Tampilkan postingan dengan label fashion. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label fashion. Tampilkan semua postingan

REMINISCENCE SEBASTIANRED SPRING/SUMMER 2018 COLLECTION


‘Reminiscence’, means a dream or experience of recalling previous stories from past period. This idea becomes the core inspiration of SEBASTIANred Spring/Summer 2018 collection to infuse elements of vintage and romanticism into the series, in which it is reflected from the color story, silhouettes, fabrication, and details.


To evoke the spirit of recalling memory, SEBASTIANred mainly uses pastel and subtle color. The palette selection derives from the idea of photographic technology timeline, in which it started from gray scale colors; black, white, and grey, to the tone of sepia; shades of brown and neutral, then go into more colorful hues.

The fusion between past and present is portrayed by the choice of textile, which using classic fabrics, such as  laces,  damask,  gabardine,  jacquard,  and also more contemporary materials; sequined fabric, embossed textile, and fancy texture. The concept can also be seen by the application of classic A-line silhouette, slim cut, drapery detail, and ribboned collar that  accentuate the sophistication of vintage femininity, mixed with more elaborate shapes of sleeve, skirt, and neckline that represent current style. Detail and embellishment, such as brooches, beadings, flower corsages, and embroidered laces that juxtapose through mix media technique, also exemplify the mixture of old-modern view of this Spring/Summer 2018 collection.






Chu Suwannapha Gelar Koleksi di Digital Fashion Week 2017

Chu Suwannapha adalah seorang disainer asal Thailand dan pemilik bisnis fashion di bawah brand miliknya CHULAAP. 

Kemudian dia hijrah ke Paris untuk studi di ESMOD Paris, sambil berprofesi sebagai seorang stylist. Setelah selesai studi, Chu kemudian hijrah ke Afrika Selatan dan lama bekerja sebagai fashion director di majalah Fair Lady. 

Kini, Chu menjabat sebagai fashion director di majalah You, HuisGenoot dan  Drum untuk group Media 24. Berkat mata tajam fashionnya, Chu pun pernah didapuk sebagai stylist di beberapa kampanye promosi brand-brand terkemuka seperti Levi’s, “Proudly South Africa” oleh Wollworths, Brides & Home, GQ dan banyak lagi. Selera fashionnya yang unik mendapatkan penghargaan sebagai “Most Innovative Fashionista” pada South Africa Style Awards belum lama ini.








Sukses di Paris, Harry Halim Luncurkan Koleksi di Digital Fashion Week 2017



Digital Fashion Week Jakarta 2017 yang pertama kali diselenggarakan ini menampilkan brand dan disainer internasional dari berbagai negara dan nasionalitas, yang dikurasi dengan teliti. Diantara disainer tersebut, beberapa nama kondang akan tampil dengan panggung runway tunggal, yaitu: Harry Halim (Paris), Chu Suwannapha (South Africa)Betty Tran (Australia),David Tlale (Afrika Selatan), Michelle Surjaputra (Lotuz, Indonesia) dan Mariano Ippolito (IT's Lifestyle Italy). 
Raffles Design Institute juga akan menampilkan panggung runway kolektif karya dari beberapa lulusan terbaik mereka dari dua negara, yaitu : Paul Nataphol and Witchaya dari Thailand, serta Inge Kiang (Ink Studio), Adelyn Putri (Nude Femme) dan Shannon Sutionodari Indonesia.

Guest of Honor pada DFW JKT 2017 adalah Harry Halim, seorang disainer asal Indonesia yang sukses di Paris. Perjalanan karya Harry telah berhasil membuahkan kebanggaan bagi Indonesia di pasar Eropa, setelah dia berhasil menjadi disainer Indonesia pertama yang lolos masuk ke Paris Fashion Week pada 2011.

 Sebelumnya di 2008, Harry mendapatkan penghargaan Best Asian Young Designer of the Year dan diulas di Asian Young Fashion Designers. Tahun ini Harry berekspansi ke Indonesia dan akan membuka butik barunya di Jakarta. DFW JKT 2017 merupakan show pertama dia di Asia, dimana dia juga akan meluncurkan koleksi baru busana pria untuk pertama kali.


Berikut koleksi dari Harry Halim :







pop.u

pop.u adalah kontribusi kreatif yang bertujuan untuk membawa indonesia ke pasar mode dunia, menggabungkan gagasan konsep gaya hidup modern dan budaya pop, dengan mengadopsi tren saat ini dan mengubahnya menjadi desain yang menakjubkan untuk dinikmati oleh para penggiat fashion.

Dalam mewujudkan visi ini, pop.u menghadirkan produk fashion berkualitas yang unik namun simpel juga tidak lupa memasukkan budaya dan tradisi indonesia yang kaya dengan desain yang dinamis, segar dan kontemporer.

DAY TO NIGHT
Kontradiksi berlawanan menjadi kebiasaan umum. Batas kabur antara siang dan malam menawarkan pandangan yang berbeda secara dramatis tentang bagaimana kita berpakaian.

Mengubah malam hari ke hari kita akan mengalami aktivitas malam dan arena bermain baru. Malam menjadi waktu untuk lebih aktif secara fisik, oleh karena itu siang hari yang santai disesuaikan untuk aktivitas malam hari dan atribut tailor mengilhami unsur "tengah malam di siang hari" untuk menciptakan pakaian formal informal.







Smooth Criminal Tribute to Michael Jackson

no’om|no’mi  kembali menghadirkan koleksi  terbarunya (2017/2018)  bertema “Smooth Criminal” dengan menampilkan label pakaian jadi pria (no’om) dan wanita (no’mi) di Plaza Indonesia Men’s Fashion Week.

Tribute to Michael Jackson (King of POP)  di season ini menjadi inspirasi terbaru untuk no’om | no’mi 17-18 , revisiting era 80’s dengan sentuhan modern/ street (Powerfull and Nostalgic) . Selalu dengan DNA    no’om | no’mi tetap konsisten dalam style yang contemporary , eccentric  dan genderfree.

Koleksi terbaru no’om (men’s wear) dan no’mi (women’s wear) “Smooth Criminal”  di presentasikan dengan look Black , White dan Blue plus tambahan accessories dari material batu alam yang di buat dalam bentuk kalung dan ikat pinggang.

Untuk Pria, Jas dan Vest di berikan aksen crop top dan tumpuk  serta celana panjang oversize dan double pants dengan sentuhan blue maupun stripe hitam putih (unisex). Selain itu ada pun poncho jacket dengan icon no’om | no’mi yaitu Crabby.

Untuk Wanita, tetap dengan cutting edge twist. blue pants dan  jas structured shoulder pads (unisex)  Semua dengan warna Black, Putih dan Metalik  Tetap selalu menggabungkan ide menswear tanpa menghilangkan kesan ‘sexy’ untuk perempuan Jakarta.

Koleksi no’om | no’mi by Soetjipto Hoeijaja  menunjukan manusia urban yang modern , strong dan open mind.










Wong Hang Tailor x Nike X Rama Dauhan


Men’s Fashion Week dari Plaza Indonesia sudah merupakan event tahunan yang sangat ditunggu oleh pelaku dunia fashion Indonesia. Konsep kali ini mengacu pada ide “Men with Style” dimana pria bisa mengenakan fashion untuk sehari-hari. Ini merupakan kali pertama Wong Hang berkolaborasi dengan designer lokal Indonesia, Rama Dauhan dan brand ternama Nike. Kolaborasi ini diinisiasi oleh Plaza Indonesia untuk menampilkan design fashion laki yang modern, casual namun tetap edgy.

Tema kolaborasi mengangkat “Sneakers Culture” dimana semua koleksi akan dipadukan dengan sepatu sneakers yang terkesan casual. Biasanya, pada setiap sesi fashion show, Wong Hang akan selalu menampilkan kesan formal dan rapi; namun kali ini dengan sentuhan desain dan styling dari Rama Dauhan, koleksi-koleksi akan lebih fun dan youthful.
Jas dan kemeja akan dimainkan dengan style unik, mengadopsi gaya fashion streetwear anak muda kekinian.

Rama Dauhan dan Wong Hang menyiapkan seluruh koleksi fashion show dalam waktu 2 minggu dengan jumlah total sekitar 44 potong pakaian, termasuk jas, kemeja lengan panjang, celana panjang atau pendek, dan rompi. Koleksi ini juga menggabungkan konsep sporty dari beberapa koleksi pakaian Nike seperti sweater, jogger olahraga dan topi.

Semua koleksi ini akan ditampilkan dalam satu sesi. Kali ini, setelan jas celana tidak akan menggunakan satu warna seperti lazimnya, namun akan dimix and match dengan warna yang berani, contohnya, jas pink akan dipadukan dengan celana biru dengan sweater hoodie abu Nike dan sepatu Air Max 90. Juga, koleksi sepatu Nike legendaris seperti Air Huarache, Nike Sock Dart  KJCRO, Nike air, Nike Cortez dan Tennis Classic akan ditampilkan dengan padu padan sartorial yang unik. Warna yang digunakan adalah warna summer yang menonjolkan sisi anak muda, seperti oranye, pink, hijau dan ungu. Rama tidak segan untuk bermain dengan motif dan desain model pakaian yang tidak slim fit; dan hasilnya juga tetap stylish.

Keunikan fashion show ini terletak pada runway-nya dimana koreografi siluet akan digabungkan dengan musik akustik; ditampilkan pada layar led sepanjang runway tersebut. Ide ini mengangkat musik off-beat yang menunjukkan kepribadian anak muda yang menyenangkan. Dalam sesi ini juga akan memberikan surprise dimana Dion Wiyoko dan Morgan Oey akan membawakan koleksi ini.









Intersection Fall Winter 17/18


Apa yang terjadi di sebuah titik pertemuan dengan tingkat laju aktivitas tertinggi di dunia seperti Shibuya Intersection? Pertukaran informasi begitu cepat terjadi setiap detiknya. Tanpa ada kata yang saling terlontar, antar manusia saling berkomunikasi melalui tatap dan gerak. Fenomena ini tertangkap mata oleh Tri Handoko, selaku Creative Director dari Austere by 3 Handoko untuk mengangkat humanisme kedalam koleksi Fall/Winter 17/18 bertajuk, “Intersection”.

Melihat manusia sebagai sosok yang penuh dengan eksplorasi, Austere menyuguhkan ekspresi keseharian manusia diantara kesibukan dan tekanan tinggi kehidupan modern. Wajah datar dan langkah tergesa-gesa telah terpola sebagai sebuah standard humanis. Namun diantara ribuan kepala yang saling bertemu pandang, apakah setiap individu merasa bersama atau malah sebaliknya?

Pada koleksi kali ini, Austere kembali menyuguhkan potongan berstuktur dengan siluet modern dan klasik. Teknik bordir berbentuk huruf kanji dipilih untuk menjadi hidden detail di beberapa pieces. Perpaduan motif camo pada bahan-bahan nyaman seperti katun dan linen memberikan kesan “strong”, pada permukaan warna-warna natural seperti; coklat, hijau, biru muda, abu dan putih. Potongan lengan drop shoulder, sentuhan buckle dengan tali menjuntai di setiap celana, serta perpaduan kain bermotif membaur pada palet natural monokrom.


Diantara ribuan manusia yang membentuk pola acak saling bertemu di persimpangan shibuya, setiap individu berkamuflase dibalik individu yang lain. Dibalik ekspresi datar tersembunyi kesendirian dan kelelahan, tapi juga kemandirian dan ketenangan. Mengusung value Modeling the humanist.”, Austere merepresentasikan humanisme dalam bentuk lain. 






Puma berkolaborasi Dengan Amotsyamsurimuda

PUMA Indonesia dengan bangga berkolaborasi dengan salah satu desainer muda tanah air, Amot Syamsuri untuk lini busana pria, dalam ajang Plaza Indonesia Men Fashion Week yang akan diselenggarakan 29 September 2017. PUMA sebagai salah satu merek olahraga global yang selalu berkomitmen dalam mengembangkan inovasi pada kesempatan kali ini memperkenalkan koleksi Tsugi Blaze dan Mostro yang merupakan dua koleksi teranyarnya.

TSUGI Blaze merupakan salah satu terobosan PUMA pada koleksi klasik Blaze of Glory yang diubah menjadi menjadi sebuah  koleksi yang lebih modern. Dalam bahasa Jepang, TSUGI yang diartikan “terobosan” memiliki IGNITE FOAM yang memberikan kenyamanan ekstra dengan material rajut di bagian atas serta tali B.O.G yang ikonik.

Selain itu, PUMA juga menghadirkan kembali sneakers ikon yang lebih clean dengan tampilan sleek, PUMA Mostro. Sebuah peleburan dari desain yang inovatif dengan material yang berkualitas bagi para pecinta fashion tanah air.


Secara desain amotsyamsurimuda memang memiliki soul yang mampu merepresentasikan jiwa dari PUMA. Tampilan street namun tetap maskulin menjadi kunci dari kolaborasi yang dilakukan untuk Plaza Indonesia Mens Fashion Week 2017.