banyak kemudahan mulai dari memesan ojek, memesan makanan, hingga pengajuan pinjaman dilakukan secara online melalui mobile aplikasi.


Kemudahan-kemudahan tersebut, sayangnya juga memiliki celah yang dimanfaat oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. 


Modus penipuan online yang sering terjadi adalah phishing yakni pencurian data seperti data pribadi (nama, alamat, nomor telepon), pencurian akun (username dan password) dan data finansial (bank, kartu kredit, akun pinjaman online).


Kata Phishing sendiri berasal dari bahasa Inggris yakni fishing yang artinya memancing. 


Ketika data-data penting kamu sudah di dapat, biasanya oknum penipu akan membobol akun yang terhubung dengan sumber dana seperti akun dompet digital, kartu kredit, hingga akun pinjaman online.


Agar terhindar dari kejahatan Phishing, berikut tips aman yang harus kamu perhatikan :



#1 Jangan pernah memberikan password dan kode OTP kepada siapapun

Jaga baik-baik kerahasiaan data kamu terutama password dan kode one time password (OTP). Password dan OTP Ibarat kunci brankas, tidak boleh diberikan kepada siapapun. 


Pihak penyedia aplikasi dan customer service pun tidak pernah menanyakan password dan OTP kepada pelanggan. Jika ada yang meminta, bisa dipastikan itu oknum yang ingin mengambil alih akun kamu.



#2 Setelah membuka paket robek label yang menempelkan data pribadi

Apakah kamu sering berbelanja online ? Mulai sekarang yuk hati-hati dengan label alamat yang tertera di paket kiriman kamu. Sebelum membuat bungkus paket, sobek dan hancurkan terlebih dahulu agar data kamu tidak dipergunakan oleh orang lain.



#3 Jangan pernah upload foto KTP dan dokumen pribadi di media sosial

Bila kamu gemar bermedia sosial dan sering meng-upload berbagai momen apapun. Mulai sekarang bijaklah dalam mengupload konten ke media sosial jangan pernah mengupload KTP atau dokumen pribadi yang  memiliki nomor administratif seperti KTP, kartu BPJS hingga sertifikat vaksin.


Jika ingin mengupload KTP untuk kebutuhan verifikasi, jangan lupa buat watermark agar KTP kamu tidak dipergunakan oleh orang lain yang tidak bertanggung jawab.



#4 Hati-hati jika ditawarkan bantuan melalui pesan di media sosial

Sering mendapatkan pesan di media sosial sehabis like atau comment akun bisnis atau brand ? Mulai sekarang, coba perhatikan apakah akun tersebut memang akun asli (ber-centang biru) atau akun tiruan yang dibuat sama persis untuk mengecoh kamu.


Jika memang membutuhkan bantuan lebih lanjut, ada baiknya kamu langsung menghubungi nomor customer service resmi.



#5 Jangan cepat tergiur dengan harga murah dibawah pasaran

Jangan pernah tergiur dengan harga murah dibawah pasaran ketika hendak berbelanja online. Pastikan kamu hanya membeli barang dari seller terpercaya, atau agar lebih aman pastikan seller yang kamu temukan memiliki toko di marketplace-marketplace terkemuka. 


Sehingga jika terjadi sesuatu atas barang yang dibeli ada garansi uang kembali atau barang bisa di retur.



#6  Hati-hati dengan website palsu

Saat ini penipu online semakin canggih, jika dahulu oknumnya hanya sebatas membuat akun media sosial palsu untuk menjerat korban. Saat ini website duplikat dengan alamat mirip juga marak terjadi.


Website duplikat atau abal-abal biasanya akan meminta calon korban untuk mengisi data pribadi, password dan lainnya sehingga akun asli kamu dapat dibobol dengan mudah.


Pastikan website yang kamu buka adalah website resmi dan terpercaya. Jika menemukan website dengan alamat mencurigakan kamu bisa cek terlebih dahulu di who.is



#7 Hati-hati dengan nomor VA asli tapi palsu

Tahukah kamu nomor virtual akun bank saat ini dapat di generate tanpa harus membuka rekening giro ke Bank? Beberapa layanan pihak ketiga sering dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. 


Mereka memanfaatkan pembuatan VA melalui pihak ketiga seperti marketplace atau dompet digital yang jika dilihat dengan seksama nomor VA tersebut sebenarnya berupa kode perusahaan pihak ketiga dan nomor handphone penipu yang terdaftar dibelakangnya.


Jika kamu ingin melakukan transaksi online dan ingin transfer sejumlah uang ke rekening yang baru dikenal. Kamu bisa mengecek rekening tersebut terlebih dahulu di https://cekrekening.id/  (situs resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia)



#8 Melaporkan Tindak Kejahatan Phishing

Jika kamu menemukan tindak kejahatan Phishing, konten negatif, atau website berbahaya kamu bisa melaporkannya ke :Lapor.go.id, Patrolisiber.id, aduankonten.id , dan safebrowsing.google.com/safebrowsing/report_phish/


Namun, bila sudah terlanjur menjadi korban penipuan yang menyebabkan kerugian material (uang). Segera kumpulkan bukti dan buat laporan ke Kepolisian setempat untuk segera ditindaklanjuti.

Selalu Waspada Ketika Memilih Layanan Pinjaman Online ! Cek Dulu 6 Hal ini

Pinjaman online merupakan solusi bagi sebagian orang untuk mendapatkan dana cepat dan mudah karena tanpa menggunakan jaminan. Namun sayangnya, banyak masyarakat yang terjebak dengan platform pinjaman online ilegal. 

Masalah yang timbul akibat pinjaman online ilegal pun sangat beragam. Mulai dari pencurian data pribadi yang diperjual belikan hingga kasus bunuh diri akibat intimidasi yang dilakukan oleh debt collector. 

Nah, agar kamu tidak terjebak dengan pinjaman online ilegal berikut 6 hal yang harus diperhatikan :

#1 Cek legalitas izin perusahaan
Hal pertama yang harus kamu lihat dari perusahaan pinjaman online adalah legalitas perusahaan. Apakah perusahaan tersebut sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau tidak?  

Kamu bisa mengecek status izin pinjaman online melalui website resmi OJK atau hubungi Kontak OJK 157 melalui telepon, atau WhatsApp di 081 157 157 157

#2 Jangan Buka Link Sembarangan
Jangan pernah mengklik link download dari email, sms atau whatsapp yang dikirim oleh nomor tidak dikenal. Biasanya aplikasi pinjaman online ilegal tidak ada di toko aplikasi resmi seperti Google Playstore, sehingga harus di download melalui APK yang bisa saja di dalamnya sudah disusupi oleh malware berbahaya.

#3 Fintech Legal Hanya Boleh Mengakses CAMILAN
Berdasarkan ketentuan OJK, fintech legal hanya boleh mengakses CAMILAN (Camera, Microfon, dan Location) sedangkan fintech ilegal bisa mengakses semua data dan kontak yang ada di smartphone kamu yang nantinya digunakan untuk meneror dan mengintimidasi para peminjam saat mereka gagal bayar. 

#4 Bunga dan Biaya Sangat Tinggi
Jangan tergiur dengan iming-iming bunga rendah dan bebas biaya yang ditawarkan oleh pinjaman online ilegal. Biasanya mereka akan menetapkan bunga harian yang jumlahnya 1-4%, dimana kalau dikalikan selama satu bulan jumlahnya akan membengkak di kemudian hari apabila tidak segera dibayarkan.

#5 Jangka Waktu Tidak Sesuai
Selain bunga yang tinggi, fintech illegal memiliki jangka waktu yang singkat bahkan tidak sesuai dengan yang dijanjikan. 

#6 Tidak ada Layanan Customer Service
Pinjaman online ilegal biasanya tidak memiliki layanan customer service yang dapat dihubungi untuk para nasabahnya. Bahkan, mereka tidak menggunakan alamat kantor dengan jelas sehingga tidak dapat didatangi nasabah.

Mulai sekarang, yuk hati-hati dalam memilih platform pinjaman online.