6 cara melunasi semua utang kartu kredit


Apakah kamu sedang mengalami masalah dengan kartu kredit?

Gaya hidup kaum milenial yang selalu membelanjakan uangnya untuk sebuah pengalaman seperti traveling, kuliner, gadget dan fashion. Tidak dipungkiri  membuat mereka terjebak dengan perilaku konsumtif.

Kemudahan pemesanan produk dan jasa secara online melalui platform ecommerce dan sejumlah aplikasi. Memudahkan para milenial mendapatkan produk yang mereka inginkan.

Belum lagi pengaruh iklan dan media promosi yang ditawarkan secara masif melalui influencer. Hingga promo cashback dan cicilan 0% hingga 12 bulan yang sayang untuk dilewatkan.

Penggunaan kartu kredit yang tidak dilakukan secara bijak. Bukan tidak mungkin, kamu akan terjerat utang pada kartu kredit. Dan berikut 6 cara mudah untuk melunasi kartu kredit :

1. Hentikan Penggunaan Kartu
Ini adalah langkah pertama yang harus kamu lakukan. Stop penggunaan kartu kredit agar utangmu tidak semakin menumpuk.

2. Menjual Aset yang Dimiliki
Jika tidak memiliki uang atau kemampuan untuk membayar dan sudah terpaksa. Kamu bisa menjual aset yang kamu miliki seperti kendaraan, smartphone, laptop, jam tangan atau lainnya. Kemudian uang dari hasil penjualan bisa kamu gunakan untuk membayar.

3. Bayar Tagihannya Paling Kecil
Jika memiliki lebih dari satu kartu. Bayarlah tagihan kartu kreditmu yang tagihan dan bunganya paling kecil, terlebih dahulu. Baru, setelah memiliki uang kamu membayar tagihan lainnya.

4. Pinjam Uang Kepada Teman atau Keluarga
Bila kamu tidak memiliki uang untuk membayar. Jangan sekali-kali melakukan pinjaman lagi dengan pinjaman online atau KTA kilat karena akan membuat utangmu semakin menumpuk. Mengingat bunga pinjaman online atau KTA cukup besar. Sebaiknya, pinjamlah kepada teman atau keluarga lalu membayar dengan cara dicicil kepada mereka.

5. Mencari Kerjaan Sampingan
Jika kamu memiliki utang kartu kredit cukup banyak, dan penghasilan kamu pas-pasan. Cobalah untuk melakukan pekerkaan sampingan atau side job. Kamu bisa melakukan pekerjaan yang mudah dilakukan. Seperti Jasa titip (jastip), online shop, menjadi blogger/ penulis lepas, menjadi admin sosmed, design grafis, web design atau side job lainnya sesuai dengan kemampuan kamu.

6. Tutup Kartu Kredit Setelah Lunas
Jika sudah melunasi semua kartu kredit. Ada baiknya, kamu tutup semua kartu atau sisakan hanya kartu yang limitnya kecil untuk berjaga-jaga.

Kalau bisa limitnya hanya separuh atau bahkan hanya 30% dari penghasilan kamu.  Sehingga jika terpaksa digunakan, dan limitnya full terpakai kamu masih sanggup membayar tagihan dan tidak mengganggu cash flow bulanan kamu.

Yuk bijak menggunakan kartu kredit. Karena bukan kartu kredit sumber masalahnya tetapi sikap konsumtif kita yang menjadi masalah.

Image: shutter stock

7 tanda saatnya kamu harus cari kerjaan baru! Yuk rapihkan CV


Dalam dunia kerja terkadang kita bisa saja merasa bosan. Hal itu dikarenakan karena kita melakukan pekerjaan yang sama, di tempat yang sama secara berulang-ulang.

Bahkan siklus 7P pergi pagi, pulang petang, pala pusing, penghasilan pas-pasan, potong pajak pula, parah.. ! Menjadi derita bagi para pegawai kantoran Ibukota. 

Belum lagi, jika jarus berhadapan dengan kondisi jalan yang semakin hari semakin macet pada saat berangkat dan pulang kerja.

Dalam dunia kerja hanya ada dua macam benefit pekerjaan. Ada pekerjaan yang bisa bikin kita pintar karena pengalaman dan pembelajaran dari pekerjaan itu. Atau pekerkaan yang bisa mencukupi kita secara materi. 

Namun jika kedua-duanya tidak kamu dapatkan. Mungkin sudah saatnya  kamu memperbaiki CV dan melamar ke perusahaan baru.  

Berikut 7 tanda sudah saatnya kamu pindah kerja :

1. Job desk sudah tidak jelas 

Pernah gak sih, kamu dapat kerjaan dari bos atau atasan? Tapi, pekerjaannya kayak gak penting untuk dikerjakan? Bahkan jika dilihat dari job desknya, pekerjaan yang diberikan sangat jauh dari bidang yang kamu kuasai dan tidak sesuai dengan perjanjian kerja.

Misalnya kamu adalah public relation tapi melakukan kegiatan sales untuk membantu account excecutive dan kamu juga memiliki target penjualan. 

2. Kondisi keuangan perusahaan tidak sehat

Nah, ini sih yang paling berasa dan  yang paling terlihat jelas. Jika kondisi  atau laporan keuangan perusahaan sudah tidak memiliki kinerja yang baik. Bahkan terus mengalami penurunan dari tahun-tahun sebelumnya. Hati-hati deh, perusahaan yang memiliki keuangan yang tidak sehat, bukan tidak mungkin akan mengalami kebangkrutan. 

3. Lingkungan kerja sudah tidak nyaman

Banyak faktor yang membuat lingkungan kerja kamu menjadi tidak nyaman. Mulai dari konflik antara rekan kerja, stres dengan kondisi jalan dari rumah ke tempat kerja, bullying, sering di gosipkan, hingga kejadian-kejadian mistis yang mungkin pernah kamu alami ketika lembur.

4. Atasan tidak mencerminkan  pemimpin dan hanya memberi janji atau angin surga

Ini sih yang suka bikin rada kesel pastinya. Punya atasan tapi tidak mencerminkan sikapnya sebagai seorang pemimpin. Bahkan kayaknya tidak becus dan tidak lebih pintar dari anak buahnya.

Biasanya tipe atasan seperti ini, suka memberi janji atau angin surga agar kamu semangat dan giat bekerja. Tapi nanti semua itu bisa gak sesuai dengan janjiny.

Nah, jika kamu memiliki bos kayak gini. Mending kamu rekam aja diam-diam setiap omongan atau janjinya. Nanti, suatu hari jika tidak sesuai sama yang ia janjikan kamu tinggal putar deh rekamannya.

5. Pemotongan gaji atau gaji di tahan bahkan dicicil

Ini yang super-super sensitif bagi banyak orang. Apalagi kalau kamu udah  capek-capek kerja tapi gajian selalu mundur. Bahkan saat menerima gaji nominalnya berkurang dari biasanya.
Jangan sampai ya gaji bulanan kamu bayarnya dicicil sama perusahaan.

6. Fasilitas kantor di hemat bahkan ditiadakan

Alih-alih efisiensi, kantormu menghemat segala fasilitas seperti pemakaian kertas, tisue, air minum, hingga meniadakan tunjangan-tunjangan untuk karyawannya. Jangan sampai ya, iuran BPJS dan pajak tidak dibayarkan.

7. Pemangkasan Karyawan

Biasanya perusahaan yang sedang efisiensi juga akan melakukan pemangkasan karyawan. Terutama karyawan-karyawan baru agar tidak membayar uang pesangon. Taktik perusahaan untuk melakukan ini  banyak cara salah satunya dengan membuat karyawan seolah-olah resign.

image: shutter stock


Bebas rasa khawatir, ini 8 hal yang bisa bikin kamu bahagia


Apakah saat ini kamu sedang merasa khawatir?

Khawatir adalah sikap berpikir berlebihan atau terlalu cemas dalam situasi dan kondisi tertentu.

Saat khawatir, kita pun menjadi tidak nyaman dan bila itu semakin semakin berlebihan bukan tidak mungkin dapat menyebabkan stress dan depresi.

Berikut 8 hal yang bisa membuatmu bahagia dan bebas rasa khawatir :

1. Berpikir Positif

Yuk, jangan biarkan pikiran negatif menghatuimu. Coba deh buang jauh-jauh pikiran tersebut apalagi saat menghadapi sebuah masalah. Karena belum tentukan masalah tersebut sesulit yang kamu bayangkan.

2. Berprasangka Baik

Nah, sama halnya dengan berpikir positif. Jika berpikir positif sudah bisa kamu lakukan coba berprasangka baik terhadap orang lain. Jangan berpikiran jelek terhadap orang lain atau menaruh rasa curiga karena belum tentu orang tersebut demikian.

3. Coba Ubah Sudut Pandang

Dalam menghadapi segala permasalahan. Coba kamu ubah sudut pandang kamu dalam menilai sesuatu. Misalnya saat menghadapi kemacetan, gara-gara macet banyak hal yang bisa kita lakukan loh. Misalnya mendengarkan podcast, membaca berita atau bahkan menyelesaikan episode drama Korea yang belum sempat kamu tonton.

Oh ya, gara-gara macet saat jam pulang kerja. Kamu bisa loh mampir dulu ke tempat gym untuk melakukan latihan, berenang atau mengikuti kelas-kelas yang ada disana. Dengan berolahraga badan menjadi sehat dan bugar serta pikiran  menjadi fresh kembali.

4. Mensyukuri Nikmat Hari Ini

Kadang kita lupa loh untuk selalu bersyukur dengan apa yang sudah kita miliki. Nah, setelah lelah beraktivitas seharian coba deh sebelum memejamkan mata untuk tidur. Kamu bisa ingat-ingat kembali dan sebutkan 10 hal yang bisa kamu syukuri hari itu mulai dari bangun pagi.

5. Berdoa dan Mengandalkan Tuhan

Saat melakukan suatu pekerjaan, kadang kita lupa untuk berdoa dan mengandalkan Tuhan. Kita sebagai manusia, kadang hanya mengandalkan kemampuan diri sendiri padahal kemampuan kita terbatas dan itu yang dapat membuat kita kecewa bila mengalami kegagalan karena diluar ekspektasi kita.

6. Ceritakan Masalah Kamu Dengan Teman Terdekat

Jika kamu memiliki kekhawatiran secara berlebih. Jika masalah yang kamu hadapi cukup berat. Cobalah untuk share atau cerita masalah kamu  ke teman terdekat.

Meski temanmu tidak dapat membantu banyak. Paling tidak kamu akan merasa lebih baik karena sudah mengeluarkan rasa kekhawatiran kamu. Dan teman yang baik biasanya akan memberikan kamu saran atau sudut pandang yang lain sehingga kamu dapat berpikir jernih untuk mengambil keputusan.

7. Hidup Adalah Pilihan

Karena hidup adalah pilihan. Maka kamu jharus memilih ketika memiliki masalah. Kamu mau happy atau sedih? Jika kamu happy, masalah akan terasa lebih ringan dan kamu bisa berpikir jernih. Tapi, jika kamu memilih untuk bersedih maka kesedihan itu tidak akan pernah menyelesaikan masalah.

8. Segala Masalah Pasti Ada Jalan

Walau terdengar klasik, tapi ingatlah segala masalah yang kita hadapi pasti ada solusinya. Segala masalah pasti ada jalan. Terkadang kita terlalu fokus dengan satu masalah yang membuat diri kita merasa khawatir.

Coba lihat para gelandangan atau orang gila yang berada dijalan. Mereka tetap bisa hidup dengan santai, bahkan tanpa rasa khawatir padahal sebenarnya diri mereka memiliki banyak keterbatasan.

Maka sebesar apapun masalah yang kita hadapi. Kekhawatiran hanya ada dalam pikiran dan hati kita. Dan jika kita membuang rasa  khawatir tersebut, maka semuanya akan terasa ringan dan baik-baik saja.

Image: shutter stock.