7 fakta menarik tentang Ayu Gani pemenang Asia’s Next Top Model Cycle 3



Indonesia patut berbangga dengan Ayu Lestari Putri Gani, atau yang lebih dikenal dengan Ayu Gani. Cewek 23 tahun ini berhasil menjadi juara pertama di ajang Asia’s Next Top Model cycle 3 yang berlangsung di Singapura. Tahun ini Indonesia mengirimkan 3 peserta, 2 peserta lainnya adalah Ayu Ramdhany yang pulang pada episode ke-3 dan Tahlia Raji yang pulang pada episode ke-9.

Dalam acara Asia’s Next Top Model Ayu Gani memiliki karakter kuat dan sangat konsisten. Bagi Georgina dan para juri lainnya menilai, Gani sangat mewakili wajah asia yang sangat eksotik. Tak heran Gani mendapatkan foto terbaik pada episode ke-6 saat pemotretan dengan Zalora dan pada episode ke-12 dengan Harper’s Bazaar.

Nah, ingin tahu sosok Ayu Gani lebih dalam ? Berikut 7 fakta menarik tentang dirinya :

1. Prestasi


Ayu Gani merupakan pemenang favorit Wajah Femina di tahun 2011, sebelum menjadi Wajah Femina ia pernah membintangi sejumlah iklan seperti menjadi Model Luvaze Saloon (2010), Biskuit Selamat (2009), Mayashi (2009), Biore (2009), SLI 007 (2009). Selain berprestasi di dunia modeling, dalam dunia pendidikan Ayu Gani juga pernah mendapatkan beasiswa sekolah performing art di Amerika.

2.Pindah Kuliah

Ayu Gani sebelumnya berkuliah di Fakultas Sastra Inggris Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Namun pada semester 6 ia pindah ke LaSalle Collage Jakarta dengan mengambil jurusan fashion bisnis, walaupun harus mengulang lagi kuliahnya. Ia sangat senang dengan jurusan yang dipilihnya sekarang karena suatu hari nanti Gani ingin memiliki label fashion sendiri.

3. Dekat Dengan Mama

Gani sangat dekat dengan sang mama, saat di Jogja ia sangat suka berkumpul di kamar mamanya untuk menonton TV dan mengobrol. Bahkan terkadang ia masih suka tidur dan dikeloni oleh sang mama.

4. Naik Ojek

Siapa bilang kalau model selalu harus tampil glamour dan naik kendaraan pribadi? Ternyata Ayu Gani dalam kesibukannya menjadi model dan mahasiswi lebih suka naik ojek. Baginya ojek merupakan kendaraan yang paling dapat diandalkan untuk menghadapi kemacetan Jakarta.

5. Bisnis Overnight Oats

Selain kuliah dan menjalankan karier sebagai seorang model, Ayu Gani sedang sibuk berbisnis overnight oats dengan brand Dietory sejak November 2014 lalu. Ide bisnis tersebut berawal dari kesulitannya dalam mencari sarapan pagi, terlebih ketika ia harus standby untuk acara fashion show sejak jam 5 pagi.

Dalam memasarkan produk oat yang dibuatnya sendiri, ia memanfaatkan jejaring sosial instagram. Kesulitan yang ia rasakan adalah ketika harus keluar kota atau keluar negeri, Gani terpaksa harus berhenti menerima pesanan sementara. Namun kedepannya ia ingin mempekerjakan seseorang agar bisnisnya tersebut tetap berjalan.


6. Main Musik

Cewek yang jarang menggunakan high heels sebelum menjadi model ini, memiliki berbagai kemampuan memainkan alat musik. Salah satu alat musik yang jago ia mainkan adalah contrabass, bahkan keahliannya tersebut membuat dirinya mendapatkan beasiswa performing art selama satu tahun di Cincinnati, Ohio.

7. Tak Pernah Diet 

Jika banyak model yang melakukan diet ketat untuk mendapatkan tubuh ideal dan terlihat langsing. Model dengan tinggi 173 ini malah mengaku doyan makan, ia menyukai soto dan tempe bahkan gani sering mengabadikan hobi kulinernya ini di instagram.

Riza Firli: Lintas.me/ 18 jun '15

Hati-hati dengan beredarnya tiket Bon Jovi Live palsu



Bon Jovi band rock legendaris asal New Jersey, Amerika Serikat akan menggelar konsernya di Indonesia bertajuk “Bon Jovi Live” yang akan digelar di Gelora Bung Karno pada 11 September 2015 mendatang.

Kimberley Fraser selaku Managing Director Live Nation mengumumkan kalau tiket Bonjovi akan mulai dijual pada 29 Juni 2015 melalui website www.bonjovijakarta.com pada jumpa persnya Kamis (18/6/2015) di Ballroom Fairmont Hotel Jakarta.

Walaupun penjualan tiket belum dilakukan oleh pihak penyelenggara, namun di broadcast BBM dan sosial media (22/6/2015) sudah beredar penjualan tiket Bonjovi.


Tertera pada gambar tersebut harga tiket "Bon Jovi" dijual mulai dari Rp 5.800.000 untuk kelas VVIP hingga kelas tribune seharga Rp 1.200.000 dan pembelian dapat dilakukan COD di berbagai wilayah seperti Citos, Kemang, Blok M, Senayan, Tebet, Cempaka Putih dan Cibubur.

Melihat hal ini tim Lintas.Me segera melakukan konfirmasi kepihak Live Nation selaku penyelenggara. Daftar harga dan informasi mengenai pembelian tiket Bon Jovi yang beredar di sosial media dan broadcast BBM ternyata palsu atau hoax.

Di himbau kepada masyarakat untuk berhati-hati, karena penjualan tiket resmi Bon Jovi baru akan dilakukan pada 29 Juni 2015 melalui website resminya www.bonjovijakarta.com

riza firli: Lintas.me /22 juni '15

LIVI e-book reader hadir untuk para pecinta buku di Indonesia



Saat ini jika kita lihat di kota-kota besar seperti Jakarta, budaya membaca buku di tempat-tempat umum sangat jarang terlihat. Masyarakat lebih sibuk dengan gadgetnya seperti smartphone dan tablet untuk browsing internet, bermain game, mendengarkan musik atau menonton video. Jumlah pengguna internet di Indonesia semakin hari juga terus berkembang, hal ini tak lain berkat hadirnya smartphone yang dapat dengan mudah mengakses internet dari mana saja dan kapan saja.

Pergeseran buku dalam bentuk fisik ke digital atau e-book, juga menjadi solusi bagi banyak orang. Buku dalam bentuk digital memudahkan kita dalam penyimpanan, serta mudah dibaca kapan saja dan dimana saja. Bertujuan meningkatkan budaya membaca buku dan menjadi platform end-to-end dari ekosistem e-book, LIVI reader app diluncurkan pada (24/6) di Jakarta.

Bekerjasama dengan Mandiri E-Cash dan 7-Eleven, LIVI tak hanya menyediakan e-book dari luar tetapi juga menyediakan berbagai konten lokal Indonesia. LIVI mencoba memberikan kemudahan bagi para penerbit dan penulis buku untuk mendistribusikan karyanya melalui platform e-book yang saat ini sedang banyak digunakan masyarakat

 LIVI memiliki konten yang cukup unik dan bernuansa lokal ini, sudah dapat di download pada smartphone atau tablet berbasis Android. Kedepannya LIVI akan hadir untuk perangkat berbasis iOs dan Windows Phone. LIVI terus tumbuh dan berkembang seiring banyaknya jumlah peberbit yang bergabung, kini LIVI sudah memiliki 1.000.000 koleksi buku baik internasional dan lokal dari berbagai penertbit.

“LIVI hadir sebagai platform yang memungkinkan masyarakat untuk membaca di mana saja dan kapan saja dengan buku-buku berkualitas dan kenyamanan dalam membaca melalui fiturnya yang user-friendly dan handy. Dengan tujuan menumbuhkan budaya membaca dalam format e-book, LIVI juga memiliki berbagai konten lokal serta memberikan pilihan cara membaca sesuai keinginan anda yang dapat disesuaikan. Anda akan dapat menemukan pengalaman baru dalam membaca buku,” ungkap Stanley Octavian, Managing Director dari LIVI.

Tujuan LIVI dalam meningkatkan budaya membaca masyarakat Indonesia dengan menyediakan berbagai akses dan kemudahan juga disampaikan oleh Budiasto Kusuma, Marketing Division Head dari 7-Eleven, “LIVI memungkinkan pembaca untuk memiliki akses yang mudah untuk membaca dan mencari buku yang berkualitas baik untuk masyarakat Indonesia, dan kami dari 7-Eleven sangat senang mendukung hal ini. Saat ini berbagai pilihan buku LIVI sudah tersedia di gerai-gerai 7-Eleven melalui mesin kiosk Sevelin.”

 LIVI juga berupaya untuk mempermudah penulis buku serta perusahaan penerbitan di Indonesia dengan keterbukaannya untuk berbagai jenis buku dan kemudahan distribusi dan penyebaran melalui e-book yang saat ini populer di masyarakat, memanfaatkan perkembangan dunia digital.

“LIVI sedang mengembangkan diri dan terus tumbuh, dengan bekerja sama dengan penulis dan penerbit Indonesia, itu akan menjadi pilihan baru masyarakat Indonesia untuk aplikasi membaca e-book dengan bank buku yang memiliki konten lokal yang kuat untuk mendukung penulis lokal Indonesia dan industri penerbitan,” ujar Salsabeela atau yang akrab dipanggil Ollie, Co-Founder dan CMO dari Nulisbuku.com yang juga seorang penulis.

riza firli: lintas.me / 25 jun '15

Jessica Eveline miss model of asia berbagi pengalaman dunia modeling



Miss Model of The World adalah sebuah ajang pemilihan model international yang berbasis di Turki. Ajang ini sudah ada sejak tahun 1988 pertama kali diadakan di Turki diikuti oleh 42 negara. Ajang Miss Model of The World nampaknya memang kurang terdengar bagi masyarakat Indonesia, tidak seperti ajang ratu kecantikan Miss Universe dan Miss World yang pernah di adakan di Nusa Dua, Bali pada tahun 2013.

Saat awal-awal ajang Miss Model of The World ada di tahun 1988, Indonesia memang berniat mengirimkan kandidatnya. Namun saat itu dikarenakan kurangnya persiapan, maka pengiriman kandidat dari Indonesia dibatalkan. Hingga pada ajang Miss Model of The World ke-26 yang diselenggarakan bulan November 2014 tahun lalu, untuk pertama kalinya Indonesia mengirimkan kandidatnya.


Dan siapa sangka Jessica Eveline (22) kontestan asal Indonesia, yang merupakan alumni Gadis Sampul 2007 dan Wajah Femina favorit 2013 tersebut. Menjadi runner-up 4 di ajang Miss Model of The World 2014 yang diikuti 72 negara.

Saat ditemui di sela-sela kesibukannya, setelah menjalani rangkaian acara Miss Model of The World di Shenzen, Tiongkok Mei 2015 lalu. Jessica membagikan pengalamannya mengenai profesi dunia modeling yang sudah digelutinya sejak duduk dibangku SMP.

Awalnya saya tertarik menjadi model, ketika melihat ajang pemilihan model yang ada di majalah. Saat itu saya bilang ke mami kalau ingin masuk majalah. Namun saat itu mami hanya menjawab: "nanti saja kalau kamu sudah pintar di sekolah dan memiliki prestasi", kenangnya.

Menginjak kelas 1 SMP saat masih cupu-cupunya, jelas Jessica. Saya mencoba untuk mengirimkan foto dan formulir di ajang Gadis Sampul 2006. Namun sayang usaha saya kala itu belum membuahkan hasil hingga akhirnya mengirimkan kembali untuk kedua kalinya ditahun 2007, baru setelah itu saya terpilih menjadi finalis.

Setelah menginjak SMA hingga kuliah di tahun pertama, Jessica banyak mendapatkan panggilan casting, catwalk dan pemotretan. Namun ia merasa kariernya di Surabaya kurang berkembang. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk ke Jakarta dan pindah kuliah dari jurusan manajemen keuangan Universitas Kristen Petra ke jurusan marketing management, Binus.

Untuk pindah dan berkarier di Jakarta memang tak semudah yang dibayangkan. Karena sang Papa saat itu tidak setuju anaknya menjadi seorang model, dan lebih menginginkan Jessica nantinya bekerja di bidang finance.

Menginjak tahun 2013 Jessica mencoba peruntungannya kembali dengan mengikuti pemilihan model Wajah Femina. Walaupun pernah mengikuti pemilihan Gadis Sampul yang masih satu naungan dengan majalah Femina, ternyata tak semudah itu untuk bisa menjadi finalis. Satu tahun sebelumnya di 2012, ia pernah mengirimkan foto dan formulir namun tidak tembus. Baru di 2013 ia masuk menjadi finalis dan berhasil membawa pulang gelar juara favorit.

Setelah membuktikan prestasi baik di bidang pendidikan dan dunia modeling. Akhirnya saat ini sang papa sudah mendukung karier Jessica sepenuhnya.

“Mengikuti pemilihan model di tingkat international, juga menambah pengalaman, mempelajari banyak karakter dari banyak negara, melatih mental, hingga banyak belajar untuk lebih profesional dan bertanggung jawab” Ucap model yang bercita-cita bisa berjalan di New York atau Hongkong Fashion Week.

Pintar Atur Waktu, Keuangan dan Karir Ala Miss Model of Asia


Setiap orang dari berbagai profesi pasti memiliki cara tersendiri untuk mengelola keuangannya, tak terkecuali seorang model. Mereka yang terjun di dunia modeling memang sangat identik dengan gaya hidup tinggi dan kehidupan yang serba glamour, sehingga membutuhkan pengeluaran ekstra untuk menunjang penampilannya.

Namun, hal tersebut tidak berlaku bagi Jessica Eveline (22), Miss Model of Asia di ajang Miss Model of The World 2014 yang sudah malang melintang di dunia modeling sejak duduk di bangku SMP.
Baginya walau sering memperagakan busana para designer dengan make up dan tampilan serba glamour, hal itu hanya untuk di catwalk saja, di luar itu ia lebih senang mengejar barang-barang sale dan menggunakan make-up yang terlihat natural.

Untuk urusan membagi waktu, wanita yang  masih berstatus mahasiswi Binus jurusan Management Marketing ini, mengikuti sistem perkuliahan online yang hanya mengharuskan ia ke kampus sekitar dua kali dalam sebulan. Hal tersebut membuatnya memiliki waktu yang fleksibel dengan karirnya dibanding mengikuti sistem perkuliahan regular.

Dalam mengatur keuangannya Jessica mengaku lebih memprioritaskan kewajiban yang harus ia bayar terlebih dahulu dari pada keinginannya. “Misalnya saya lebih memprioritaskan bayar mobil ketimbang untuk shopping membeli baju,” ucapnya kepada Smart Money.
Awalnya mengatur pengeluaran memang sedikit sulit, namun lama-kelamaan akan terbiasa. Untuk memenuhi kebutuhan fashion, Jessica mengaku tidak harus selalu membeli baju baru untuk mengikuti tren.
“Kita harus pintar mix and match baju dan memiliki style tersendiri dalam berpakaian. Misalnya ada baju lama yang jarang saya pakai bisa dikombinasikan dengan luaran seperti blazer, aksesoris, atau menggunakan pakaian tersebut dengan cara atau gaya yang berbeda,”
Dalam menunjang karir sebagai seorang model, Jessica menjelaskan seorang model harus tetap peduli dan menunjukkan prestasinya, baik dari jalur akademis maupun non akademis. Mengingat profesi sebagai seorang model memiliki tingkat persaingan yang cukup ketat.

Memilih agensi atau manajemen model dengan reputasi baik dan terpercaya juga sama pentingnya, karena hal tersebut berpengaruh terhadap peluang serta perkembangan karir dari seorang model. Agensi tempatnya bernaung, Jessica banyak mendapatkan pekerjaan yang cukup besar, mendapatkan informasi, link dan merekomendasikannya untuk mengikuti berbagai casting atau audisi.

Sedangkan untuk urusan perbankan, Jessica sudah lama menggunakan bank BCA, karena selain jaringan ATM-nya banyak, BCA memiliki banyak fasilitas yang sangat memudahkannya, seperti internet banking.“Bahkan student card yang saya miliki di Binus sudah berbentuk kartu Flazz BCA yang sangat praktis untuk membayar berbagai transaksi. Seperti ketika saya harus membayar parkir, berbelanja di mini market dan beberapa merchant yang sering mengadakan promo diskon bagi pengguna kartu Flazz,” ujar model yang berhasil meraih runner-up 4 dari 72 negara di Miss Model of The World pada November 2014 lalu.

Riza Firli: Smart-money.co / 18 Jun '15

BII luncurkan program Bingkisan Beruntun ke-7 kalinya


Saat ini menabung di bank bagi anak muda sudah menjadi sebuah kebutuhan serta gaya hidup. Karena dengan menyimpan uang di bank kita bisa mendapatkan berbagai kemudahan yang disediakan. Mulai dari fasilitas ATM yang tersebar di berbagai tempat, internet dan mobile banking yang cukup praktis untuk membayar berbagai macam transaksi tanpa harus mengantri di ATM atau kantor cabang.

Selain kemudahan tersebut, menabung di bank juga memiliki banyak progam menarik yang sangat menguntungkan bagi nasabah. Seperti program “Bingkisan Beruntun” yang diluncurkan oleh PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) hari ini (11/6) di Jakarta. 
Sesuai dengan namanya, program Bingkisan Beruntun merupakan program yang memungkinkan para nasabah untuk memperoleh hadiah secara beruntun. Hanya cukup dengan menabung serta aktif melakukan transaksi di BII.

Program Bingkisan Beruntun 2015 ini, diperuntukan bagi nasabah perorangan maupun perusahaan yang berlangsung dari Juni 2015 hingga Februari 2016. Kali ini program Bingkisan Beruntun menawarkan berbagai hadiah menarik mulai dari Lucky Draw, hadiah langsung (opening gift), hadiah langsung (top up), hadiah langsung (long term program). Dan daam memperluas berbagai hadiah langsung Bingkisan Beruntun 2015 menyediakan pilihan poin bingkisan yang dapat ditukarkan dengan berbagai macam hadiah yang mereka suka melalui situs e-commer blibli.com dengan klik kewww.bii.co.id/bingkisanberuntun

Dan tak tanggung-tanggung, dalam memperluas segmen nasabah muda. Bingkisan Beruntun kali ini memberikan hadiah mobil MINI Countryman sebagai hadiah undian tiga bulanan. Karena mobil MINI sangat mewakili gaya hidup nasabah muda yang aktif dan aspiratif.

Selain itu Bingkisan Beruntun 2015 juga mengikut sertakan bagi mereka nasabah yang menabung di tabungan Syariah, sehingga para nasabah syariah berkesempatan memenangkan program lucky draw dan berbagai hadiah yang tersedia. Program Bingkisan Beruntun, yang sudah berjalan tuhuh periode, selama enam tahun berturut-turut. Merupakan bentuk apresiasi bagi nasabah setia serta menjadi upaya BII untuk memperoleh nasabah baru, ujar Direktur Perbankan Ritel BII Lani Darmawan.

BII terus mengembankan produk unggulan dan program yang inovatif, termasuk ‘Bingkisan Beruntun’. kali ini kami menggandeng mitra Mini Cooper sebagai hadiah undian yang disediakan sebanyak 3 unit, ada juga 3 paket wisata ke Jepang untuk masing-masing 2 orang, dan 15 kamera mirrorless mengingat hobi fotografi semakin banyak diminati.

Sesuai dengan minat generasi usia muda, maka kami juga membuat hadiah lebih fleksibel dengan menyediakan eVoucher yang bekerja sama dengan mitra kami blibli.com. sehingga hadiah dapat dipilih secara online lebih cepat” Ungkap Lani.

Bingkisan Beruntun juga menjadi program loyalitas nasabah yang mendapatkan penghargaan, sebagai “Loyalty Program for Saving Account Conventional Banking” bagi bank dengan aset di atas Rp 100 Triliun daam Indonesia Banking Loyalty Award (IBLA) 2014 yang diselenggarakan Markplus yang bekerjasama dengan Infobank.

Riza Firli : Lintas.me /11 jun '15

Moshaict by Itang Yunasz Hadirkan Digital Fusion di Ramadhan Tahun ini

Itang Yunasz merupakan perancang mode yang sudah 30 tahun lebih berkiprah di industri mode tanah air. Debut pertama Itang Yunasz pada tahun 1981 ketika dirinya menjadi jaura II di ajang Perancang Muda Indonesia yang di selenggarakan Femina Gadis.

Sejak tahun 2000 Itang Yunasz fokus pada desain baju muslim, lantaran fashion muslim Indonesia sudah semakin berkembang dan banyak diminati masyarakat. Sosok Itang Yunasz merupakan salah satu desainer Indonesia yang memiliki banyak inovasi dalam merancang baju-baju muslim.

Moshaict salah satu lini fashion Itang Yunasz yang menghadirkan busana muslim wanita siap pakai. Diluncurkan sudah sejak Ramadhan 2014 tahun lalu, dengan pangsa pasar wanita muslim usia 20 sampai dengan 35 tahun.

Dan menjelang Ramadhan tahun ini, Moshaict by Itang Yunasz menghadirkan koleksi terbarunya di Pesona Ramadhan Fashion Delight, Minggu (7/6) di Atrium Senayan City Jakarta. Dalam koleksinya yang mengusung tema “Digital Fusion”, Itang Yunasz menghadirkan berbagai pakaian muslim dengan teknik digital printing dengan warna mencolok yang berbeda dari biasanya diatas bahan scuba foam, dutches, chiffon, organdi dan satin.

Itang mencoba sesuatu yang baru dan fresh, bahkan tak biasa untuk koleksi lebaran tahun ini. Terlihat beberapa motif seperti floral, polkadot, geometri dan motif kain bernuansa etnik yang terinspirasi dari berbagai kain di Indonesia.

Sebanyak 24 outfit busana muslim yang disajikan dalam koleksi Digital Fusion. Mulai dari tunik, blouse dress, long outer, celana pallazo, kain, scraft, dan turban. Sedangkan untuk warna-warna yang digunakan cukup ramai dalam satu outfit mulai dari merah, orange, biru muda, tosca, kuning, ungu, hijau, bagaikan pelangi.

Bahkan ada beberapa baju dengan warna print yang salah, akan tetapi menghasilkan sesuatu yang baru. Ungkap Itang, selepas acara Pesona Ramadhan Fashion Delight.
 
Jessica Eveline salah satu model yang juga memperagakan busana Itang Yunasz, mengaku kalau show terakhir ini menjadi show yang lebih ceria karena warna baju muslim yang ditampilkan menggabungkan berbagai warna dalam satu outfit.

“Satu model mendapatkan 3 outfit yang harus diganti dengan cepat. Di belakang panggung yang cukup hectic kita dibantu oleh tim mas Itang sebanyak 8 orang yang sangat profesional, mengganti pakaian yang berpacu dengan waktu. Bayangkan semua outfit dari atas sampai bawah harus diganti tanpa ada yang di dobel termasuk hijab yang dibuat dengan model berbeda-beda. Itu sungguh luar biasa" ucap Jessica.


riza firli: lintas.me , 9 Jun '15

Itang Yunasz: Perancang Mode Harus Jeli Melihat Momen

Dalam industri mode khususnya pada pakaian muslim, nama Itang Yunasz memang sudah tak asing lagi. Pria kelahiran 31 Desember 1958 ini seolah menjadi ikon busana muslim di tanah air, karena konsistensinya menjadi seorang perancang mode sejak 34 tahun lalu.

Debut pertamanya ketika dirinya berhasil menjadi juara II pada lomba Perancang Muda Indonesia yang diselenggarakan oleh Femina Gadis tahun 1981.

Sebelum mendirikan PT Yunasz Ata Brata, ia pernah menempuh pendidikan di sekolah Academic of Fashion Roma, Italia. Ia pun juga berkesempatan magang di salah satu rumah mode milik perancang  dunia terkenal Renato Balestra.

Pada mulanya, perusahaan yang ia dirikan dengan bendera “Itang Yunasz” hanya menjual busana eksklusif dengan target pasar kelas atas, serta memproduksi seragam untuk berbagai perusahaan seperti perusahaan penerbangan, perhotelan dan juga perbankan.

Namun sejak tren busana muslim semakin berkembang dan banyak diminati masyarakat luas, maka pada tahun 2000 ia memfokuskan diri pada pakaian atau busana muslim.
Ditemui oleh Smart-Money di acara Pesona Ramadhan Fashion Delight (7/6) di Senayan City, Jakarta, perancang mode kenamaan ini mengaku kalau bulan Ramadhan memiliki arti tersendiri.  

“Ramadhan sebagai Hari Raya dalam bentuk ibadah kepada Yang Maha Kuasa, karena banyak sekali pahala di bulan ini” tuturnya.

Selain itu pada bulan Ramadhan banyak sekali rangkaian acara mulai dari pengajian hingga acara buka puasa bersama. Banyaknya acara selama bulan Ramadhan membuat mereka, khususnya kaum hawa membutuhkan pakaian yang sopan dan nyaman. Saat Idul Fitri tiba, pada hari kemenangan umat Islam tersebut hampir semua orang menggunakan baju baru mulai dari salat Ied hingga saat bersilaturahmi.

Kita sebagai perancang mode harus jeli melihat momen, memikirkan bagaimana membuat pakaian indah dengan gaya modis, mengikuti tren namun tetap memiliki harga yang terjangkau.

Itang Yunasz memiliki 4 lini dalam membuat pakaian siap pakai di luar produk premium berlabel ‘Itang Yunasz’. Lini kedua tersebut di antaranya ‘Preview Itang Yunasz’, ‘Tatum by Itang Yunasz’, ‘Kamilaa Itang Yunasz’ yang membidik pasarmiddle-low yang diproduksi secara masal. Dan pada awal Ramadhan 2014 tahun lau dibentuk ‘Moshaict by Itang Yunasz’ yang membidik wanita muda usia 20-35 tahun.

“Ramadhan tahun ini saya menaikkan jumlah produksi lini Kamilaa yang membidik pasar middle low hingga 100%. Hal itu disebabkan oleh minat dari pembeli yang makin menyenangi koleksi Kamilaa,” ujarnya.

“Saya berharap di Ramadhan kali ini, walau kondisi ekonomi agak menurun, InsyaaAllah tetap ada peluang untuk meraih penjualan dan omzet yang diinginkan. Karena sebagai desainer saya memiliki banyak lini, dan jeli melihat peluang dan terus berinovasi dalam desain,” tutur perancang mode yang paling produktif memproduksi pakaian muslim ini.

by: rizafirli , smart-money.co, 10 jun '15