Ruth Handler dan Bisnis Boneka Barbie
source: investors.com |
Barbie merupakan boneka yang diproduksi perusahaan mainan
Amerika, Mattel Inc. Perusahaan ini didirikan pada1945 oleh Harold Matson
dan Elliot Handler. Istri dari Elliot Handler, Ruth Handler terinspirasi
membuat Barbie dari boneka kertas yang dimainkan anaknya pada awal 1950-an.
Ruth melihat anak perempuannya, Barbara,bermain boneka kertas
bersama teman-temannya. Gadis-gadis kecil tersebut mendandani boneka kertas
dengan baju-baju dan mengarang percakapan layaknya orang dewasa.
Ruth melihat boneka kertas yang terbuat dari karton dan hanya
satu dimensi, kurang menarik untuk perkembangan imajinasi anak-anak. Dari situ,
Ruth berpikir pangsa boneka perempuan dewasa memiliki prospek yang bagus.
Pada era tersebut boneka fesyen memang sudah ada, namun
ukurannya kurang pas bahkan terlihat lebih kekanak-kanakan atau memiliki wajah
terlalu seram. Boneka Barbie juga terinspirasi dari boneka Jerman bernama Bild
Lilli.
Barbie awalnya dibuat di Jepang. Saat itu, upah produksi
pengrajin Jepang lebih murah dengan hasil yang sangat teliti.
Dalam pengerjaannya, meskipun berpindah-pindah tangan empat
hingga lima kali,boneka dan baju yang dibuat pengrajin Jepang tidak pernah
kotor.
Bagi Mattel Ink, pengrajin Jepang yang murah dan berkualitas
saat itu dapat mengimbangi tarif impor Mattel sebesar 35 persen.
Pada 1959 di sebuah acara American International Fair,
Barbie diperkenalkan untuk pertama kalinya. Membutuhkan waktu tiga
tahun bagi Ruth untuk menyiapkan boneka Barbie agar dapat dijual. Ruth juga
terjun langsung dalam aktivitas pemasaran.
Satu tahun pertama, boneka dan aksesoris Barbie yang dibuat 1/6
dari ukuran sesungguhnya. Terjual sebanyak 350.000 unit. Ruth menekankan,
detail adalah kunci yang membuat boneka ini unik dan laku dijual.
Namun, tubuh barbie yang sangat kurus dianggap tidak realistis.
Tubuhnya berukuran 36-18-38, menuai banyak kritik karena memberikan gambaran
tidak sehat pada perempuan muda.
Di luar kontroversi tersebut, brand yang merupakan singkatan
dari nama pendirinya Matt dan Elliot, menjadi perusahaan mainan terbesar di
dunia. Dilansir dari Forbes, (Mei 2016) nilai bisnis Mattel
Inc. mencapai 10,9 milyar dollar AS dengan jumlah 31.000 karyawan.
Sedangkan Mattel Indonesia adalah anak usaha Mattel Inc. yang
sudah beroperasi lebih dari 20 tahun. Mattel Indonesia memiliki pabrik di
Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Jawa Barat.
Dilansir dari laman Kemenprin.go.id, Mattel Indonesia memiliki
angka produksi mencapai 60 juta unit pertahun dan mengekspor lebih dari 3 juta
unit boneka setiap bulan dengan jumlah 10.000 karyawan.
Pasar terbesar Mattel Indonesia adalah AS dan Kanada (40
persen), Eropa (35 persen), Amerika Latin (20 persen) dan Asia Pasifik (5
persen). Pabrik Mattel di Cikarang memproduksi 50 persen Barbie yang beredar di
seluruh dunia dan memproduksi 2 juta pakaian boneka per minggu.
Dalam lima tahun terakhir, Mattel Indonesia telah mengekspor
boneka dengan nilai antara 150 juta- 200 juta dollar AS per tahun. Angka ini tiga
kali lipat dibanding pencapaian Mattel pada 1995.
Dalam bisnisnya, Babrie tidak hanya fokus pada produksi
boneka dan aksesoris saja. Tetapi juga memproduksi buku, pakaiaan, kosmetik
hingga video game. Barbie juga muncul pada serial animasi dan sebagai karakter
pendukung pada film Disney Pixar Toys Story 2 dan 3.