Donat No.1 di Jepang Kini Bersaing di Indonesia



Donat merupakan makanan yang terbuat dari adonan tepung terigu, gula, telur mentega dan dibuat dengan cara digoreng. Umumnya donat berbentuk bulat dengan lingkaran ditengahnya seperti cincin dan dapat di kreasikan baik isi atau topingnya dengan krim, selai, jelly, keju dan lainnya.

Dalam asal-usul sejarah makanan ini ada berbagai versi, salah satunya menyebutkan kalau donat dibawa ke Amerika Utara dari imigran Belanda yang juga mempopulerkan makanan penutup lain seperti kue kering, pai krim, dan pai buah.

Versi lainnya  menyebutkan kalau donat berbentuk cincin diciptakan oleh seorang kapten kapal asal Denmark yang bernama Hanson Gregory. Karena sang kapten harus menyetir dengan kedua tangannya maka kue gorengan yang dimakan ditusukan ke roda kemudi kapal sehingga menjadi bolong.

American Donat merupakan perintis donat yang digoreng dengan mesin otomatis pertama di Indonesia sejak 1968. Donat tersebut meramaikan event Djakarta Fair (sekarang bernama PRJ) dan menjadi oleh-oleh khas PRJ setiap tahunnya hingga sekarang.

Setelah itu Dunkin’ Donuts masuk ke Indonesia pada tahun 1985. Gerai pertamanya ada di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat. Restoran Donat yang di pelopori William Rosenberg sejak tahun 1950 ini, telah memiliki 200 outlet di berbagai kota di Indonesia dan hampir 7000 outlet di seluruh dunia.

Waralaba donat asing lain yang juga meramaikan restoran donat di Indonesia baru-baru ini adalah Mister Donut. Mister Donut dibuat oleh Harry Winouker di Boston Amerika Serikat, awalnya Winouker bekerja dengan Rosenberg sang pendiri Dunkin Donut. Setelahnya ia memutuskan membangun toko donat dan minuman kopi sendiri pada tahun 1956.

Pada tahun 1971 Mister Donut melebarkan sayapnya dengan membuka franchise restoran donat di Jepang. Saat ini jaringan waralaba Mister Donut memiliki 3.832  cabang yang tersebar di 7 negara diantaranya Thailand, Filipina, China,Taiwan, Korea Selatan,Malaysia dan kini menyambangi Indonesia pada  Mei 2015 lalu, cabang pertamanya di Mall of Indonesia.


Mister Donut di Indonesia berada di bawah naungan PT Ragam Kaya Bersama, selaku pemegang hak waralaba dari Duskin Company Jepang. Konsep penjualan dari Mister Donut di Indonesia sendiri cukup unik karena memiliki 3 jenis store yakni flagship store, satellite store, dan shop-in shop.

Untuk store shop-in shop Mister Donut berintegrasi dengan 50 cabang Indomaret di tahap awal. Strategi penjualan tersebut dilakukan untuk mempermudah masyarakat dalam menikmati Mister Donut yang memiliki cita rasa berbeda dari donat kebanyakan.

Mister Donat yang merupakan Donat no. 1 di Jepang, dengan tagline “original taste” menawarkan berbagai macam donat, muffin, pie dan juga minuman.  Serunya lagi Mister Donut satu-satunya tempat yang menyajikan Cafe Au Lait (hot) yang bisa di refill.


Untuk kawan smart pengguna kartu kredit BCA dan juga kartu flazz , nikmati berbagai macam penawaran menarik dari Mister Donat. Pada promo kali ini kamu bisa mendapatkan “Gratis 2 Donat” setiap pembelian satu lusin donat (berlaku hingga 31 Juli 2015). Dan gratis donat setiap pembelian minuman (kecuali Cafe Au Lait, refill) yang berlaku sepanjang hari (hingga 29 Februari 2016). 



KASKUS Cendolin Indonesia Pecahkan Rekor Dunia

  Jumlah pengguna Internet di Indonesia saat ini sudah menembus lebih dari 70 juta pengguna. Dan angka tersebut terus bertambah seiring berkembangnya teknologi dan dunia digital. Kemudahan mengakses internet secara mobile juga menjadi salah satu pengaruh besar, dan saat ini kita bisa mengakses internet dari mana saja dan kapan saja.

Indonesia juga patut berbangga karena negara ini termasuk pengguna sosial media terbesar seperti facebook dan twitter. Namun sebelum banyak orang berkumpul di jejaring sosial seperti facebook dan twitter, Indonesia memiliki sebuah produk yang tak kalah menarik bernama KASKUS.

KASKUS adalah komunitas online pertama dan terbesar di Indonesia, dibuat oleh Andrew Darwis pada tahun 1999 ketika ia masih kuliah di Seattle, Amerika Serikat. Saat ini KASKUS menyediakan forum online untuk berdiskusi (Forum) dan forum transaksi jual beli (FJB), di rangking Alexa KASKUS menempati posisi ke-8 (Alexa, Juli 2015) dan KASKUS memiliki lebih dari 8,5 juta member,30.000 komunitas di dalamnya, dan Setiap harinya terdapat 4.000+ thread di Forum dan 28.000+ thread Want to Sell (WTS) di FJB.

 Pada bulan Ramadan kali ini, Jum’at 3 Juli 2015. KASKUS mengajak dan mengerahkan para komunitasnya untuk memberi kebaikan dengan membagikan minuman berupa cendol “KASKUS Cendolin Indonesia” yang diberikan serempak di 54 regional di Indonesia. 

Cendol yang merupakan minuman khas Indonesia, dijadikan sebuahistilah di KASKUS sebagai reputasi positif kepada para usernya atau yang disebut Kaskuser. Selain memberikan cendol secara offline, KASKUS juga memberikan cendol online sebagai bentuk apresiasi di bulan Ramadan kepada 8,5 juta Kaskuser di situs KASKUS.

Dalam pembagian cendol, KASKUS dibantu oleh para Kaskuser yang tersebar di 54 regional. Dan mereka berhasil membagikan 19.590 gelas, dibagikan serentak menjelang waktu berbuka puasa. Jumlah tersebut juga melebihi target awal, yang semula targetnya hanya 15.000 gelas.
 Pencapaian ini juga membuat “KASKUS Cendolin Indonesia” mendapatkan penghargaan dari MURI sebagai kategori “Pembagian Cendol Terbanyak” bahkan tercatat oleh MURI sebagai rekor dunia.

Ronny Sugiadha, Chief Marketing Officer KASKUS menyatakan bahwa “Pembagian cendol secara serempak yang diadakan atas kerjasama KASKUS dengan Kaskuser ini tidak hanya membawa semangat berbagi dari kami di bulan Ramadan, tetapi juga sebagai simbol dari salah satu istilah populer di KASKUS. Kami secara bersama-sama ingin cendolin Indonesia dan mengenalkan KASKUS dengan keunikan khas Indonesia-nya secara lebih luas.

Kami merasa bangga atas dukungan dan kekompakkan dari komunitas KASKUS dalam menyukseskan program KASKUS Cendolin Indonesia dengan membagikan 19.590 gelas cendol di 54 regional di Indonesia dan juga mencatat rekor MURI. Dukungan mereka dalam program ini semakin menunjukkan bahwa KASKUS eksis di Indonesia karena kekuatan dari komunitasnya yang besar, karena itu bersamaan dengan momen ini kami pun memberikan cendol online sebagai bentuk apresiasi kami akan kekompakkan seluruh Kaskuser,” tambah Ronny Sugiadha.

Sehat dan bugar selama puasa dengan Aerial Flow Yoga



Ketika kita menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan, sering kali kita malas untuk melakukan aktivitas fisik yang berat seperti berolahraga atau pergi ke tempat-tempat kebugaran. 

Memang olahraga membutuhkan stamina, dan kekuatan fisik belum lagi jika kita berkeringat dan menjadi haus karena berpuasa lebih dari 12 jam. Namun sebenarnya ada beberapa jenis olahraga yang dapat dulakukan selama puasa.

Salah satunya adalah melakukan yoga, dan baru-baru ini Fitness First Indonesia memperkenalkan kelas Yoga terbarunya yang bernama Aerial-Flow Yoga.
Aerial Flow Yoga merupakan jenis yoga yang menggabungkan antara gerakan yoga, pilates, dan akrobatik. Menggunakan alat bantu berupa Gravotonics Yoga Swing, terbuat dari bahan seperti kain parasut yang sangat kokoh.

Sehingga dengan bantuan alat tersebut, kamu dapat melakukan gerakan-gerakan sulit dengan mudah. Seperti tubuh bergantung di ayunan, kaki di atas kepala dibawah dan gerakan-gerakan yoga yang biasanya cukup sulit dilakukan.

Melakukan gerakan Aerial Flow Yoga dengan Gravotonic Yoga Swing, juga dapat membantu terutama bagi kamu yang memiliki keluhan sakit punggung, pegal-pegal karena terlalu lama duduk bekerja di kantor. 

Kelas Aerial-Flow Yoga dari Fitness First berbeda dari kelas-kelas yoga pada umumnya. Karena memiliki program unggulan dengan trainer yang sudah terlatih untuk memberikan instruksi tidak hanya secara fisik, tetapi juga keseimbangan antara gerakan tubuh dan ketenangan pikiran.

 dr. Rachmad Wishnu Hidayat, SpKO yang merupakan Sport Medicine Specialist dan juga member Fitnes First menjelaskan 

“Aerial Flow Yoga adalah cara yang menyenangkan dan unik untuk melakukan yoga. Sebagai terapi bagi mereka yang memiliki masalah kesehatan khusus, pemulihan sendi, meningkatkan konsentrasi serta membantu detoksifikasi sistem tubuh. Pemanfaatan gaya anti gravitasinya berfungsi untuk meregangkan tubuh dan pemulihan syaraf-syaraf terjepit karena aktivitas sehari-hari”
Maka jangan heran, meski dilakukan saat berpuasa. Setelah melakukan gerakan Aerial Flow Yoga kamu akan merasa lebih bugar. Tertarik?

Rehat Sejenak Dari Dunia Keartisan, Tities Sapoetra Jadi Perancang Busana

 


Tities Sapoetra merupakan aktor Indonesia yang mengawali kariernya pada sebuah pemilihan majalah remaja. Kariernya mulai melesat setelah dirinya membintangi film Hantu Bangku Kosong pada tahun 2006, sejumlah judul sinetron dan FTV banyak di bintangi oleh cowok berlesung pipi ini.

Namun kini selain menjadi seorang aktor, Tities juga mencari peruntungan lain dengan menjadi seorang fashion designer, yang sudah di gelutinya kurang lebih sejak 4 tahun yang lalu. Awal mula ia tertarik di dunia fashion lantaran darah sang mama yang merupakan seorang designer baju pengantin. Dan sejak kecil secara tidak langsung  Tities sudah akrab dengan suara mesin jahit, pola, kain dan sebagainya.

Saya merasa dunia showbiz tak mungkin lama, karena  persaingannya semakin ketat dengan para pendatang baru. Ditambah produksi film sekarang tidak seperti dahulu, sekarang sudah banyak film yang aneh-aneh. Ucap pria yang kini berusia 32 tahun.

Berkecimpung di bidang fashion, Tities sangat di support oleh kedua orang tua terutama sang mamah. Karena itu sejak 4 tahun lalu, ia sangat serius dan tak tanggung-tanggung hingga dua kali mengikuti sekolah fashion demi mendalami bidang yang disukainya tersebut.


“Keluarga saya sangat mensuport pekerjaan apapun yang saya pilih, tidak ada paksaan dan mereka menyerahkan semuanya pada saya, asalkan semua dijalankan dengan happy”

Saat ini Tities memiliki 3 lini fashion yang pertama “Tities Sapoetra” yang banyak bermain di teknik print, biding, corak dan kedepannya akan bermain bordir. lini kedua “Batik Sadhana” yang memberdayakan para pengrajin batik dari berbagai daerah seperti Pekalongan. Lini ketiga “Tash The Label” merupakan ready to wear yang lebih casual dan polos. 

Dalam memproduksi hasil rancangannya Tities dibantu oleh tukang jahit dan para pengrajin, lama pengerjaan satu pakaian bisa menghabiskan waktu produksi sekitar 3-5 hari. Dan untuk  satu lembar kain santung dapat menghasilkan 3-4 pcs. pakaian.

Sedangkan untuk  harga pakaian yang dijual sangat beragam, mulai dari ratusan ribu hingga mencapai jutaan rupiah. Untuk hasil rancangannya, Tities bermain di pangsa pasar middle-up dengan target usia 20-40 tahun.

Lalu untuk memasarkan produknya, Tities memanfaatkan sosial media seperti Instagram. Karena sosial media dirasanya begitu cepat, selain menggunakan sosial media ia juga mengendorse berbagai teman-teman artis terdekat.

Sudah lama dikenal sebagai artis, pemain film dan sinetron lalu berpidah profesi sebagai fashion designer. Hal tersebut bagi Tities justru lebih memudahkan, namun sekaligus  menjadi tantangan. Karena tak jarang banyak orang yang bakal mencibir  dan butuh proses untuk membuat mereka percaya.

Itu mengapa sebabnya saya mengambil sekolah fashion di Instituto Di Moda Burgo dan LPTB Susan Budihardjo, sebagai salah satu bentuk pembuktian kalau saya bukanlah seorang designer yang hanya menjual nama. Ungkap designer yang baru saja mengeluarkan 40 koleksi outer  Batik Sadhana di Ramadhan tahun ini.
 

7 fakta menarik tentang Ayu Gani pemenang Asia’s Next Top Model Cycle 3



Indonesia patut berbangga dengan Ayu Lestari Putri Gani, atau yang lebih dikenal dengan Ayu Gani. Cewek 23 tahun ini berhasil menjadi juara pertama di ajang Asia’s Next Top Model cycle 3 yang berlangsung di Singapura. Tahun ini Indonesia mengirimkan 3 peserta, 2 peserta lainnya adalah Ayu Ramdhany yang pulang pada episode ke-3 dan Tahlia Raji yang pulang pada episode ke-9.

Dalam acara Asia’s Next Top Model Ayu Gani memiliki karakter kuat dan sangat konsisten. Bagi Georgina dan para juri lainnya menilai, Gani sangat mewakili wajah asia yang sangat eksotik. Tak heran Gani mendapatkan foto terbaik pada episode ke-6 saat pemotretan dengan Zalora dan pada episode ke-12 dengan Harper’s Bazaar.

Nah, ingin tahu sosok Ayu Gani lebih dalam ? Berikut 7 fakta menarik tentang dirinya :

1. Prestasi


Ayu Gani merupakan pemenang favorit Wajah Femina di tahun 2011, sebelum menjadi Wajah Femina ia pernah membintangi sejumlah iklan seperti menjadi Model Luvaze Saloon (2010), Biskuit Selamat (2009), Mayashi (2009), Biore (2009), SLI 007 (2009). Selain berprestasi di dunia modeling, dalam dunia pendidikan Ayu Gani juga pernah mendapatkan beasiswa sekolah performing art di Amerika.

2.Pindah Kuliah

Ayu Gani sebelumnya berkuliah di Fakultas Sastra Inggris Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Namun pada semester 6 ia pindah ke LaSalle Collage Jakarta dengan mengambil jurusan fashion bisnis, walaupun harus mengulang lagi kuliahnya. Ia sangat senang dengan jurusan yang dipilihnya sekarang karena suatu hari nanti Gani ingin memiliki label fashion sendiri.

3. Dekat Dengan Mama

Gani sangat dekat dengan sang mama, saat di Jogja ia sangat suka berkumpul di kamar mamanya untuk menonton TV dan mengobrol. Bahkan terkadang ia masih suka tidur dan dikeloni oleh sang mama.

4. Naik Ojek

Siapa bilang kalau model selalu harus tampil glamour dan naik kendaraan pribadi? Ternyata Ayu Gani dalam kesibukannya menjadi model dan mahasiswi lebih suka naik ojek. Baginya ojek merupakan kendaraan yang paling dapat diandalkan untuk menghadapi kemacetan Jakarta.

5. Bisnis Overnight Oats

Selain kuliah dan menjalankan karier sebagai seorang model, Ayu Gani sedang sibuk berbisnis overnight oats dengan brand Dietory sejak November 2014 lalu. Ide bisnis tersebut berawal dari kesulitannya dalam mencari sarapan pagi, terlebih ketika ia harus standby untuk acara fashion show sejak jam 5 pagi.

Dalam memasarkan produk oat yang dibuatnya sendiri, ia memanfaatkan jejaring sosial instagram. Kesulitan yang ia rasakan adalah ketika harus keluar kota atau keluar negeri, Gani terpaksa harus berhenti menerima pesanan sementara. Namun kedepannya ia ingin mempekerjakan seseorang agar bisnisnya tersebut tetap berjalan.


6. Main Musik

Cewek yang jarang menggunakan high heels sebelum menjadi model ini, memiliki berbagai kemampuan memainkan alat musik. Salah satu alat musik yang jago ia mainkan adalah contrabass, bahkan keahliannya tersebut membuat dirinya mendapatkan beasiswa performing art selama satu tahun di Cincinnati, Ohio.

7. Tak Pernah Diet 

Jika banyak model yang melakukan diet ketat untuk mendapatkan tubuh ideal dan terlihat langsing. Model dengan tinggi 173 ini malah mengaku doyan makan, ia menyukai soto dan tempe bahkan gani sering mengabadikan hobi kulinernya ini di instagram.

Riza Firli: Lintas.me/ 18 jun '15

Hati-hati dengan beredarnya tiket Bon Jovi Live palsu



Bon Jovi band rock legendaris asal New Jersey, Amerika Serikat akan menggelar konsernya di Indonesia bertajuk “Bon Jovi Live” yang akan digelar di Gelora Bung Karno pada 11 September 2015 mendatang.

Kimberley Fraser selaku Managing Director Live Nation mengumumkan kalau tiket Bonjovi akan mulai dijual pada 29 Juni 2015 melalui website www.bonjovijakarta.com pada jumpa persnya Kamis (18/6/2015) di Ballroom Fairmont Hotel Jakarta.

Walaupun penjualan tiket belum dilakukan oleh pihak penyelenggara, namun di broadcast BBM dan sosial media (22/6/2015) sudah beredar penjualan tiket Bonjovi.


Tertera pada gambar tersebut harga tiket "Bon Jovi" dijual mulai dari Rp 5.800.000 untuk kelas VVIP hingga kelas tribune seharga Rp 1.200.000 dan pembelian dapat dilakukan COD di berbagai wilayah seperti Citos, Kemang, Blok M, Senayan, Tebet, Cempaka Putih dan Cibubur.

Melihat hal ini tim Lintas.Me segera melakukan konfirmasi kepihak Live Nation selaku penyelenggara. Daftar harga dan informasi mengenai pembelian tiket Bon Jovi yang beredar di sosial media dan broadcast BBM ternyata palsu atau hoax.

Di himbau kepada masyarakat untuk berhati-hati, karena penjualan tiket resmi Bon Jovi baru akan dilakukan pada 29 Juni 2015 melalui website resminya www.bonjovijakarta.com

riza firli: Lintas.me /22 juni '15

LIVI e-book reader hadir untuk para pecinta buku di Indonesia



Saat ini jika kita lihat di kota-kota besar seperti Jakarta, budaya membaca buku di tempat-tempat umum sangat jarang terlihat. Masyarakat lebih sibuk dengan gadgetnya seperti smartphone dan tablet untuk browsing internet, bermain game, mendengarkan musik atau menonton video. Jumlah pengguna internet di Indonesia semakin hari juga terus berkembang, hal ini tak lain berkat hadirnya smartphone yang dapat dengan mudah mengakses internet dari mana saja dan kapan saja.

Pergeseran buku dalam bentuk fisik ke digital atau e-book, juga menjadi solusi bagi banyak orang. Buku dalam bentuk digital memudahkan kita dalam penyimpanan, serta mudah dibaca kapan saja dan dimana saja. Bertujuan meningkatkan budaya membaca buku dan menjadi platform end-to-end dari ekosistem e-book, LIVI reader app diluncurkan pada (24/6) di Jakarta.

Bekerjasama dengan Mandiri E-Cash dan 7-Eleven, LIVI tak hanya menyediakan e-book dari luar tetapi juga menyediakan berbagai konten lokal Indonesia. LIVI mencoba memberikan kemudahan bagi para penerbit dan penulis buku untuk mendistribusikan karyanya melalui platform e-book yang saat ini sedang banyak digunakan masyarakat

 LIVI memiliki konten yang cukup unik dan bernuansa lokal ini, sudah dapat di download pada smartphone atau tablet berbasis Android. Kedepannya LIVI akan hadir untuk perangkat berbasis iOs dan Windows Phone. LIVI terus tumbuh dan berkembang seiring banyaknya jumlah peberbit yang bergabung, kini LIVI sudah memiliki 1.000.000 koleksi buku baik internasional dan lokal dari berbagai penertbit.

“LIVI hadir sebagai platform yang memungkinkan masyarakat untuk membaca di mana saja dan kapan saja dengan buku-buku berkualitas dan kenyamanan dalam membaca melalui fiturnya yang user-friendly dan handy. Dengan tujuan menumbuhkan budaya membaca dalam format e-book, LIVI juga memiliki berbagai konten lokal serta memberikan pilihan cara membaca sesuai keinginan anda yang dapat disesuaikan. Anda akan dapat menemukan pengalaman baru dalam membaca buku,” ungkap Stanley Octavian, Managing Director dari LIVI.

Tujuan LIVI dalam meningkatkan budaya membaca masyarakat Indonesia dengan menyediakan berbagai akses dan kemudahan juga disampaikan oleh Budiasto Kusuma, Marketing Division Head dari 7-Eleven, “LIVI memungkinkan pembaca untuk memiliki akses yang mudah untuk membaca dan mencari buku yang berkualitas baik untuk masyarakat Indonesia, dan kami dari 7-Eleven sangat senang mendukung hal ini. Saat ini berbagai pilihan buku LIVI sudah tersedia di gerai-gerai 7-Eleven melalui mesin kiosk Sevelin.”

 LIVI juga berupaya untuk mempermudah penulis buku serta perusahaan penerbitan di Indonesia dengan keterbukaannya untuk berbagai jenis buku dan kemudahan distribusi dan penyebaran melalui e-book yang saat ini populer di masyarakat, memanfaatkan perkembangan dunia digital.

“LIVI sedang mengembangkan diri dan terus tumbuh, dengan bekerja sama dengan penulis dan penerbit Indonesia, itu akan menjadi pilihan baru masyarakat Indonesia untuk aplikasi membaca e-book dengan bank buku yang memiliki konten lokal yang kuat untuk mendukung penulis lokal Indonesia dan industri penerbitan,” ujar Salsabeela atau yang akrab dipanggil Ollie, Co-Founder dan CMO dari Nulisbuku.com yang juga seorang penulis.

riza firli: lintas.me / 25 jun '15

Jessica Eveline miss model of asia berbagi pengalaman dunia modeling



Miss Model of The World adalah sebuah ajang pemilihan model international yang berbasis di Turki. Ajang ini sudah ada sejak tahun 1988 pertama kali diadakan di Turki diikuti oleh 42 negara. Ajang Miss Model of The World nampaknya memang kurang terdengar bagi masyarakat Indonesia, tidak seperti ajang ratu kecantikan Miss Universe dan Miss World yang pernah di adakan di Nusa Dua, Bali pada tahun 2013.

Saat awal-awal ajang Miss Model of The World ada di tahun 1988, Indonesia memang berniat mengirimkan kandidatnya. Namun saat itu dikarenakan kurangnya persiapan, maka pengiriman kandidat dari Indonesia dibatalkan. Hingga pada ajang Miss Model of The World ke-26 yang diselenggarakan bulan November 2014 tahun lalu, untuk pertama kalinya Indonesia mengirimkan kandidatnya.


Dan siapa sangka Jessica Eveline (22) kontestan asal Indonesia, yang merupakan alumni Gadis Sampul 2007 dan Wajah Femina favorit 2013 tersebut. Menjadi runner-up 4 di ajang Miss Model of The World 2014 yang diikuti 72 negara.

Saat ditemui di sela-sela kesibukannya, setelah menjalani rangkaian acara Miss Model of The World di Shenzen, Tiongkok Mei 2015 lalu. Jessica membagikan pengalamannya mengenai profesi dunia modeling yang sudah digelutinya sejak duduk dibangku SMP.

Awalnya saya tertarik menjadi model, ketika melihat ajang pemilihan model yang ada di majalah. Saat itu saya bilang ke mami kalau ingin masuk majalah. Namun saat itu mami hanya menjawab: "nanti saja kalau kamu sudah pintar di sekolah dan memiliki prestasi", kenangnya.

Menginjak kelas 1 SMP saat masih cupu-cupunya, jelas Jessica. Saya mencoba untuk mengirimkan foto dan formulir di ajang Gadis Sampul 2006. Namun sayang usaha saya kala itu belum membuahkan hasil hingga akhirnya mengirimkan kembali untuk kedua kalinya ditahun 2007, baru setelah itu saya terpilih menjadi finalis.

Setelah menginjak SMA hingga kuliah di tahun pertama, Jessica banyak mendapatkan panggilan casting, catwalk dan pemotretan. Namun ia merasa kariernya di Surabaya kurang berkembang. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk ke Jakarta dan pindah kuliah dari jurusan manajemen keuangan Universitas Kristen Petra ke jurusan marketing management, Binus.

Untuk pindah dan berkarier di Jakarta memang tak semudah yang dibayangkan. Karena sang Papa saat itu tidak setuju anaknya menjadi seorang model, dan lebih menginginkan Jessica nantinya bekerja di bidang finance.

Menginjak tahun 2013 Jessica mencoba peruntungannya kembali dengan mengikuti pemilihan model Wajah Femina. Walaupun pernah mengikuti pemilihan Gadis Sampul yang masih satu naungan dengan majalah Femina, ternyata tak semudah itu untuk bisa menjadi finalis. Satu tahun sebelumnya di 2012, ia pernah mengirimkan foto dan formulir namun tidak tembus. Baru di 2013 ia masuk menjadi finalis dan berhasil membawa pulang gelar juara favorit.

Setelah membuktikan prestasi baik di bidang pendidikan dan dunia modeling. Akhirnya saat ini sang papa sudah mendukung karier Jessica sepenuhnya.

“Mengikuti pemilihan model di tingkat international, juga menambah pengalaman, mempelajari banyak karakter dari banyak negara, melatih mental, hingga banyak belajar untuk lebih profesional dan bertanggung jawab” Ucap model yang bercita-cita bisa berjalan di New York atau Hongkong Fashion Week.